22
Dari beberapa pengertian belajar dan hasil belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan diantara keduanya yaitu belajar lebih
kepada bagaimana prosesnya sedangkan hasil belajar yaitu apa yang didapat hasil dari proses belajar yang telah mendapat perlakuan berupa
tes-tes yang dilakukan selama proses belajar berlangsung.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian belajar, bahwa belajar merupakan sebuah proses dalam diri siswa dalam bentuk
„perubahan’ baik dari pengetahuan, tingkah laku, keterampilan dan sebagainya. Perubahan yang terjadi pada diri siswa didasari dari beberapa
faktor yang ada pada diri masing-masing siswa. Tiap-tiap anak memiliki faktor yang berbeda-
beda. “Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah
faktor yang ada diluar individu ”.
28
28
Slameto, op. cit., h. 54.
23
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar:
Alam Lingkungan
Sosial
Luar KurikulumBahan Ajar
Faktor Instrumental
GuruPengajar
Sarana dan Fasilitator AdministrasiManagemen
Kondisi Fisik Fisiologi
Kondisi Fisik
Panca Indera
Dalam Bakat
Psikologi Minat
Kecerdasan Motivasi
Kemampuan Kognitif Di dalam proses belajar-mengajar di sekolah, maka yang dimaksud
masukan mentah atau raw input adalah siswa sebagai raw input siswa
memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis maupun psikologis. Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya, panca inderanya,
dan sebagainya. Sedangkan yang menyangkut psikologis adalah minatnya, tingkat kecerdasaannya, bakatnya, motivasinya, kemampuan kognitifnya,
24
dan sebagainya. Semua ini dapat mempengaruhi bagaimana proses dan hasil belajarnya.
Yang termasuk instrumental input atau faktor-faktor yang disengaja dirancang dan dimanipulasikan adalah kurikulum atau bahan
pelajaran, guru yang memberikan pengajaran, sarana dan fasilitas, serta manajemen yang berlaku di sekolah yang bersangkutan. Di dalam
keseluruhan sistem maka instrumental input merupakan faktor yang sangat penting pula dan paling menentukandalam pencapaian hasiloutput yang
dikehendaki, karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana proses belajar-mengajar itu akan terjadi di dalam diri pengajar.
29
4. Pembelajaran IPS
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
“Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan mata pelajaran yang mengintegrasikan konsep-konsep dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial,
yaitu ekonomi, geografi, sejarah, hukum, politik, sosiologi, antropologi, filosofi dan psikologi”.
30
Charles R. Keller mengartikan IPS sebagai suatu paduan daripada sejumlah ilmu-ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak terikat oleh
ketentuan disiplinstruktur ilmu tertentu melainkan bertautan dengan kegiatan-kegiatan pendidikan yang berencana dan sistematis untuk
kepentingan program pengajaran sekolah dengan tujuan memperbaiki, mengembangkan dan memajukan hubungan-hubungan kemanusiaan-
kemasyarakatan.
31
Muhammad Nu’man Somantri mengemukakan bahwa pendidikan IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan
disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang
29
Ngalim Purwanto, op. cit., h. 107.
30
Heni Waluyo Siswanto, “Studi Efektifitas Pembelajaran Terpadu Ilmu Pengetahuan
Sosial di Sekolah Menengah Pertama ”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2011, h. 154.
31
Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil
Belajar IPS, Bandung: UPI Press, 2006, h. 6.
25
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.
32
Somantri mendefinisikan pendidikan IPS dalam dua jenis, yakni Pendidikan IPS untuk persekolahan dan Pendidikan IPS untuk perguruan
tinggi sebagai berikut: 1 Pendidikan IPS adalah penyederhanaan adaptasi dari disiplin ilmu-
ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogispsikologis
untuk tujuan pendidikan. 2 Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu social dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
33
Pendidikan IPS untuk tingkat sekolah sangat erat kaitannya dengan disiplin ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi dengan humaniora dan ilmu
pengetahuan alam yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, IPS ditingkat
sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan
knowledge, keterampilan
skills, sikap, dan nilai attitudes and values yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau
masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang
baik.
34
IPS dirancang untuk membantu siswa memecahkan masalah-masalah pribadi dan sosial melalui tindakan sosial yang rasional. Oleh sebab itu,
program pembelajaran IPS hendaknya dirancang untuk membantu siswa mendapatkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan guna mengenali
dan memecahkan
masalah-masalah manusia,
menganalisis dan
32
Ibid., h. 7.
33
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009, h. 11
34
Ibid., h. 12.
26
mengklarifikasi nilai-nilai mereka, dan membuat keputusan-keputusan yang bijak dan rasional yang akan mendukung bagi perwujudan serta
pemeliharaan tata kehidupan masyarakat yang demokratis, dan bagi pemecahan masalah-masalah global secara efektif.
35
Dari beberapa pengertian IPS di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu mata pelajaran di tingkat pendidikan
dasar dan menengah yang menggabungkan beberapa ilmu-ilmu sosial, mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik yang mampu
beradaptasi dilingkungan sekitar serta mampu bersaing dengan dunia luar.
b. Karakteristik Pembelajaran IPS
A. Kosasih Djahiri mengemukakan ciri dan sifat utama dari pembelajaran IPS, yaitu sebagai berikut:
1 IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya menelaah fakta dari segi ilmu.
2 Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja, melainkan bersifat komprehensif meluasdari berbagai ilmu
sosial dan lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi terpadu digunakan untuk menelaah satu masalahtematopik.
Pendekatan seperti ini disebut juga sebagai pendekatan integrated, juga
menggunakan pendekatan broadfield, dan multiple resources banyak
sumber. 3 Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inkuiri agar
siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analitis. 4 Program pembelajaran disusun dengan meningkatkanmenghubungkan
bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu socsal dan lainnya dengan kehidupan nyata di masyarakat, pengalaman, permasalahan, kebutuhan
dan memproyeksikannya kepada kehidupan di masa depan baik dari lingkungan fisikalam maupun budayanya.
35
Suwarma Al Muchtar, dkk, Pendidikan IPS, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, 6.7-
6.8.