dilihat dari data peserta tutorial online semester 2012.12, rata-rata pada masing- masing kelas hanya sedikit peserta tutorial online yang aktif mengakses.
Mengatasi kendala keterbatasan akses ini, pada setiap Unit Program Belajar Jarak Jauh UPBJJ sudah disediakan fasilitas internet. Namun, tetap saja
jarak antara rumah mahasiswa dengan UPBJJ masih sangat jauh, sehingga mahasiswa sangat jarang berkunjung ke UPBJJ, terkecuali ada urusan sangat
penting seperti registrasi dan ujian akhir semester UAS.
b. Mahasiswa Kurang Aktif
Kendala lain dalam penerapan tutorial online adalah mahasiswa kurang aktif dalam mengikuti tutorial online. Meskipun permasalahan mahasiswa yang
kurang aktif ini, salah satu faktornya dikarenakan oleh kendala sebelumnya, yaitu keterbatasan akses di daerah mahasiswa berada. Kendala mahasiswa yang kurang
aktif diungkapkan oleh kapala tutor tutorial online PAI, Syaiful Mikdar sebagi berikut.
Kendalanya ada mahasiswa yang tidak aktif. Mengatasi kendala biar mahasiswa aktif? Ya dengan disapa melalui tutor. Mana tugas
anda? Tanggal sekian sudah masuk lagi ke inisiasi sekian. Menyapa lewat tuton atau lewat email. Kalau bahasa
konvensionalnya, kok kamu gak ngerjain? Begitu. Mengingatkan. Gak marahin. Cuma mengingatkan saja. UT itu universitas
demokrasi. Klo belajar ya ada nilainya. Gak belajar yang gak ada nilainya.
31
Jadi sebagai upaya untuk mengaktifkan mahasiswa mengikuti tutorial online, tutor melakukan sapaan. Sapaan terhadap mahasiswa dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu mengirimkan pesan kepada mahasiswa di aplikasi tutorial online dan mengirim email ke alamat email mahasiswa yang tidak aktif mengikuti
tutorial online tersebut. Selain keterbatasan akses yang menjadi salah satu penyebab mahasiswa
kurang aktif mengikuti tutorial online. Faktor lain biasanya disebabkan karena kesibukan para mahasiswa sendiri. Kebanyakan mahasiswa di UT sudah bekerja,
31
Wawancara dengan Syaiful Mikdar, Jakarta, 23 Januari 2013.
sehingga mengikuti tutorial online hanya disela-sela waktu senggang setelah bekerja.
c. Tutor Kurang Aktif
Selain mahasiswa yang kurang aktif, dari kalangan mahasiswa sendiri mengeluhkan bahwa tutor juga kurang aktif dalam memandu tutorial online. Bagi
mahasiswa ini menjadi kendala tersendiri. Tutor tidak aktif dalam diskusi, seringkali tutor hanya memberi pertanyaan pembuka diskusi, kemudian tutor tidak
menanggapi jawaban diskusi dari para mahasiswa. Tutor tidak memberi jawaban yang benar terhadap pertanyaan diskusi tersebut, sehingga mahasiswa bingung
menentukan jawaban yang paling ideal dari diskusi yang sudah terjadi. Tutor juga kurang transparan dalam member nilai jawaban diskusi dan jawaban setiap tugas
yang sudah dikerjakan mahasiswa pada setiap inisiasi ke-3, 5, dan 7. Ummi Habibah dalam pengalamannya mengikuti tutorial online PAI
berkaitan dengan tutor, mengungkapkan bahwa “penilaiannya pun kurang
transparan. Kami tidak dapat mengetahui nilai dari tugas yang sudah kami kerjakan. Dalam berdiskusi pun saya merasa kurang komunikatif antar sesama
mahasiswa. Kami mengharapkan tutor untuk ikut berpartisipasi dalam forum diskusi yang ada.
”
32
Pernyataan yang isinya hampir sama diungkapkan oleh Herlyan, sebagai berikut:
Tuton hanya memberikan pertanyaan dan rambu-rambu diskusi untuk didiskusikan oleh mahasiswa. Untuk mengatasi kendala ini
seharusnya Tuton juga ikut aktif menanggapi diskusi-diskusi yang telah diposting mahasiswa, agar tidak ada terjadi kerancuan antar
mahasiswa. Tuton tidak memposting jawaban diskusi yang telah diajukan sehingga mahasiswa tidak dapat mengetahui sejauh mana
perkembangan mahasiswa dalam mengikuti tuton. Untuk mengatasi kendala ini tentunya tutor harus memposting jawaban
yang benar dari soal diskusi yang telah diberikan hal ini agar mahasiswa dapat mengetahui bahwa apakah jawaban diskusi telah
benar atau masih salah. Tutor tidak memposting jawaban tugas 1-3 yang telah diberikan. Untuk mengatasi kendala ini tentunya tutor
memposting jawaban tugas 1-3 sehingga mahasiswa dapat
32
Wawancara melalui email dengan Ummi Habibah, 30 Maret 2013.
mengetahui sejauh mana kebenaran dari jawaban tugas yang telah dikirimkan.
”
33
Tri Indah Setyo Rahayu juga menyatakan keluhannya terhadap tutor yaitu bahwa tutor
“cukup baik dalam penyajiannya, hanya kurang dalam pemberian tanggapan setiap diskusi jadi mahasiswa tidak tahu apakah jawaban itu benar apa
salah. ”
34
Ternyata tutor pun dirasa kurang aktif menanggapi diskusi. Memang dalam pelaksanaannya, tutor sekadar memberikan pertanyaan pembuka diskusi,
selanjutnya tidak menaggapi tanggapan yang diberikan mahasiswa. Saat memberi nilai tanggapan dan jawaban dari ketiga tugas mahasiswa, tutor langsung memberi
nilai pada kolom penilaian.
d. Kelas yang Terlalu Banyak
Mata kuliah PAI di UT yang merupakan MKDU, menjadikan tutorial online PAI untuk seluruh mahasiswa UT hanya dikelola oleh satu pihak, yaitu di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP. Maka dalam penerapan tutorial online PAI saat ini satu kelas tutorial online diisi oleh 300 mahasiswa. Sedangkan
dengan tutor yang terbatas, padahal kelasnya lebih banyak, satu tutor bisa memegang dua atau tiga kelas tutorial online. Satu tutor memantau 300
mahasiswa saja bisa sangat melelahkan, apalagi bila memegang dua atau tiga kelas, berarti memantau 600 atau 900 mahasiswa setiap harinya.
Hasani Ahmad Said menyatakan bahwa kondisi tersebut bisa menjadi kendala tersendiri.
“Penilaian itu diakhir ya, penilaian yang kita biasa lakukan, itu sebenarnya sudah ada format-format yang khusus ya, hanya ada kendalanya,
misalnya karena di UT itu, saya satu dosen pegang tiga kelas, satu kelasnya ada 300 mahasiswa, jadi tidak semuanya terpantau. Itu menjadi kendala tersendiri.
”
35
Pernyataan senada diungkapkan oleh Syaiful Mikdar. Bahkan katanya, karena kelas yang terlalu banyak, sampai dibantu oleh dosen dari Universitas
33
Wawancara melalui email dengan Herlyan, 30 Maret 2013.
34
Wawancara melalui email dengan Tri Indah Setyo Rahayu, 28 Maret 2013.
35
Wawancara dengan Hasani Ahmad Said, Jakarta, 28 Januari 2013.
Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Beliau mengungkapkan, “karena
mata kuliah Pendidikan Agama Islam ini MKDU maka ribuan mahasiswanya. Maka pada semester 2012.2 ada 18 kelas, setiap kelasnya kurang lebih 300 orang
tersebar ke seluruh pelosok dunia. Maka saya dibantu dosen UIN, masing-masing dua atau satu kelas.
”
36
Kelas yang terlalu banyak dengan 300 mahasiswa pada masing-masing kelas, membuat penerapan tutorial online menjadi sangat tidak maksimal. Tutor
tidak bisa memeriksa tanggapan diskusi dan jawaban tugas-tugas mahasiswa dengan teliti satu-satu, karena durasi waktu hanya satu minggu.
e. Keamanan Jaringan
Aplikasi tutorial online menggunakan jaringan internet. Salah satu yang harus diwaspadai di internet adalah keamanan jaringan. Seringkali mungkin
sekadar iseng atau disengaja, ada saja hacker, atau lebih tepatnya adalah cracker, yang berusaha untuk menganggu sistem jaringannya. Dikalangan umum, banyak
yang menyamakan antara hacker dengan cracker, padahal berbeda. Hacker masuk menyusup ke jaringan untuk mengamati kelemahan jaringan, kemudian memberi
tahu kelemahan tersebut kepada pemiliknya, tanpa melakukan kejahatan. Sedangkan cracker menyusup ke jaringan untuk merusak sistem jaringan atau
menyebarkan virus. Diungkapkan oleh Hasani Ahmad Said bahwa:
Ternyata ada juga orang-orang yang nakal di internet, dalam hal ini hacker ya. Hacker juga berperan di situ. Di semester ini saja ada
beberapa mahasiswa tidak bisa memberikan tanggapan terhadap diskusi, sehingga orang lebih-lebih malah mengirim tanggapan ke
email saya, email saya itu penuh dengan tanggapan mahasiswa, alasannya apa, ternyata karena tidak bisa masuk ke ruang forum
diskusi. Setelah saya tanyakan ke UT di pondok cabe ternyata ada kendala diserver, mungkin ada orang yang jahil itu.
37
Menangani hal ini, dari penjelasan Leonard R Hutasoit kepala tutorial onlie di FKIP, menjelaskan bahwa Pusat Komputer PUSKOM UT sudah
36
Wawancara melalui email dengan Syaiful Mikdar, Jakarta, 23 Januari 2013.
37
Wawancara melalui email dengan Hasani Ahmad Said, Jakarta, 28 Januari 2013.