11
kognitif strategi pemecahan masalah. Juga termasuk kecakapan tertentu, di posisi, sikap dan kepercayaan yang dihubungkan dengan pekerjaan
produktif, sehingga secara efektif dapat menyempurnakan tujuan yang sulit untuk dicapai dengan model-model pengajaran yang lain.
4
c. Komponen-komponen Project Based Learning
Komponen-komponen
Project Based Learning meliputi beberapa hal:
1 Isi kurikulum bahwa tergantung guru dan siswa bertanggung jawab atas dasar standar dan tujuan yang jelas serta mendukung proses belajar.
2 Komponen multimedia yakni siswa diberi kesempatan untuk menggunakan teknologi secara efektif sebagai alat dalam perencanaan,
perkembangan atau penyajian proyek. 3 Komponen petunjuk siswa yang dirancang untuk siswa dalam membuat
keputusan, berinisiatif dan memberi materi untuk mengembangkan dan menilai pekerjaannya.
4 Bekerja sama dengan memberi siswa kesempatan bekerjasama diantara siswa maupun dengan guru serta anggota kelompok yang lain.
5Komponen hubungan dengan dunia nyata yakni Project Based Learning
dihubungkan dengan dunia nyata menuju persoalan yang relevan untuk kehidupan siswa atau kelompok dan juga komunikasi dengan dunia luar
kelas melalui internet, serta bekerjasama dengan anggota kelompok. 6Kerangka waktu dengan memberi siswa kesempatan merencanakan,
merevisi, membayangkan pembelajarannya dalam kerangka waktu berpikir untuk materi dan waktu yang mendukung pembelajaran tersebut.
7 Penilaian yakni proses penilaian dilakukan secara terus menerus dalam setiap pembelajaran, seperti menilai guru, teman, menilai dan merefleksi
diri.
5
4
Ibid., h. 149.
5
Ibid., h. 154.
12
d. Dukungan teoretis Project Based Learning
Secara teoretis dan konseptual, pembelajaran berbasis proyek juga didukung oleh teori aktivitas.
Activity theory menyatakan bahwa struktur dasar suatu kegiatan terdiri atas: 1 tujuan yang ingin dicapai, 2 subjek yang
berada dalam konteks, 3 suatu masarakat dimana pekerjaan itu dilakukan dengan perantaraan, 4 alat-alat, dan 5 peraturan kerja dan pembagian tugas.
Dalam penerapannya dikelas bertumpu pada kegiatan belajar aktif dalam bentuk melakukan sesuatu
doing daripada kegiatan pasif menerima transfer pengetahuan dari guru.
6
Dari ke enam struktur dasar yang berdasarkan teori aktivitas di atas enam struktur itu berhubungan yang saling ketergantungan dan tidak dapat
dipisahakan dalam mendukung pembelajaran berbasis proyek. Untuk saling mendukung suatu kegiatan yang menghasilkan suatu proyek dibutuhkan teori
aktivitas. Pembelajaran berbasis proyek juga didukung oleh teori belajar
konstruktivistik, yang bersandar pada ide bahwa siswa membangun pengetahuannya
sendiri didalam
konteks pengalamannya
sendiri. Pembelajaran berbasis proyek dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan
penciptaan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa mengkonstruk pengetahuan dan keterampilan secara personal. Ketika pembelajaran berbasis
proyek dilakukan dalam model belajar kolaboratif dalam kelompok kecil siswa, pembelajaran berbasis proyek juga mendapat dukungan teoritis yang
bersumber dari konstruktivisme sosial Vygotsky yang memberikan landasan pengembangan kognitif melalui peningkatan intensitas interaksi antarpersonal.
Adanya peluang untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide orang lain, dan merefleksikan ide sendiri pada orang lain, adalah suatu bentuk pembelajaran
individu. Proses interaktif dengan kawan sejawat membantu proses konstruksi pengetahuan. Dari perspektif teori ini pembelajaran berbasis proyek dapat
6
Ibid., h. 148.
13
membantu siswa meningkatkan keterampilan dan memecahkan masalah secara kolaboratif.
7
Dari penjelasan di atas siswa dapat membuat suatu proyek yang di dukung dengan teori belajar konstruktivistik dimana kemampuan siswa secara
kognitif dapat berfungsi untuk menghasilkan sebuah pemikiran yang dapat memberikan ide secara individu lalu di bahas dalam sebuah kelompok, untuk
menghasilkan sebuah proyek yang kreatif dan dapat memecahkan suatu masalah dalam kelompoknya.
e. Tahap-tahap Project Based Learning
1 Menentukan proyek yang akan dilakukan
Pada tahap ini guru memberikan proyek kepada siswa, menentukan batasan-batasan dan menentukan tujuan utama dari proyek. Proyek yang
akan dilakukan terkait dengan pembelajaran IPS. 2 Menentukan kerangka waktu proses pembelajaran IPS
Tahap ini merupakan tahap menentukan berapa lama proyek akan dikerjakan, memeriksa tujuan proyek yang akan diteliti dan menyediakan
tempat yang sesuai untuk proyek. Penentuan kerangka waktu proyek disesuaikan
dengan persiapan
pencarian referensi
pendukung pembelajaran
IPS terutama
yang berhubungan
dengan proses
pembelajaran IPS, dan penyediaan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran IPS.
3 Merencanakan kegiatan apa yang akan dilakukan Pada tahap ini guru memilih beberapa kegiatan yang sesuai,
menggambarkan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa. Guru memberikan gambaran proses pembelajaran IPS secara ringkas
selanjutnya siswa mencari sendiri informasi yang dibutuhkannya mengenai proses pembelajaran IPS serta kaitannya dengan sifat-sifat
materi IPS.
7
Ibid.
14
4 Merencanakan penilaian Setelah siswa melakukan kegiatanpada tahapan ini nantinya guru
meninjau atau menuliskan beberapa tujuan penilaian, merencanakan alat- alat penilaian apa saja yang akan digunakan, menambahkan penilaian
dalam kerangka waktu. Penilaian ini juga mencakup penguasaan materi IPS oleh siswa terutama yang berhubungan dengan proses pembelajaran
IPS. 5 Memulai proses pembelajaran IPS dengan siswa
Tahap ini adalah tahap pengerjaan prosespembelajaran IPS dengan mendiskusikan tujuan dikelas, melaksanakan, melihat dan mendengarkan
pekerjaan apa yang dilakukan, mengingatkan siswa untuk tidak membuang-buang waktu pengerjaan proyek, menambah atau mengurangi
kegiatan untuk memperkuat kecakapan dalam kelompok dan kecakapan dalam mengelola dan mendiskusikan beberapa perbaikan.
6 Gambaran akhir proses pembelajaran IPS Tahap ini memberikan hasil akhir dalam suatu forum khusus, yaitu
mendiskusikan atau menuliskan hal-hal yang penting dari proses pembelajaran IPS, menganjurkan perbaikan untuk prosespembelajaran IPS
selanjutnya.
8
Dari ke enam tahapan di atas untuk menggunkan metode Project
Based Learning dibutuhkan suatu kerjasama antara guru dan siswa agar penerapan metode ini dapat berhasil mencapai hasil belajar siswa yang
ingin. Tahapan ke enam di atas itu saling berkaitan dan mendukung untuk penerapan metode
Project Based Learning.
f. Kelebihan dan Kekurangan
1 Kelebihan Project Based Learning
Project Based Learning adalah penggerak yang unggul untuk membantu
siswa belajar
melakukan tugas-tugas
otentik dan
multidisipliner, menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efektif
8
Ibid., h. 151.