Unit yang dianalisis dilapangan berfokus pada bagaimana penerapan tutorial online. Dalam penelitian ini analisis dilakukan dalam konteks
pembelajaran pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka merupakan mata kulaih dasar umum
MKDU yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa yang beragama Islam.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data agar penelitian berlangsung sistematis. Dalam
penelitian kualitatif instrument yang utama adalah peneliti sendiri. Namun untuk memperjelas dan membantu peneliti untuk fokus pada apa yang akan diteliti perlu
dibuat sebuah instrument pengumpulan data penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumenter,
observasi, dan wawancara. Maka sesuai dengan yang dijelaskan oleh Nana Syaodih Sukmadinata
6
, bahwa sebelum melakukan observasi sebaiknya peneliti menyiapkan pedoman observasi. Begitu juga ketika sebelum melaksanakan
wawancara sebaiknya peneliti menyiapkan instrument wawancara yang disebut dengan pedoman wawancara interview guide.
Maka instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara. Dalam penelitian
kualitatif, pedoman observasi hanya berupa garis-garis besar atau butir-butir umum kegiatan yang akan diobservasi. Rincian dari aspek-aspek yang diobservasi
dikembangkan di lapangan dalam proses pelaksanaan observasi. Sedangkan pedoman wawancara berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang meminta
untuk dijawab atau direspon oleh responden. Isi pertanyaan atau pernyataan dalam wawancara mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi atau
evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah atau variable-variabel yang dikaji dalam penelitian.
6
Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 216-221.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data kualitatif menurut Taylor dan Bogdan berbentuk deskriptif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku manusia yang dapat diamati. Data
kualitatif dipilah oleh Patton menjadi tiga jenis: 1 Hasil pengamatan berupa uraian rinci tentang situasi, kejadian, interaksi, dan tingkah laku yang diamati di
lapangan. 2 Hasil pembicaraan berupa kutipan langsung dari pernyataan orang- orang tentang pengalaman, sikap, keyakinan, dan pemikiran mereka dalam
kesempatan wawancara mendalam. 3 Bahan tertulis berupa petikan atau keseluruhan dokumen, surat menyurat, rekaman, dan kasus sejarah.
7
Sumber data kualitatif dalam penelitian ini terbagi dalam dua kategori yaitu data primer dan data sekunder. Sonny Sumarsono menjelaskan data primer
adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari objek penelitiannya, sedangkan data sekunder adalah semua data yang deperoleh secara
tidak langsung dari objek yang diteliti.
8
Data primer merupakan sasaran utama dalam penelitian ini, sedangkan data sekunder digunakan untuk diaplikasikan
guna mempertajam analisis data primer, yaitu sebagai pendukung dan penguat data dalam penelitian. Data primer Primary Source dalam penelitian ini
diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan mahasiswa dan pihak Universitas Terbuka berkaitan dengan penerapan e-learning yang dilakukannya
dalam pendidikan jarak jauh. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari buku-buku, ensiklopedia, artikel, jurnal, atau tulisan lain yang berkaitan dengan penelitian.
7
Ivanovich Agusta, “Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif,” Makalah disampaikan dalam pelatihan metode kualitatif, Pusat Penelitian Sosial Ekonomi, Bogor, 27
Pebruari 2003.
8
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004, h. 69.
Demi menghasilkan data yang mendalam dan komprehensif, teknik pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi Dokumenter Studi dokumenter documentary study merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen- dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen
yang dihimpun dan dianalisis berupa buku modul mata kuliah Pendidikan Agama Islam, katalog tahunan Universitas terbuka dari tahun 2008 sampai
2013, buku perkembangan Universitas Terbuka, panduan tutorial online bagi dosen dan mahasiswa yang dibuat oleh Universitas Terbuka, serta
dokumen yang lainnya.
2. Observasi Observasi observation atau pengamatan merupakan suatu teknik
atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dilakukan dengan
mengamati aktifitas tutorial online dalam website www.tuton.ut.ac.id.
3. Wanwancara Wawancara interview merupakan salah satu bentuk teknik
pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Lexy J. Moleong menjelaskan
wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jabatan atas pertanyaan.
9
Wawancara dilaksanakan dalam pertemuan tatap muka secara individual dengan Drs. Syaiful Mikdar, M. Pd. selaku kepala sekaligus
tutor dari tutorial online mata kuliah Pendidikan Agama Islam, dan DR. Hasani Ahmad Said, M. A. selaku tutor. Selain itu wawancara juga
9
Lexy J. Moleong, op. cit., h. 186.
dilakukan dengan beberapa mahasiswa Universitas Terbuka yang aktif mengikuti tutorial online mata kuliah Pendidikan Agama Islam melalui
email, hal ini dikarenakan mahasiswa Universitas Terbuka tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
Metode wawancara sebagaimana dijelaskan oleh Nigel King dan Christine Horrocks merupakan metode yang paling sering digunakan dalam mengumpulkan
data penelitian kualitatif, dan metode ini sangat berguna bagi peneliti. Metode wawancara ini banyak digunakan oleh peneliti sebagai metode utama penelitian
untuk mengumpulkan data, daripada menggunakan metode lain seperti observasi, analisis data, kajian pustaka, dan lainnya.
10
Paradigmatik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi- terstruktur. Paradigmatik semi-terstruktur ini digunakan dengan pertimbangan
inilah paradigmatik wawancara yang lebih fleksibel dari pada paradigmatik wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Paradigmatik wawancara semi-
terstruktur tidak terlalu leterlek juga tidak terlalu menjauh dari kalimat pertanyaan yang sudah disiapkan, dan wawancara tetap berlangsung secara terarah.
Menurut Ian Paker, wawancara dalam riset kualitatif selalu bersifat semi- terstruktur karena selalu membawa jejak-jejak pola kekuasaan yang bersifat
mengatur segala sesuatu dan sekaligus memperlihatkan kemampuan kreatif dari orang yang diwawancarai untuk menolak dan melawan apa yang ingin
diwujudkan oleh peneliti. Dan pada kenyataannya tidak ada yang benar-benar dapat disebut wawancara terstruktur, karena orang cenderung berbicara
melampaui struktur, sebelum wawancara dimulai dan saat alat perekam sudah dimatikan.
11
10
Nigel King dan Christine Horrocks, Interviews in Qualitative Research, Los Angeles: Sage, 2011, h. 1.
11
Ian Parker, Psikologi Kualitatif, Terj. dari Qualitative Psychology: Introducing Radical research oleh Victorius Didik Suryo Hartoko, Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2008, h. 79-80.