Kerangka Berpikir KAJIAN TEORITIS

perkembangan tersebut. Penelitian kualitatif yang menggunakan desain penelitian studi kasus berarti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya. Sifat dari penelitian ini yang bersifat kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena dari sudut pandang atau perspektif partisipan. Partisipan yang dimaksud adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, dan persepsinya. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti foto, rekaman, dan lainya. Konsep penelitian kualitatif qualitative research bertolak dari filsafat konstruktivisme. Dijelaskan oleh Nana Syaodih Sukmadinata bahwa dalam pandangan filsafat konstruktivisme berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif, dan suatu pertukaran pengalaman sosial a shared social experience yang diinterpretasikan oleh individu-individu. Sedangkan para peneliti kualitatif percaya bahwa kenyataan merupakan suatu konstruksi sosial, bahwa individu-individu atau kelompok-kelompok memperoleh dan memberi makna terhadap kesatuan-kesatuan tertentu apakah itu peristiwa, orang-orang, proses-proses, atau objek-objek. 4 Dengan metode analisis deskriptif studi kasus yang bersifat kualitatif, dijelaskan dalam penelitian ini penerapan e-learning dalam sistem pendidikan jarak jauh pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam dengan studi kasus tutorial online di Universitas Terbuka. Studi kasus tutorial online berfokus pada bagaimana perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut hasil pembelajaran, serta kendala apa saja yang dihadapi dan bagaimana mengatasi kendala yang ada dalam penerapan tutorial online dalam pendidikan jarak jauh. 4 Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 94.

C. Unit Analisis

Unit analisis adalah unit yang akan diteliti di lapangan. Unit analisis yang hendak diteliti adalah penerapan tutorial online mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka. Penerapan yang dianalisis meliputi bagaimana perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut hasil pembelajaran, serta kendala apa saja yang dihadapi dan bagaimana mengatasi kendala yang ada dalam tutorial online dalam pendidikan jarak jauh di Universitas Terbuka. Sejak berdirinya pada tahun 1984, Universitas Terbuka menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak modul maupun non-cetak; audio, video, komputer, internet, siaran radio dan televisi. Makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa Universitas Terbuka harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas SMA atau yang sederajat. E-learning di Indonesia mulai dikenal luas sejak awal tahun 1996. Tian Belawati 5 selaku Rektor Universitas Terbuka saat ini menjelaskan salah satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang telah menerapkan e-learning adalah Universitas Terbuka, yang memiliki sekitar 300 ribu mahasiswa yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Penerapan e-learning di Universitas Terbuka ditujukan untuk meningkatkan interaktivitas mahasiswa dengan materi ajar, dengan tutor, maupun dengan mahasiswa lainnya. E-learning di Universitas Terbuka diterapkan dalam tiga jenis aplikasi, yaitu pemberian bahan ajar suplemen berbasis jaringan web-based supplement yang dikenal dengan istilah web-suplement, tutorial berbasis jaringan web-based tutorials yang dikenal dengan istilah tutorial elektronik atau online tutel tutol, dan kuliah online web-based courses. Disamping ketiga jenis fasilitas e-learning ini, mahasiswa juga dapat melihat nilai ujian dan kemajuan akademik mereka melalui website Universitas Terbuka pada alamat http:www.ut.ac.id. 5 Tian Belawati , “Penerapan E-learning dalam PEndidikan Jarak Jauh di Indonesia”, dalam Durri Andriani ed., Cakrawala Pendidikan: E-learning dalam Pendidikan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2003, h. 408-409. Unit yang dianalisis dilapangan berfokus pada bagaimana penerapan tutorial online. Dalam penelitian ini analisis dilakukan dalam konteks pembelajaran pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka merupakan mata kulaih dasar umum MKDU yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa yang beragama Islam.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data agar penelitian berlangsung sistematis. Dalam penelitian kualitatif instrument yang utama adalah peneliti sendiri. Namun untuk memperjelas dan membantu peneliti untuk fokus pada apa yang akan diteliti perlu dibuat sebuah instrument pengumpulan data penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumenter, observasi, dan wawancara. Maka sesuai dengan yang dijelaskan oleh Nana Syaodih Sukmadinata 6 , bahwa sebelum melakukan observasi sebaiknya peneliti menyiapkan pedoman observasi. Begitu juga ketika sebelum melaksanakan wawancara sebaiknya peneliti menyiapkan instrument wawancara yang disebut dengan pedoman wawancara interview guide. Maka instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara. Dalam penelitian kualitatif, pedoman observasi hanya berupa garis-garis besar atau butir-butir umum kegiatan yang akan diobservasi. Rincian dari aspek-aspek yang diobservasi dikembangkan di lapangan dalam proses pelaksanaan observasi. Sedangkan pedoman wawancara berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden. Isi pertanyaan atau pernyataan dalam wawancara mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah atau variable-variabel yang dikaji dalam penelitian. 6 Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 216-221.