Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Apabila dilihat dari berbagai ulasan di atas menunjukkan bahwa perkembangan pembelajaran saat ini mengarah ke sebuah bentuk pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi canggih, dimana terjadi pemisahan ruang maupun waktu antara pendidik dengan peserta didik. Pembelajaran jarak jauh seperti itu terkonsepsi dalam sebuah konsep sistem Pendidikan Jarak Jauh PJJ. Baik pendidikan jarak jauh maupun e-learning, telah banyak menjawab permasalahan yang selama ini dihadapi oleh paradigma lama pendidikan atau pendidikan tradisional. Diantaranya adalah permasalahan lokasi antara tempat belajar dengan jauhnya tempat tinggal peserta didik. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 13.487 pulau. Sekarang permasalahan lokasi sudah bisa diatasi, karena proses pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, tanpa harus tatap muka. Oleh karenanya, pembelajaran dengan sistem pendidikan jarak jauh sesungguhnya mengarah pada perwujudan pendidikan sepanjang hayat dan pendidikan untuk semua. Maka UNESCO sangat mendukung pelaksanaan pendidikan jarak jauh. Karena memang UNESCO memiliki misi untuk mewujudkan pendidikan sepanjang hayat dan pendidikan untuk semua. 7 Konsep pendidikan jarak jauh ini sangat cocok dengan konsep pendidikan sepanjang hayat life long education dan pendidikan untuk semua education for all yang dicetuskan dan dideklarasikan oleh kurang lebih 150 negara di Jomtien, Thailand, pada tahun 1992 dengan sponsor dari UNESCO. 8 Senada dengan deklarasi UNESCO, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 juga telah mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat. Dalam pasal 31 pada undang-undang tersebut mengatur tentang pendidikan jarak jauh, yaitu: 7 Mariana Patru ed., Trends, Policy and Strategy Considerations, France: UNESCO, 2002, h. III. 8 Adriani dan Pangaribuan, Mahasiswa di Institusi Pendidikan Tinggi Jarak Jauh, Jakarta: Universitas Terbuka, 2006, h. 2. 1 Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. 2 Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular. 3 Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan. 4 Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ayat 2, ayat 3 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. 9 Sistem pendidikan jarak jauh sudah mulai diterapkan oleh beberapa institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Ada beberapa perguruan tinggi yang menerapkan pembelajaran jarak jauh, antara lain Universitas Terbuka UT, Istitut Pertanian Bogor IPB, Institut Teknologi Bandung ITB, Universitas Gajah Mada UGM, Universitas Katolik Petra Surabaya, Universitas Surabaya, Universitas Bina Nusantara BINUS Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia UPI Bandung, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Brawidjaja UNIBRAW Malang, dan institusi-institusi tersebut juga menerapkan e- learning. 10 Pioner dari pelaksanaan sistem pendidikan jarak jauh di Indonesia adalah Universitas Terbuka UT. Sebagai perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh PTTJJ, sejak berdirinya pada tahun 1984, UT berciri khas sebagai pelaksana pendidikan jarak jauh. Visi UT ke depan yang merupakan pengejawentahan dari misi UT yaitu “pada tahun 2021, UT menjadi institusi PTTJJ berkualitas dunia dalam menghasilkan produk pendidikan tinggi dan dalam penyelenggaraan, pengembangan, dan penyebaran informasi PTTJJ ”. 11 Pelaksanaan sistem pendidikan jarak jauh di UT sekarang banyak menggunakan e-learning, diterapkan pada setiap mata kuliah, termasuk salah 9 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia, 2003, Pasal 31. 10 Tri Darmayanti, dkk, E-learning pada Pendidikan Jarak Jauh: Konsep yang Mengubah Metode Pembelajaran di Perguruan Tinggi di Indonesia, Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 2, 2007, h. 103. 11 Tim Penulis UT, Rencana Strategis 2010-2021 Rencana Operasional 2010-2013 Universitas Terbuka, Jakarta: Universitas Terbuka, 2011, h.47-48. satunya adalah mata kuliah pendidikan agama Islam PAI. Salah satu aplikasi e- learning yang digunakan adalah tutorial online tuton. Tutorial merupakan program bantuan dan bimbingan belajar yang disediakan oleh UT yang bertujuan untuk memicu dan memacu proses belajar mandiri mahasiswa. Tutorial sangat membantu mahasiswa dalam belajar, karena dalam tutorial membahas dan mendiskusikan hal-hal yang dianggap sulit dan sangat penting dikuasai mahasiswa. Dari empat tutorial yang disediakan oleh UT; tutorial tatap muka, tutorial melalui radio, televisi, dan media massa, tutorial online, dan konseling online. Tutorial online memang merupakan bentuk bantuan belajar yang intens digunakan dalam penerapan pembelajaran menggunakan e-learning dalam sistem pendidikan jarak jauh di UT. Sangat menarik dan unik untuk melakukan penelitian tentang tutorial online. Maka berdasarkan pada rangkaian latar belakang permasalahan yang diungkapkan di atas, maka penelitian ini diberi judul “Penerapan E- learning dalam Sistem Pendidikan Jarak Jauh pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Studi Kasus Tutorial Online di Universitas Terbuka ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka teridentifikasi masalah- masalah sebagai berikut: 1. Masih banyak yang berpandangan bahwa pembelajaran harus dilakukan secara tatap muka. 2. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi Information and Communication Technology atau ICT merubah proses pembelajaran, dari tatap muka menjadi jarak jauh. 3. Kurangnya pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi Information and Communication Technology atau ICT dalam pembelajaran. 4. Kondisi teritorial negara Indonesia yang sangat luas, mengakibatkan jauhnya jarak antara lokasi tempat belajar dengan tempat tinggal peserta didik.

C. Pembatasan Masalah

Dalam rangka memperdalam dan menfokuskan pembahasan dalam penelitian, perlu adanya pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Penelitian ini dibatasi pada penerapan e-learning dalam sistem pendidikan jarak jauh yang dilakukan pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam dengan studi kasus tutorial online di UT. Studi kasus tutorial online yang diteliti fokus pada bagaimana penerapan pembelajaran dalam tutorial online. Peneliti tidak meneliti dari segi bagaimana mempersiapkan sistem atau teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan tutorial online.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka ditemukan rumusan masalah sebagai berikut ini: 1. Bagaimana perencanaan tutorial online dalam sistem pendidikan jarak jauh pada mata kuliah PAI di UT? 2. Bagaimana pelaksanaan tutorial online dalam sistem pendidikan jarak jauh pada mata kuliah PAI di UT? 3. Bagaimana evaluasi dan tindak lanjut dari hasil pembelajaran menggunakan tutorial online dalam sistem pendidikan jarak jauh pada mata kuliah PAI di UT? 4. Kendala apa saja yang dihadapi dan bagaimana mengatasi kendala yang ada dalam penerapan tutorial online dalam sistem pendidikan jarak jauh pada mata kuliah PAI di UT?

E. Tujuan Penelitian

Mengacu pada permasalahan sebagaimana telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perencanaan yang dilakukan untuk mempersiapkan tutorial online dalam sistem pendidikan jarak jauh pada mata kuliah PAI di UT. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan tutorial online dalam sistem pendidikan jarak jauh pada mata kuliah PAI di UT. 3. Untuk mengetahui evaluasi dan tindak lanjut dari hasil pembelajaran menggunakan tutorial online dalam sistem pendidikan jarak jauh pada mata kuliah PAI di UT. 4. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dan bagaimana mengatasi kendala yang ada dalam penerapan tutorial online dalam sistem pendidikan jarak jauh pada mata kuliah PAI di UT.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan tentang bagaimana perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut hasil pembelajaran, serta kendala apa saja yang dihadapi dan bagaimana mengatasi kendala yang ada dalam penerapan tutorial online dalam pendidikan jarak jauh. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis pada disiplin ilmu teknologi pendidikan dalam penerapan tutorial online lebih khusus penerapannya dalam sistem pendidikan jarak jauh di Indonesia. 2. Kegunaan Praktis Sedangkan manfaat praktis dalam penelitian ini adalah: a Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi pendidikan dan mahasiswa Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan PAI agar lebih mengetahui bagaimana penerapan tutorial online dalam sistem pendidikan jarak jauh. b Agar para mahasiswa dapat memahami bagaimana perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut, serta kendala apa saja yang dihadapi dan bagaimana mengatasi kendala yang ada dalam penerapan tutorial online dalam sistem pendidikan jarak jauh. c Untuk melengkapi penelusuran koleksi skripsi pada perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, berhubung belum adanya penelitian khusus tentang penerapan e-learning dalam sistem pendidikan jarak jauh pada mata kuliah PAI dengan studi kasus tutorial online di UT. 11

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Deskripsi Teoretis

1. E-learning

a. Pengertian E-learning

Jargon berawalan huruf “e” belakangan ini sangat popular, berawal dari popularitas e-mail atau electronic mail yang berarti surat elektronik. Kemudian banyak bermunculan belak angan ini istilah yang menggunakan awalan huruf “e”, seperti e-commerce, e-government, e-banking, dan lainnya. Maka bisa dikatakan, sebenarnya jargon e-learning masih relatif baru. Tian Belawati 1 menjelaskan bahwa teknologi masa lalu yang digunakan dunia pendidikan seperti kaset audio dan video, telepon, TV kabel, TV melalui satelit, system audio grafik berbasis, computer, teleteks, video disks, audio, dan video konferens merupakan peralatan elektronik. Namun demikian, belum muncul jargon e-learning pada saat itu. Banyak pengertian tentang e-learning. Ruth Colvin Clark dan Richard E. Mayer mendefinisikan e-learning sebagai penyampaian intruksi yang dilakukan menggunakan komputer dengan sarana CD-ROM, internet, atau intranet dengan kriteria bahwa konten yang disampaikan relevan dengan objek yang dipelajari, menggunakan metode intruksi contoh atau panduan praktis untuk memudahkan peserta didik, menggunakan media tulisan dan gambar dalam menyampaikan konten dan metode, dan terakhir adalah membangaun pengetahuan baru serta kemampuan pada individu atau organisasi. 2 1 Tian Belawati , “Penerapan E-learning dalam Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia”, dalam Durri Andriani ed., Cakrawala Pendidikan: E-learning dalam Pendidikan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2003, h. 402. 2 Clark dan Mayer, E-learning and the Science of Instruction, USA: Pfiffer, 2003, h. 13.