d. Berapa  lama  pasien  dual  diagnosis  mengikuti  program  art  therapy
untuk mencapai pemulihan? 
Untuk  mencapai  pemulihan,  pasien  dual  diagnosis  pemulihannya tidak  hanya  ditentukan  dari  program  art  therapy.  Jadi,  banyak  hal
yang  dapat  mempengaruhi  kondisi  dirinya  untuk  mencapai  suatu pemulihan.
e. Apakah ada batasan waktu dalam mengikuti program art therapy?
 Dalam mengikuti program art therapy tidak ada batas waktu bagi
pasien untuk mengikuti program art therapy. Selama pasien berada dalam masa perawatan dan selama pasien memenuhi  kriteria  yang
sudah  ditetapkan,  pasien  diperbolehkan  mengikuti  kegiatan  yang ada Instalasi Rehabilitasi termasuk mengikuti program art therapy.
Akan tetapi jikalau ada pasien yang sudah naik tahapan ke re-entry, maka dia sudah tidak wajib ikut program art therapy karena setiap
tahapan memiliki masing-masing kegiatan yang sudah ditetapkan.
f. Bagaimana standar pemberian program  art  therapy  yang baik  dalam
membantu pemulihan pasien? 
Standar  pemberian  program  yang  baik  antara  lain:  kegiatan disesuaikan dengan kemampuan pasien, pasien merasa nyaman dan
senang  setelah  mengikuti  kegiatan,  dan  terpenuhinya  fasilitas pasien dalam melaksanakan kegiatan.
g. Bagaimana  tahapan  pelaksanaan  kegiatan  art  therapy  yang
dilaksanakan di RSKO? 
Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan art therapy antara lain: memulai kelompok,  membantu  anggota  agar  terlibat,  mengatur  iklim  yang
positif,  klarifikasi  tujuan  kelompok,  menjelaskan  peranan  leader atau  pemimpin  ketua  kelas,  menjelaskan  bagaimana  terapi  akan
dijalankan,  membantu  anggota  menyampaikan  harapannya, mengecek  kenyamanan  anggota,  menjelaskan  aturan  terapi,
menjelaskan  istilah-istilah  khusus  yang  mungkin  akan  digunakan, mencermati  interaksi  angggota  kelompok,  menjawab  pertanyaan,
membantu  anggota  untuk  memperhatikan  anggota  lainnya  guna melatih  kepedulian  dan  kepekaan  satu  sama  lainnya,  dan  yang
terakhir menutup sesi dengan berdoa bersama.
h. Bagaimana  kondisi  pasien  sebelum  melaksanakan  kegiatan  art
therapy? 
Kondisi pasien sebelum  melaksanakan kegiatan terapi  bermacam- macam.  Ketika  salah  satu  diantara  mereka  ada  yang  sedang
kambuh  sakitnya,  maka  pasien  tersebut  tidak  dapat  mengikuti kegiatan art therapy. Secara keseluruhan pasien dapat dikondisikan
untuk mengikuti kegiatan art therapy.
i. Jenis  kegiatan  apa  saja  yang  diberikan  kepada  pesertapasien  yang
mengikuti program art therapy di RSKO? 
Berbagai  kegiatan  atau  materi  art  therapy  yang  diberikan  kepada pasien  antara  lain:  minggu  pertama  pasien  membuat  foto  dengan
perantara  kertas  yang  dibolongi  bersegi  empat,  minggu  kedua pasien  membuat  puisi  dan  membacakannya  dan  permainan  musik
bumi,  minggu  ketiga  pasien  lomba  membaca  puisi  dan
menceritakan  makna  yang  terkandung,  minggu  keempat  pasien menggambar berdua dengan menarik garis atau titik awal, minggu
kelima  pasien  menggambar  diri  orang  lain  dan  pasien  mengolah vokal  serta  mempraktekkan  membaca  cepat,  minggu  keenam
pasien  observasi  dan  menyatukan  gambar  yang  terpisah-pisah, minggu  ketujuh  materi  tentang  nama  yang  dibalik  dan  sejarah
nama,  minggu  kedelapan  menulis  tujuan  hidup,  mengolah  vokal dan  permainan,  minggu  kesembilan  pasien  diminta  menggambar
teman  dan  permainan  botol,  mingggu  kesepuluh  pasien  diminta membuat puisi perjuangan. Kegiatan tersebut, sewaktu-waktu dapat
berubah dan terkadang ada materi yang lain.
j. Apa  saja  perlengkapan  yang  digunakan  saat  melaksanakan  kegiatan
art therapy? 
Idealnya  sih  kegiatan  art  therapy  memerlukan  berbagai  macam alat-alat  seni,  namun  peralatan  yang  tersedia  di  RSKO  terbatas
termasuk modul khusus yang terkait dengan art therapy juga belum ada.
k. Fasilitas  apa  saja  yang  disediakan  dari  pihak  RSKO  untuk
melaksanakan kegiatan art therapy? 
Dalam  pelaksanaan  kegiatan  art  therapy,  selama  ini  fasilitas  dan peralatan  yang  digunakan  belum  lengkap.  Ruangan  khusus  untuk
melaksanakan  art  therapy  juga  tidak  ada.  RSKO  hanya menyediakan  spidol,  pulpen,  buku  gambar,  dan  cat  air.  Padahal
kalau  peralatan  lengkap,  pasien  dapat  diajarkan  melukis  atau menggambar di topi petani, gelas, tampah, dan sebagainya.
l. Apakah  jenis  kegiatan  yang  dilakukan  sudah  sesuai  dengan  standar
pelayanan program yang telah ditetapkan? 
Seperti  yang  saya  jelaskan  sebelumnya  di  RSKO  belum menetapkan  secara  tertulis  standar  pelayanan  terkait  dengan
program art therapy, tetapi kalau standar pemberian program yang baik  sudah  kami  terapkan.  Intinya  kegiatan  tersebut  dapat
dilakukan  oleh  para  pasien  dual  diagnosis  dan  kegiatan  tersebut tidak  membahayakan  pasien.  Misalnya,  dalam  pelaksanaan
kegiatan  art  therapy  tidak  menggunakan  gunting,  silet,  dan sebagainya.
m. Apakah  yang  membedakan  program  art  therapy  yang  dijalankan  di
RSKO dengan program art therapy di panti-panti atau lembaga lain? 
Saya tidak tahu pelaksanaan program art therapy di lembaga yang lain. Kalau di RSKO pasien dual diagnosis merupakan pasien yang
mengalami  gangguan  jiwa  atau  psikis  dan  pasien  tersebut  juga pengguna
NAPZA. Mungkin
yang membedakan,
tujuan pengobatannya.  Kalau  di  RSKO  art  therapy  dilaksanakan  untuk
mengisi  waktu  luang  pasien  dual  diagnosis  dan  membantu pemulihan psikis pasien.
n. Bagaimana kondisi pasien yang mengalami dual diagnosis?
 Kondisi  pasien  dual  diagnosis  mengalami  kesulitan  dalam
mengontrol  dirinya.  Mereka  memiliki  diagnosa  ganda  yaitu mengidap gangguan psikis dan penyalahgunaan NAPZA.
o. Bagaimana prinsip pengobatan yang dilakukan RSKO terhadap pasien
dual diagnosis? 
Prinsip  pengobatan  yang  dilakukan  RSKO  terhadap  pasien  dual diagnosis  terbagi  menjadi  dua:  pengobatan  farmakoterapi  dan  non
farmakoterapi.  Pengobatan  farmakoterapi  merupakan  pengobatan kepada  pasien  dengan  cara  memberikan  obat-obatan  yang  harus
diminum  secara  rutin.  Sedangkan  non  farmakoterapi  terbagi menjadi  dua  yaitu  psikoterapi  dan  psikoedukasi.  Program  art
therapy masuk ke dapat pengobatan psikoterapi.
p. Dalam menjalankan program art therapy, apakah Bapak dibantu oleh
konselor atau menjalankan program tersebut sendiri? 
Dalam  melaksanakan  program  art  therapy  saya  bersama  teman sejawat  yaitu  Pak  Syarifuddin.  Konselor  tidak  terlibat  dalam
pelaksanaan  kegiatan  art  therapy.  Hanya  saja  sebelum  memulai kegiatan  art  therapy,  konselor  memberikan  konfirmasi  kepada
Pekerja Sosial untuk melaksanakan kegiatan tersebut karena secara keseluruhan  yang  mengontrol  kegiatan  para  pasien  rehabilitasi
adalah para konselor yang sedang bertugas.
q. Apakah  menurut  Bapak  program  art  therapy  ini  efisien  untuk
dijalankan bagi pasien dual diagnosis? 
Khusus  untuk  dilaksanakan  di  RSKO,  pelaksanaan  program  art therapy  dapat  dikatakan  efisien.  Fasilitas  yang  tersedia  di  RSKO
terbatas  dan  apa  adanya.  Jadi,  kami  tidak  wajib  dengan  fasilitas yang harus ada. Misalnya, harus ada kanvas, cat minyak, dan alat-
alat  musik  lengkap.  Kita  tidak  harus  ideal  seperti  itu.  Akan  tetapi kita  melaksanakan  program  art  therapy  dengan  menggunakan
fasilitas yang sudah tersedia saja. Selain itu, waktu pelaksanaan art therapy  yang  dilakukan  seminggu  sekali  sudah  dapat  mengisi
kegiatan mereka karena pada dasarnya mereka malas bergerak dan melakukan aktivitas apapun. Menurut saya efisiennya disitu.
3. Indikator OutputKeluaran
a. Apakah  pendampingpetugas  memberikan  pengetahuan  kepada
peserta dalam kegiatan art therapy? 
Iya. Tentunya kami sebagai pelaksana dalam kegiatan  art therapy memberikan  pengetahuan-pengetahuan  yang  mudah  dipahami  dan
dicerna  oleh  pasien  dual  diagnosis  agar  mereka  memiliki pengetahuan  atau  wawasan  yang  lebih.  Kami  berusaha
membangkitkan  memori  atau  ingatan-ingatan  para  pasien  tentang pengetahuan yang dahulu mungkin mereka pernah dapatkan. Salah
satu  pengetahuan  yang  kami  berikan  yaitu  menyisipkan  istilah- istilah kata. Misalnya, kami memberikan cerita tentang pembalakan
liar  atau  penebangan  pohon  secara  liar.  Kemudian  kami  bertanya kepada  para  pasien  apa  istilah  dari  pembalakan  liar  tersebut.
Jawabannya adalah illegal loging.
 Itu salah satu contohnya saja. Masih banyak istilah-istilah lain yang
kami sisipkan disetiap kegiatan art therapy. b.
Bagaimana dengan target program art therapy di RSKO?
 Kita  tidak  menetapkan  target  berapa  orang  yang  kita  berikan
pelayanan  program  art  therapy,  yang  jelas  mereka  statusnya sebagai pasien rehabilitasi RSKO pasien SP.
c. Bagaimana respon pasien setelah mengikuti kegiatan art therapy?
 Respon  dari  para  pasien  sangat  baik.  Mereka  terlihat  dari  yang
tadinya  sebelum  mengikuti  kegiatan  ekspresi  wajahnya  terlihat datar. Kemudian setelah mengikuti kegiatan terlihat dari wajahnya
mulai tersenyum. Mereka juga mengungkapkan di akhir sesi bahwa mereka  merasa  senang,  nyaman,  dan  merasa  mendapatkan
pengalaman baru.
d. Apa manfaat yang dapat diarasakan dari program art therapy?
 Manfaat  yang  dirasakan  dari  program  art  therapy  antara  lain:  art
therapy  dapat  memperbaiki  sel-sel  otak,  memberikan  pemikiran yang  positif,  menyegarkan  kembali  semangat  pasien,  membangun
rasa  percaya  diri  pasien,  mengontrol  perasaan  pasien,  meredakan stress  dan  kecemasan,  meredakan  sakit,  mengekspresikan  diri
pasien sepenuhnya melalui kreasi seni, dan memulihkan trauma.
e. Apakah  program  art  therapy  efektif  bagi  pemulihan  pasien  dual
diagnosis? 
Kalau  menurut  saya  program  art  therapy  yang  dilaksanakan  di RSKO  dapat  dikatakan  efektif  karena  para  pasien  ketika
berlangsungnya  kegiatan  art  therapy  terlihat  antusias  dan  senang. Memang  tidak  semua  tujuan  dari  art  therapy    bisa  dicapai,  tetapi
paling  enggak  mereka  udah  mau  melakukan  aktivitas  yang  sudah ada  untuk  melatih  cara  berpikir  mereka,  melatih  motorik  mereka,
mencurahkan  perasaan  mereka  melalui  seni,  menambah  motivasi, dan juga menyenangkan perasaan mereka.
f. Apakah dalam pelaksanakan kegiatan art therapy sudah sesuai dengan
tahapan pelaksanaannya? 
Iya  menurut  saya  sudah  dilaksanakan  dengan  baik  dan pelaksanaannya sudah sesuai dengan tahapan pelaksanaan program
art therapy. g.
Apakah  sudah  ada  pasien  di  RSKO  yang  terbukti  mengalami perkembangan dengan pesat melalui program art therapy?
 Seorang  pasien  yang  mengalami  perkembangan  dengan  pesat
dalam  pemulihannya  bukan  karena  semata-mata  ia  mengikuti program art therapy tetapi hal tersebut dapat terjadi karena banyak
faktor. Bisa jadi pemulihannya terjadi karena dukungan dari pihak keluarga  yang  penuh  dan  perhatian  dari  keluarganya,  bisa  juga
karena  memang  mendapatkan  keajaiban  dalam  pemulihannya. Pasien  dual  diagnosis  yang  menjalani  pemulihan  di  RSKO  sudah
pasti  mengikuti  berbagai  kegiatan  yang  ditetapkan  sesuai  dengan jadwal mereka.
 Bicara  tentang  bukti  sudah  ada  atau  belumnya  yang  mengalami
perkembangan  pesat  karena  program  art  therapy,  belum  ada satupun yang dapat menentukan hal tersebut. pasien di RSKO yang
dapat  mencapai  pemulihan  intinya  karena  telah  mengikuti  terapi- terapi ataupun kegiatan yang diarahkan oleh RSKO.
h. Apakah ada hambatan dalam menjalankan program art therapy?
 Iya ada saja hambatannya dalam pelaksanaan program art therapy.
i. Kalau ada, apa saja faktor penghambatnya?
 Faktor  penghambat  dalam  melaksanakan  kegiatan  art  therapy
antara  lain:  fasilitas  yang  tidak  memadai  atau  terbatas,  tidak  ada ruangan  khusus  untuk  melaksanakan  kegiatan  art  therapy
walaupun dahulu ada tetapi tidak dirawat dan penggunaannya tidak sesuai,  kegiatan  akan  tertunda  bila  ada  kegiatan  yang  sifatnya
insidentil  misalnya  pasien  sedang  diberika  tugas  oleh  konselor, kemudian  jika  ada  outing  jalan-jalan  kegiatan  art  therapy  tidak
dilaksanakan,  dan  hambatan  yang  terakhir  ketika  pasien  sedang menerima pembelajaran dari konselor.
j. Kemudian apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program art
therapy? 
Faktor pendukung dalam menjalankan program art therapy antara lain:  konselor  selalu  mengingatkan  dilaksanakannya  kegiatan  art
therapy,  adanya  ketua  kelas  pasien  yang  mengumpulkan  para pasien  dual  diagnosis  yang  lain  untuk  mengikuti  kegiatan  art
therapy.
k. Apa harapan Bapak kedepannya terkait dengan program art therapy di
RSKO? 
Harapan saya terkait dengan program art therapy di RSKO yaitu: agar diadakan pelatihan khusus untuk petugas art therapy Pekerja
Sosial,  terdapat  ruangan  khusus  untuk  kegiatan  art  therapy,  dan adanya fasilitas yang menunjang kegiatan art therapy.
4. Indikator ImpactDampak
a. Apakah Bapak memberikan pengetahuan tentang cara membuat surat
lamaran kerja? 
Ya. Kami mengajarkan para pasien dual diagnosis untuk membuat surat  lamaran  pekerjaan.  Suatu  saat  mungkin  akan  berguna  bagi
pasien  ketika  mereka  sudah  pulih  dan  dapat  kembali  ditengah- tengah  masyarakat.  Mereka  dapat  melamar  pekerjaan  dalam
menjalani  kehidupannya  untuk  bekerja  memenuhi  kebutuhan hidupnya dan keluarganya.
b. Apakah  Bapak  memberikan  motivasi  kepada  para  pasien  yang
mengikuti kegiatan art therapy? 
Ya.  Tentu  saja  kami  memberikan  kekuatan  ataupun  motivasi kepada  para  pasien  agar  tetap  bersemangat  dalam  menjalani
hidupnya  selama  berasa  di  rehabilitasi.  Memberikan  pencerahan kepada  mereka  agar  mereka  memiliki  pandangan  atau  rencana
kedepannya akan melakukan apa untuk keberlangsungan hidupnya.
c. Apakah  menurut  Bapak  motivasi  yang  diberikan  sangat  membantu
pasien dalam menjalani pemulihan di RSKO? 
Menurut  saya  motivasi  sangat  membantu  dan  mempengaruhi semangat pasien dalam menjalani pemulihan.
d. Apakah  terlihat  perubahan  secara  fisik  pada  pasien  dual  diagnosis
setelah mengikuti art therapy?
 Pasien  dianjurkan  untuk  minum  obat  secara  teratur,  secara  medis
kondisi  fisiknya  membaik,  tapi  kalau  melihat  perubahan  fisik  dari art therapy belum terlihat secara pesat. Paling bisa meredakan sakit
pasien,  jadi  karena  perasaannya  senang  berpengaruh  kepada keadaan fisiknya mereka.
e. Apakah  terlihat  perubahan  secara  psikis  pada  pasien  dual  diagnosis
setelah mengikuti art therapy? 
Ya..  secara  psikis  pasien  sudah  terlihat  perubahan  yang  cukup signifikan.  Pasien  terlihat  senang,  antusias,  mau  bergerak
melakukan  kegiatan,  dan  sudah  mulai  bisa  diajak  berkomunikasi, serta  mengikuti  instruksi  yang  diberikan  pada  saat  kegiatan  art
therapy berlangsung.
f. Apakah  terlihat  perubahan  secara  sosial  pada  pasien  dual  diagnosis
setelah mengikuti art therapy? 
Perubahan secara sosial juga terlihat. Pasien bisa menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan dengan teman-
temannya.  Mereka  mau  berkomunikasi  antara  satu  sama  lainnya karena  pada  dasarnya  mereka  itu  malas  bersosialisasi  dan
cenderung menutup diri atau menyendiri.
B. Wawancara dengan Pasien Dual Diagnosis di RSKO Jakarta
Pasien Pertama
HariTanggal : Selasa29 April 2014
Pukul : 15.30
– 17.12 WIB Tempat Wawancara
: Instalasi Rehabilitasi RSKO Jakarta Informan
: “T” Pasien dual diagnosis
Identitas Pasien
a. Nama pasienklien
: “T” b.
Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Nama Ayah
: Bapak “YLT” d.
Nama Ibu : Ibu “T”
e. Usia
: 32 Tahun f.
Alamat : Nagoya, Batam
g. Pekerjaan pasien
: Tidak bekerja h.
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
i. Pekerjaan Ibu
: Ibu Rumah Tangga j.
Pendidikan : SMP
k. Status pasien
: Dual diagnosis NAPZA-Skizofrenia l.
Jenis zat yang digunakan : Methamphetamine dan shabu
m. Golongan
: Menengah keatas n.
Status perkawinan : Duda
o. Jumlah anak
: 1 orang p.
Agama : Budha
Hasil Wawancara 1.
Indikator InputMasukan
a. Bagaimana  perasaan  anda  ketika  dinyatakan  harus  menjalani
rehabilitasi di RSKO? 
Perasaan saya enggak terima, saya dibohongin sama kakak saya. Katanya  mau  diajak  jalan-jalan.  Ternyata  saya  malah  dibawa  ke
sini,  tapi  sekarang  sih  udah  terima.  Keluarga  semua  di  Batam, saya disini..
b. Sudah berapa lama anda menjalani rehabilitasi di RSKO?
 Sudah  empat  bulanan  disini.  Hitungannya  lebih  dari  lima  bulan
kalau dihitung sama detoks. Berarti hampir enam bulanan ada.. c.
Apakah  menurut  anda  sarana  dan  prasarana  yang  diberikan  oleh RSKO sudah baik?
 Iya baik. Tinggal kita saja yang merawatnya.
d. Apakah  anda  berhubungan  baik  dengan  pendampingpetugas  di
RSKO? 
Iya.. Hubungan saya baik-baik saja sama konselor disini, perawat, dan petugas yang lain juga baik-baik saja.
e. Bagaimana hubungan anda dengan teman-teman di RSKO?
 Sama  teman-teman  juga  baik.  Enggak  ada  kendala  kok  sama
teman-teman. f.
Bagaimana  menurut  anda  kondisi  ruangan  yang  digunakan  untuk kegiatan art therapy?
 Kegiatan  art  therapy  dilaksanakannya  itu  di  ruang  TV  Special
Programme, kalau menurut saya baik kondisinya. g.
Apakah menurut anda pelaksanaan kegiatan art therapy sudah baik? 
Iya.. sudah baik. h.
Siapa saja yang mengikuti kegiatan art therapy selain anda? 
Saya bersama teman-teman pasien Special Programme. i.
Apakah menurut  anda penataan ruangan di  rehabilitasi  RSKO sudah baik dan memadai?
 Penataan ruangan sudah baik dan cukup memadai.
j. Bagaimana  menurut  anda  penampilan  pendampingpetugas  yang
membawakan kegiatan art therapy? 
Penampilan mereka sudah rapi dan baik. k.
Apakah pendampingpetugas yang membawakan kegiatan art therapy selalu rapi?
 Selama saya disini sih saya lihat mereka rapi terus.
l. Bagaimana  sikap  pendampingpetugas  ketika  membawakan  kegiatan
art therapy kepada anda? 
Sikap  mereka  baik-baik  ke  saya.  Mengingatkan  saya  juga  sih sebagai  ketua  kelas  untuk  memanggil  teman-teman  yang  lain
ketika akan memulai kegiatan art therapy. m.
Sejak kapan anda mengikuti kegiatan art therapy di RSKO? 
Sejak  masuk  kesini  saya  rutin  ikut  kegiatan  yang  ada  disini, termasuk kegiatan art therapy.
2. Indikator Proses
a. Berapa kali anda mengikuti kegiatan art therapy di RSKO?
 Hampir tiap saat kegiatan art therapy saya ikuti, tapi saya pernah
enggak ikut waktu itu tapi sehari atau dua hari kalo enggak salah. b.
Bagaimana perasaan anda sebelum mengikuti kegiatan art therapy? 
Perasaan  saya  biasa-biasa  saja.  Kadang  bete  terus  enggak semangat.
c. Apakah kamu pernah merasa bosan pada saat mengikuti kegiatan art
therapy? 
Iya pernah bosan, soalnya saya mau pulang. d.
Bagaimana tahapan pelaksanaan kegiatan art therapy di RSKO? 
Sebelum  dimulai  kegiatannya,  saya  kan  ketua  kelas.  Saya memanggil  teman-teman  Special  Programme  untuk  ikut  kegiatan
art  therapy.  Setelah  itu  saya  menulis  papan  kegiatan  saya  untuk laporan  saya  sebagai  ketua  kelas  selama  kegiatan  ngapain  aja
gitu. Biasanya kita mengisi absensi. Kegiatan dimulai dengan do’a bersama.  Lalu  Pak  Agus  dan  Pak  Syarif  menjelaskan  kegiatan
yang akan dilakukan pada saat itu. Setelah kegiatan dilaksanakan,
kita diberikan motivasi dan ditutup dengan do’a bersama. Selesai deh..
e. Berapa kali dalam seminggu kegiatan art therapy dilaksanakan?
 Kegiatan art therapy dilaksanakan seminggu satu kali setiap hari
Rabu. f.
Pukul berapa kegiatan art therapy dilaksanakan? 
Pukul 11.30 WIB sampai dengan pukul 12.15 WIB. Kurang lebih selama  45  menit  lah..  tapi  kadang-kadang  teman-teman  sudah
enggak  sabar  mau  istirahat  siang.  Jadi  jam  12.00  WIB  sudah selesai kegiatannya.
g. Bagaimana menurut anda jadwal pelaksanaan kegiatan art therapy di
RSKO? 
Kalo  menurut  saya  jadwal  pelaksanaan  kegiatan  art  therapy singkat. Sudah gitu waktunya hanya seminggu satu kali saja.
h. Pada  saat  akan  melaksanakan  kegiatan  art  therapy  apakah
pendampingpetugas  mengingatkan  anda  untuk  memulai  kegiatan tersebut?
 Iya.  Biasanya  konselor  atau  mayor  yang  bertugas  pada  hari  itu
mengingatkan  saya  dan  teman-teman  untuk  ikut  kegiatan  art therapy.  Pak  Agus  dan  Pak  Syarif  juga  mengingatkan  untuk  kita
ikut kegiatannya.
i. Kegiatan apa saja  yang  anda lakukan selama mengikuti  program  art
therapy? 
Kalo  yang  saya  ingat  kita  diminta  untuk  menggambar  harapan, menuliskan  tujuan  hidup,  bermain  tangkap  tupai,  bermain  musik
bumi, dan lain-lain. Saya lupa yang lainnya. j.
Apakah menurut anda kegiatan art therapy sulit diikuti? 
Kegiatannya  mudah  diikuti  kok..  Saya  bisa  mengerti  apa  yang diarahkan sama petugasnya.
k. Apakah  ada  hambatan  bagi  anda  dalam  mengikuti  program  art
therapy? 
Sejauh ini sih enggak ada hambatan. l.
Dalam program art therapy, kegiatan apa  yang paling berkesan buat anda?
 Saya  suka  permainan-permainan  gitu  karena  membuat  saya  jadi
senang. m.
Apa  saja  perlengkapan  yang  harus  anda  bawa  saat  melaksanakan kegiatan art therapy?
 Paling kalau saya bawa buku dan pulpen.
n. Media  apa  saja  yang  digunakan  oleh  pendampingpetugas  setiap
melakukan kegiatan art therapy? 
Biasanya  pakai  kertas  HVS,  spidol,  pulpen,  buku  gambar.  Sudah itu saja.
o. Apakah  menurut  anda  alat-alat  yang  digunakan  dalam  pelaksanaan
kegiatan art therapy sudah memadai? 
Kurang tau yah.. Sudah sepertinya.
3. Indikator OutputKeluaran
a. Apakah  pendampingpetugas  memberikan  pengetahuan  kepada  anda
selama kegiatan art therapy dilaksanakan? 
Iya. Biasanya petugas cerita tentang sejarah gitu. b.
Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti kegiatan art therapy? 
Perasaan saya senang. Bisa relaks jadinya betenya hilang. c.
Apakah  kegiatan  art  therapy  di  RSKO  sudah  dilaksanakan  dengan baik?
 Ya.. menurut saya sudah baik.
d. Apakah  anda  dapat  memahami  materi  kegiatan  art  therapy  yang
diberikan oleh pendampingpetugas? 
Iya kegiatan yang diberikan mudah dipahami. e.
Apakah  anda  puas  dengan  pelaksanaan  kegiatan  art  therapy  di RSKO?
 Ya.. puas. Semua petugasnya baik-baik dan kegiatannya seru.
f. Apakah  kegiatan  art  therapy  membantu  pemulihan  anda  selama  di
RSKO? 
Ya.. menurut saya membantu bagi pemulihan saya disini. g.
Manfaat apa yang anda rasakan dari program art therapy? 
Saya  mendapat  banyak  manfaat.  Saya  mendapatkan  pengalaman baru,  stress  saya  hilang,  terus  jadi  membuat  perasaan  saya
senang. h.
Apakah kegiatan art therapy yang diberikan di RSKO gratis? 
Kurang  tau,  soalnya  yang  mengurus  segala  pembayaran  disini waktu itu abang saya.
i. Apa harapan anda kedepannya dalam menjalani pemulihan di RSKO?
 Harapan saya supaya saya bisa segera pulih dan bisa kembali ke
rumah. j.
Apa harapan anda kedepannya untuk kegiatan art therapy di RSKO?
 Kalau  harapan  saya  untuk  kegiatan  art  therapy  supaya
permainanya  dibanyakin  lagi.  Kegiatannya  kalau  bisa  ditambah jadi seminggu dua kali.
k. Apa  harapan  anda  terkait  dengan  pelayanan  pendampingpetugas
dalam melaksanakan kegiatan art therapy? 
Petugas  sudah  sangat  baik,  enggak  pernah  marah-marah. Harapan  saya  supaya  Bapak  petugasnya  selalu  semangat
mengajari kita.
4. Indikator ImpactDampak
a. Apakah  anda  diajarkan  cara  membuat  surat  lamaran  kerja  oleh
pendampingpetugas saat kegiatan art therapy? 
Iya. Pernah.  Waktu itu saya dan teman-teman diajari bagaimana caranya membuat surat lamaran pekerjaan.
b. Motivasi  apa  yang  pendampingpetugas  berikan  kepada  anda  saat
kegiatan art therapy dilaksanakan? 
Motivasi  yang  diberikan  supaya  saya  dan  teman-teman  selalu semangat, sabar menjalani pemulihan.
c. Apakah motivasi yang diberikan tersebut memberikan pengaruh besar
bagi kekuatan diri anda dalam menjalani pemulihan di RSKO? 
Bagi  saya  sangat  berpengaruh  bagi  pemulihan  saya.  Semangat saya jadi bangkit lagi.
d. Apakah  ada  perubahan  secara  fisik,  psikis,  dan  sosial  yang  anda
rasakan setelah mengikuti kegiatan art therapy? 
Perubahan  yang  saya  rasakan  kalo  fisik  saya  merasa  lebih  baik, perasaan  saya  juga  senang  dan  tenang,  saya  juga  disini  punya
teman ngobrol di SP.
Pasien kedua
HariTanggal : Rabu30 April 2014
Pukul : 16.00
– 17.25 WIB Tempat wawancara
: Instalasi Rehabilitasi RSKO Jakarta Informan
: “I” pasien dual diagnosis
Identitas Pasien
Nama pasienklien : “IW”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Ayah : Bapak “SK”
Nama Ibu : Ibu “SH”
Usia : 34 tahun
Alamat : Pondok Kelapa, Duren Sawit. Jakarta Timur.
Pekerjaan pasien : Tidak bekerja
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SLTA
Status pasien : Dual diagnosis NAPZA-Skizofrenia
Jenis zat yang digunakan : Shabu, putaw, amphetamine
Golongan : Menengah keatas
Status perkawinan : Duda
Jumlah anak : 1 orang
Agama : Islam
HASIL WAWANCARA 1.
Indikator InputMasukan
a. Bagaimana  perasaan  anda  ketika  dinyatakan  harus  menjalani
rehabilitasi di RSKO? Awalnya sih saya enggak terima dibawa kesini, bawaannya tuh curiga
terus  sama  keluarga  juga  curiga.  Sempet  ngamuk  juga  sih  dulu.. Akhirnya selama ngejalanin disini saya bawa enjoy aja. Sekarang sih
udah enggak apa-apa.
b. Sudah berapa lama anda menjalani rehabilitasi di RSKO?
Kalo  dihitung-hitung  ngejalanin  rehab  udah  sering  bolak-balik kesini.  Udah  lama  juga  sih..  tapi  tahun  ini  dua  bulanan  sih  ada.
Seinget saya dari tanggal 10 Maret 2014. Soalnya sebelumnya kan detoks dulu sebulan.
c. Apakah menurut anda sarana dan prasarana yang diberikan oleh RSKO
sudah baik? Sebenernya sih udah baik sarana dan prasarananya, tapi ada yang
kurang.  Misalnya,  tape,  kulkas,  dan  wastafel  tidak  ada.  Secara keseluruhan semuanya bisa dibilang udah memadai lah..
d. Apakah  anda  berhubungan  baik  dengan  pendampingpetugas  di
RSKO? Sejauh ini semua baik-baik aja.
e. Bagaimana hubungan anda dengan teman-teman di RSKO?
Sama teman-teman juga baik-baik aja. Enggak ada konflik sih. f.
Bagaimana  menurut  anda  kondisi  ruangan  yang  digunakan  untuk kegiatan art therapy?
Kondisi  ruangan  yang  dipakai  untuk  kegiatan  art  therapy  sudah baik,  agak  tertutup  tapi  cukup  cahaya,  kalau  kondisi  ruangan
kamar agak sedikit pengap.
g. Apakah menurut anda pelaksanaan kegiatan art therapy sudah baik?
Kegiatan art therapy sudah berjalan dengan baik. h.
Siapa saja yang mengikuti kegiatan art therapy selain anda? Siapa lagi yaa.. Paling semua pasien SP yang tinggal disini. Saya
dan teman-teman SP yang lainnya.
i. Apakah  menurut  anda  penataan  ruangan  di  rehabilitasi  RSKO  sudah
baik dan memadai? Iya menurut saya sudah cukup baik dan memadai.
j. Bagaimana  menurut  anda  penampilan  pendampingpetugas  yang
membawakan kegiatan art therapy? Penampilan petugas udah rapi.
k. Apakah pendampingpetugas yang membawakan kegiatan art therapy
selalu rapi? Setau saya kelihatannya rapi terus.
l. Bagaimana  sikap  pendampingpetugas  ketika  membawakan  kegiatan
art therapy kepada anda? Sikap  mereka  yang  bertugas  baik  semua.  Sering  mengingatkan
saya dan teman-teman untuk mengikuti kegiatan art therapy.
m. Sejak kapan anda mengikuti kegiatan art therapy di RSKO?
Saya ikut kegiatan art therapy sejak ngejalanin rehab disini. Saya mencoba  mengikuti  semua  kegiatan  yang  diberikan  disini.
Mencoba membawa diri mengalir aja gitu selama disini.
2. Indikator Proses
a. Berapa kali anda mengikuti kegiatan art therapy di RSKO?
Seinget saya setiap kegiatan saya ikutin, tapi saya pernah enggak ikut.  Waktu  itu  saya  lagi  bersih-bersih  jadi  enggak  bisa  ikutan
kegiatan itu. Cuma sekali doang kok. Selebihnya saya ikut terus.
b. Bagaimana perasaan anda sebelum mengikuti kegiatan art therapy?