Urgensi Penerapan E-learning E-learning

perencanaan dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Hal yang sangat perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan adalah bahwa perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran. Definisi dari perencanaan dijelaskan oleh Cunningham dalam Hamzah B. Uno 16 , mengemukakan bahwa perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Jadi dapat diamati bahwa perencanaan di sini menekankan pada usaha menyelesaikan dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya. Apa wujud yang akan datang itu dan bagaimana usaha untuk mencapainya merupakan perencanaan. William H. Newman dalam Abdul Majid mengemukakan bahwa “perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari- hari.” 17 Jadi sederhananya perencanaan merupakan langkah membuat suatu rencana terhadap apa yang ingin dilakukan dengan segenap rangkaian putusan dan penjelasan. Tutorial online merupakan bagian dari sebuah kegiatan pengajaran, yaitu pengajaran dalam bentuk bimbingan belajar atau tutorial menggunakan media internet. Pengajaran sendiri secara sederhana menurut Darwin Syah 18 dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. 16 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h. 1. 17 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, h. 15. 18 Darwyn Syah dkk., Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007, h. 30. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu cara bagaimana memberikan pengalaman belajar serta keterampilan kecakapan hidup bagi peserta didik. Maka dalam konteks pengajaran, menurut Abdul Majid perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 19 Perencanaan dalam konteks pengajaran memang memiliki definisi yang lebih sempit daripada perencanaan dalam halnya pendidikan secara luas. Jadi perencanaan dalam konteks pembelajaran itu meliputi proses kegiatan menyusun materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, dan perencanaan penilaian dalam suatu alokasi waktu. Memahami definisi perencanaan dalam konteks pengajaran yang dikemukakan oleh Abdul Majid. Apabila digunakan dalam konteks perencanaan dalam pengajaran tutorial online. Maka maksud dari perencanaan tutorial online dapat meliputi proses penyusunan materi, penggunaan media, dan rencana penilaian dalam tutorial online. Melakukan perencanaan meliputi tiga hal tersebut menjadi dasar dalam berjalannya sebuah tutorial online yang baik, sesuai dengan tujuan yang diharapkan sebelumnya.

c. Pelaksanaan Tutorial Online

Setelah merencanakan dengan matang berkaitan dengan persiapan apa saja yang dilakukan untuk melaksanakan tutorial online. Maka selanjutnya adalah bagaimana melaksanaan tutorial online. Gayle V. Davidson-Shivers dan Karen L. Rasmussen menjelaskan, dalam pelaksanaan tutorial online digunakan sebuah sistem manajemen pembelajaran yang disebut sebagai Learning Management Systems LMS. LMS adalah aplikasi perangkat lunak untuk melakukan dokumentasi, administrasi, pelaporan, pelacakan, dan pengiriman program pendidikan atau program pelatihan. LMS merupakan sebuah sistem untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan. Merupakan sebuah perangkat lunak untuk 19 Abdul Majid, op. cit., h. 17. mendistribusikan program kuliah online atau hibrida melalui internet dengan kemampuan fitur untuk melakukan kolaborasi online. Perguruan tinggi dan universitas menggunakan LMS untuk memberikan kursus online dan meningkatkan efektifitas kursus di kampus. Departemen pelatihan perusahaan menggunakan LMS untuk memberikan pelatihan online, serta mengotomatisasi pencatatan dan pendaftaran karyawan. Kebanyakan LMS menyediakan struktur yang membantu desainer dalam mengorganisir website instruksional. Saat mengembangkan flowchart diagram alur, desainer memeriksa struktur LMS, termasuk bagaimana konten yang ditampilkan dan bagaimana fitur seperti chat dan diskusi diakses, untuk meminimalkan konflik antara struktur. Elliott 20 mengevaluasi berbagai jenis urutan instruksional. Desain yang paling erat terkait dengan konseptualisasi kursus adalah hirarkis dengan asosiasi. Kursus ini akan dimasukkan ke LMS. Menggunakan kerangka struktural dari LMS, Elliott menciptakan flowchart diagram alur berikut untuk menggambarkan bagaimana peserta didik belajar. Bentuk flowchart diagram alur seperti inilah yang biasanya digunakan dalam pembelajaran online, termasuk salah satunya adalah tutorial online. 20 Gayle V. Davidson-Shivers dan Karen L. Rasmussen, op. cit., h. 258-259.