Urgensi Sistem Pendidikan Jarak Jauh
teratur secara hirarkis sesuai dengan berbagai tingkatan dan derajat tingkatannya. Maka demikian kata adab mencakup pengertian
„ilm dan „amal. Beberapa terminologi pendidikan muncul dari beberapa tokoh pendidikan.
Bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, menjelaskan pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang ditujukan untuk keselamatan
dan kebahagiaan manusia. Pendidikan merupakan sebuah perjuangan, memelihara hidup tumbuh ke arah kemajuan, dan pendidikan adalah usaha kebudayaan
berasas peradaban yang memajukan hidup agar mempertinggi derajat manusia.
46
Intelektual muslim Al-Ghazali yang sangat terkenal pandangannya dalam hal pendidikan. Memandang pendidikan sebagai ibadah dan upaya peningkatan
kualitas diri. Baginya, pendidikan yang baik merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
47
Selanjutnya Ahmad D. Marimba memiliki pandangan tersendiri mengenai arti pendidikan. Menurut Marimba pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
48
Marimba menyebutkan ada lima unsur utama pendidikan, yaitu 1 Usaha atau kegiatan yang bersifat bimbingan,
pimpinan, atau pertolongan yang dilakukan secara sadar. 2 Ada pendidik, pembimbing atau penolong yang dilakukan secara sadar. 3 Ada yang dididik atau
si terdidik. 4 Adanya dasar dan tujuan dalam bimbingan tersebut. Dan 5 ada alat- alat yang dipergunakan dalam usaha tersebut.
Memberikan terminologi terhadap pendidikan dapat juga melihatnya dalam sudut pandang yang berbeda. Suparlan Suhartono melihat pendidikan dari
dua sudut pandang yaitu sudut pandang luas dan sempit.
49
Menurut sudut pandang luas pendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong
timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan
46
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam 1, Jakarta: Logos, 1997, h. 9.
47
Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2005, h. 87.
48
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al- Ma’arif,
1962, h. 19.
49
Suparlan Suhartono, Wawasan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008, h. 43- 46.
sesuatu hal yang telah diketahui itu. Keadaan seperti ini berlangsung di dalam segala jenis dan bentuk lingkungan sosial sepanjang kehidupan. Dalam sudut
pandang luas pendidikan berlangsung sepanjang jaman life long education, di segala tempat di mana saja setiap waktu kapan saja, dan di setiap lini kehidupan.
Sedangkan pendidikan dilihat dari sudut pandang sempit adalah seluruh kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan secara teratur dan terarah di
lembaga pendidikan sekolah. Pendidikan diartikan sebagai sistem persekolahan, yaitu pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang
diselenggarakan oleh institusi persekolahan school education untuk
membimbing dan melatih peserta didik agar tumbuh kesadaran tentang eksistensi kehidupan dan kemampuan menyelesaikan setiap persoalan kehidupan yang selalu
muncul. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 1 ayat 1 mendefinisikan “pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”.
50
Jadi bisa diambil kesimpulan dari beberapa uraian di atas, pendidikan merupakan sebuah usaha sadar untuk mengembangkan suatu potensi dan
kedewasaan yang dilakukan oleh pendidik terhadap peserta didik. Dalam pandangan luas pendidikan merupakan semua jenis pengalalam hidup yang
berlangsung sepanjang hayat, sedangkan dalam pandangan sempit pendidikan berlangsung pada institusi pendidikan.
Sejenak setelah beruntun mengartikan pendidikan secara etimologis maupun terminologis. Kata selanjutnya adalah “agama”. Kamus Umum Bahasa
Indonesia mendefinisikan agama sebagai segenap kepercayaan kepada Tuhan,
50
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia, 2003, Pasal 1, Ayat 1.
Dewa, dan sebagainya, serta dengan ajaran, kebaktian, dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.
51
Mohammad Daud Ali menjelaskan bahwa agama adalah the problem of ultimate concern yaitu masalah yang mengenai kepentingan mutlak setiap orang.
Karen agama mengenai kepentingan mutlak setiap orang dan setiap orang beragama terlibat dengan agama yang dipeluknya, maka tidaklah mudah membuat
definisi yang mencakup semua agama. Kesulitannya adalah karena setiap orang beragama cenderung memahami agama menurut ajaran agamanya sendiri.
52
Dalam menentukan definisi agama, beruntunglah ada segi-segi agama yang sama, suatu rumusan umum sebagai definisi kerja mungkin dapat
dikemukakan bahwa agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan-Nya melalui upacara, penyembahan dan
permohonan, dan membentuk sikap hidup manusia menurut atau berdasarkan agama itu. Jadi definisi agama yang mungkin bisa dipahami oleh seluruh agama
yaitu agama merupakan sebuah kepercayaan kepada Tuhan. Maksud tuhan di sini adalah tuhan mereka masing-masing.
Selanjutnya adala h kata “Islam”. Abuddin Nata menjelaskan dari segi
bahasa, Islam berasal dari bahasa Arab salima yang kemudian dibentuk menjadi aslama. Dari kata inilah kemudian dibentuk menjadi kata Islam. Dengan demikian
Islam dari segi bahasa adalah bentuk ism mashdar infinitif yang berarti berserah diri, selamat sentosa atau memelihara diri dalam keadaan selamat.
53
Pengertian tersebut telah memperlihatkan bahwa Islam berkaitan dengan sikap berserah diri
kepada Allah SWT dalam upaya memperoleh keridhaan-Nya. Seseorang yang bersikap sebagaimana dimaksud oleh perkataan Islam tersebut disebut Muslim,
yaitu orang yang telah menyatakan dirinya untuk ta’at, berserah diri, patuh, dan tunduk dengan ikhlas kepada Allah SWT.
Makna inti dari Islam dijelaskan oleh Mohammad Daud Ali adalah berserah diri, tunduk, patuh, dan taat dengan sepenuh hati kepada kehendak Ilahi.
51
Poerwadarminta, op. cit., h. 21.
52
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 1998, h. 39- 40.