d. Berapa lama pasien dual diagnosis mengikuti program art therapy
untuk mencapai pemulihan?
Untuk mencapai pemulihan, pasien dual diagnosis pemulihannya tidak hanya ditentukan dari program art therapy. Jadi, banyak hal
yang dapat mempengaruhi kondisi dirinya untuk mencapai suatu pemulihan.
e. Apakah ada batasan waktu dalam mengikuti program art therapy?
Dalam mengikuti program art therapy tidak ada batas waktu bagi
pasien untuk mengikuti program art therapy. Selama pasien berada dalam masa perawatan dan selama pasien memenuhi kriteria yang
sudah ditetapkan, pasien diperbolehkan mengikuti kegiatan yang ada Instalasi Rehabilitasi termasuk mengikuti program art therapy.
Akan tetapi jikalau ada pasien yang sudah naik tahapan ke re-entry, maka dia sudah tidak wajib ikut program art therapy karena setiap
tahapan memiliki masing-masing kegiatan yang sudah ditetapkan.
f. Bagaimana standar pemberian program art therapy yang baik dalam
membantu pemulihan pasien?
Standar pemberian program yang baik antara lain: kegiatan disesuaikan dengan kemampuan pasien, pasien merasa nyaman dan
senang setelah mengikuti kegiatan, dan terpenuhinya fasilitas pasien dalam melaksanakan kegiatan.
g. Bagaimana tahapan pelaksanaan kegiatan art therapy yang
dilaksanakan di RSKO?
Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan art therapy antara lain: memulai kelompok, membantu anggota agar terlibat, mengatur iklim yang
positif, klarifikasi tujuan kelompok, menjelaskan peranan leader atau pemimpin ketua kelas, menjelaskan bagaimana terapi akan
dijalankan, membantu anggota menyampaikan harapannya, mengecek kenyamanan anggota, menjelaskan aturan terapi,
menjelaskan istilah-istilah khusus yang mungkin akan digunakan, mencermati interaksi angggota kelompok, menjawab pertanyaan,
membantu anggota untuk memperhatikan anggota lainnya guna melatih kepedulian dan kepekaan satu sama lainnya, dan yang
terakhir menutup sesi dengan berdoa bersama.
h. Bagaimana kondisi pasien sebelum melaksanakan kegiatan art
therapy?
Kondisi pasien sebelum melaksanakan kegiatan terapi bermacam- macam. Ketika salah satu diantara mereka ada yang sedang
kambuh sakitnya, maka pasien tersebut tidak dapat mengikuti kegiatan art therapy. Secara keseluruhan pasien dapat dikondisikan
untuk mengikuti kegiatan art therapy.
i. Jenis kegiatan apa saja yang diberikan kepada pesertapasien yang
mengikuti program art therapy di RSKO?
Berbagai kegiatan atau materi art therapy yang diberikan kepada pasien antara lain: minggu pertama pasien membuat foto dengan
perantara kertas yang dibolongi bersegi empat, minggu kedua pasien membuat puisi dan membacakannya dan permainan musik
bumi, minggu ketiga pasien lomba membaca puisi dan
menceritakan makna yang terkandung, minggu keempat pasien menggambar berdua dengan menarik garis atau titik awal, minggu
kelima pasien menggambar diri orang lain dan pasien mengolah vokal serta mempraktekkan membaca cepat, minggu keenam
pasien observasi dan menyatukan gambar yang terpisah-pisah, minggu ketujuh materi tentang nama yang dibalik dan sejarah
nama, minggu kedelapan menulis tujuan hidup, mengolah vokal dan permainan, minggu kesembilan pasien diminta menggambar
teman dan permainan botol, mingggu kesepuluh pasien diminta membuat puisi perjuangan. Kegiatan tersebut, sewaktu-waktu dapat
berubah dan terkadang ada materi yang lain.
j. Apa saja perlengkapan yang digunakan saat melaksanakan kegiatan
art therapy?
Idealnya sih kegiatan art therapy memerlukan berbagai macam alat-alat seni, namun peralatan yang tersedia di RSKO terbatas
termasuk modul khusus yang terkait dengan art therapy juga belum ada.
k. Fasilitas apa saja yang disediakan dari pihak RSKO untuk
melaksanakan kegiatan art therapy?
Dalam pelaksanaan kegiatan art therapy, selama ini fasilitas dan peralatan yang digunakan belum lengkap. Ruangan khusus untuk
melaksanakan art therapy juga tidak ada. RSKO hanya menyediakan spidol, pulpen, buku gambar, dan cat air. Padahal
kalau peralatan lengkap, pasien dapat diajarkan melukis atau menggambar di topi petani, gelas, tampah, dan sebagainya.
l. Apakah jenis kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar
pelayanan program yang telah ditetapkan?
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya di RSKO belum menetapkan secara tertulis standar pelayanan terkait dengan
program art therapy, tetapi kalau standar pemberian program yang baik sudah kami terapkan. Intinya kegiatan tersebut dapat
dilakukan oleh para pasien dual diagnosis dan kegiatan tersebut tidak membahayakan pasien. Misalnya, dalam pelaksanaan
kegiatan art therapy tidak menggunakan gunting, silet, dan sebagainya.
m. Apakah yang membedakan program art therapy yang dijalankan di
RSKO dengan program art therapy di panti-panti atau lembaga lain?
Saya tidak tahu pelaksanaan program art therapy di lembaga yang lain. Kalau di RSKO pasien dual diagnosis merupakan pasien yang
mengalami gangguan jiwa atau psikis dan pasien tersebut juga pengguna
NAPZA. Mungkin
yang membedakan,
tujuan pengobatannya. Kalau di RSKO art therapy dilaksanakan untuk
mengisi waktu luang pasien dual diagnosis dan membantu pemulihan psikis pasien.
n. Bagaimana kondisi pasien yang mengalami dual diagnosis?
Kondisi pasien dual diagnosis mengalami kesulitan dalam
mengontrol dirinya. Mereka memiliki diagnosa ganda yaitu mengidap gangguan psikis dan penyalahgunaan NAPZA.
o. Bagaimana prinsip pengobatan yang dilakukan RSKO terhadap pasien
dual diagnosis?
Prinsip pengobatan yang dilakukan RSKO terhadap pasien dual diagnosis terbagi menjadi dua: pengobatan farmakoterapi dan non
farmakoterapi. Pengobatan farmakoterapi merupakan pengobatan kepada pasien dengan cara memberikan obat-obatan yang harus
diminum secara rutin. Sedangkan non farmakoterapi terbagi menjadi dua yaitu psikoterapi dan psikoedukasi. Program art
therapy masuk ke dapat pengobatan psikoterapi.
p. Dalam menjalankan program art therapy, apakah Bapak dibantu oleh
konselor atau menjalankan program tersebut sendiri?
Dalam melaksanakan program art therapy saya bersama teman sejawat yaitu Pak Syarifuddin. Konselor tidak terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan art therapy. Hanya saja sebelum memulai kegiatan art therapy, konselor memberikan konfirmasi kepada
Pekerja Sosial untuk melaksanakan kegiatan tersebut karena secara keseluruhan yang mengontrol kegiatan para pasien rehabilitasi
adalah para konselor yang sedang bertugas.
q. Apakah menurut Bapak program art therapy ini efisien untuk
dijalankan bagi pasien dual diagnosis?
Khusus untuk dilaksanakan di RSKO, pelaksanaan program art therapy dapat dikatakan efisien. Fasilitas yang tersedia di RSKO
terbatas dan apa adanya. Jadi, kami tidak wajib dengan fasilitas yang harus ada. Misalnya, harus ada kanvas, cat minyak, dan alat-
alat musik lengkap. Kita tidak harus ideal seperti itu. Akan tetapi kita melaksanakan program art therapy dengan menggunakan
fasilitas yang sudah tersedia saja. Selain itu, waktu pelaksanaan art therapy yang dilakukan seminggu sekali sudah dapat mengisi
kegiatan mereka karena pada dasarnya mereka malas bergerak dan melakukan aktivitas apapun. Menurut saya efisiennya disitu.
3. Indikator OutputKeluaran
a. Apakah pendampingpetugas memberikan pengetahuan kepada
peserta dalam kegiatan art therapy?
Iya. Tentunya kami sebagai pelaksana dalam kegiatan art therapy memberikan pengetahuan-pengetahuan yang mudah dipahami dan
dicerna oleh pasien dual diagnosis agar mereka memiliki pengetahuan atau wawasan yang lebih. Kami berusaha
membangkitkan memori atau ingatan-ingatan para pasien tentang pengetahuan yang dahulu mungkin mereka pernah dapatkan. Salah
satu pengetahuan yang kami berikan yaitu menyisipkan istilah- istilah kata. Misalnya, kami memberikan cerita tentang pembalakan
liar atau penebangan pohon secara liar. Kemudian kami bertanya kepada para pasien apa istilah dari pembalakan liar tersebut.
Jawabannya adalah illegal loging.
Itu salah satu contohnya saja. Masih banyak istilah-istilah lain yang
kami sisipkan disetiap kegiatan art therapy. b.
Bagaimana dengan target program art therapy di RSKO?
Kita tidak menetapkan target berapa orang yang kita berikan
pelayanan program art therapy, yang jelas mereka statusnya sebagai pasien rehabilitasi RSKO pasien SP.
c. Bagaimana respon pasien setelah mengikuti kegiatan art therapy?
Respon dari para pasien sangat baik. Mereka terlihat dari yang
tadinya sebelum mengikuti kegiatan ekspresi wajahnya terlihat datar. Kemudian setelah mengikuti kegiatan terlihat dari wajahnya
mulai tersenyum. Mereka juga mengungkapkan di akhir sesi bahwa mereka merasa senang, nyaman, dan merasa mendapatkan
pengalaman baru.
d. Apa manfaat yang dapat diarasakan dari program art therapy?
Manfaat yang dirasakan dari program art therapy antara lain: art
therapy dapat memperbaiki sel-sel otak, memberikan pemikiran yang positif, menyegarkan kembali semangat pasien, membangun
rasa percaya diri pasien, mengontrol perasaan pasien, meredakan stress dan kecemasan, meredakan sakit, mengekspresikan diri
pasien sepenuhnya melalui kreasi seni, dan memulihkan trauma.
e. Apakah program art therapy efektif bagi pemulihan pasien dual
diagnosis?
Kalau menurut saya program art therapy yang dilaksanakan di RSKO dapat dikatakan efektif karena para pasien ketika
berlangsungnya kegiatan art therapy terlihat antusias dan senang. Memang tidak semua tujuan dari art therapy bisa dicapai, tetapi
paling enggak mereka udah mau melakukan aktivitas yang sudah ada untuk melatih cara berpikir mereka, melatih motorik mereka,
mencurahkan perasaan mereka melalui seni, menambah motivasi, dan juga menyenangkan perasaan mereka.
f. Apakah dalam pelaksanakan kegiatan art therapy sudah sesuai dengan
tahapan pelaksanaannya?
Iya menurut saya sudah dilaksanakan dengan baik dan pelaksanaannya sudah sesuai dengan tahapan pelaksanaan program
art therapy. g.
Apakah sudah ada pasien di RSKO yang terbukti mengalami perkembangan dengan pesat melalui program art therapy?
Seorang pasien yang mengalami perkembangan dengan pesat
dalam pemulihannya bukan karena semata-mata ia mengikuti program art therapy tetapi hal tersebut dapat terjadi karena banyak
faktor. Bisa jadi pemulihannya terjadi karena dukungan dari pihak keluarga yang penuh dan perhatian dari keluarganya, bisa juga
karena memang mendapatkan keajaiban dalam pemulihannya. Pasien dual diagnosis yang menjalani pemulihan di RSKO sudah
pasti mengikuti berbagai kegiatan yang ditetapkan sesuai dengan jadwal mereka.
Bicara tentang bukti sudah ada atau belumnya yang mengalami
perkembangan pesat karena program art therapy, belum ada satupun yang dapat menentukan hal tersebut. pasien di RSKO yang
dapat mencapai pemulihan intinya karena telah mengikuti terapi- terapi ataupun kegiatan yang diarahkan oleh RSKO.
h. Apakah ada hambatan dalam menjalankan program art therapy?
Iya ada saja hambatannya dalam pelaksanaan program art therapy.
i. Kalau ada, apa saja faktor penghambatnya?
Faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan art therapy
antara lain: fasilitas yang tidak memadai atau terbatas, tidak ada ruangan khusus untuk melaksanakan kegiatan art therapy
walaupun dahulu ada tetapi tidak dirawat dan penggunaannya tidak sesuai, kegiatan akan tertunda bila ada kegiatan yang sifatnya
insidentil misalnya pasien sedang diberika tugas oleh konselor, kemudian jika ada outing jalan-jalan kegiatan art therapy tidak
dilaksanakan, dan hambatan yang terakhir ketika pasien sedang menerima pembelajaran dari konselor.
j. Kemudian apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program art
therapy?
Faktor pendukung dalam menjalankan program art therapy antara lain: konselor selalu mengingatkan dilaksanakannya kegiatan art
therapy, adanya ketua kelas pasien yang mengumpulkan para pasien dual diagnosis yang lain untuk mengikuti kegiatan art
therapy.
k. Apa harapan Bapak kedepannya terkait dengan program art therapy di
RSKO?
Harapan saya terkait dengan program art therapy di RSKO yaitu: agar diadakan pelatihan khusus untuk petugas art therapy Pekerja
Sosial, terdapat ruangan khusus untuk kegiatan art therapy, dan adanya fasilitas yang menunjang kegiatan art therapy.
4. Indikator ImpactDampak
a. Apakah Bapak memberikan pengetahuan tentang cara membuat surat
lamaran kerja?
Ya. Kami mengajarkan para pasien dual diagnosis untuk membuat surat lamaran pekerjaan. Suatu saat mungkin akan berguna bagi
pasien ketika mereka sudah pulih dan dapat kembali ditengah- tengah masyarakat. Mereka dapat melamar pekerjaan dalam
menjalani kehidupannya untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya.
b. Apakah Bapak memberikan motivasi kepada para pasien yang
mengikuti kegiatan art therapy?
Ya. Tentu saja kami memberikan kekuatan ataupun motivasi kepada para pasien agar tetap bersemangat dalam menjalani
hidupnya selama berasa di rehabilitasi. Memberikan pencerahan kepada mereka agar mereka memiliki pandangan atau rencana
kedepannya akan melakukan apa untuk keberlangsungan hidupnya.
c. Apakah menurut Bapak motivasi yang diberikan sangat membantu
pasien dalam menjalani pemulihan di RSKO?
Menurut saya motivasi sangat membantu dan mempengaruhi semangat pasien dalam menjalani pemulihan.
d. Apakah terlihat perubahan secara fisik pada pasien dual diagnosis
setelah mengikuti art therapy?
Pasien dianjurkan untuk minum obat secara teratur, secara medis
kondisi fisiknya membaik, tapi kalau melihat perubahan fisik dari art therapy belum terlihat secara pesat. Paling bisa meredakan sakit
pasien, jadi karena perasaannya senang berpengaruh kepada keadaan fisiknya mereka.
e. Apakah terlihat perubahan secara psikis pada pasien dual diagnosis
setelah mengikuti art therapy?
Ya.. secara psikis pasien sudah terlihat perubahan yang cukup signifikan. Pasien terlihat senang, antusias, mau bergerak
melakukan kegiatan, dan sudah mulai bisa diajak berkomunikasi, serta mengikuti instruksi yang diberikan pada saat kegiatan art
therapy berlangsung.
f. Apakah terlihat perubahan secara sosial pada pasien dual diagnosis
setelah mengikuti art therapy?
Perubahan secara sosial juga terlihat. Pasien bisa menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan dengan teman-
temannya. Mereka mau berkomunikasi antara satu sama lainnya karena pada dasarnya mereka itu malas bersosialisasi dan
cenderung menutup diri atau menyendiri.
B. Wawancara dengan Pasien Dual Diagnosis di RSKO Jakarta
Pasien Pertama
HariTanggal : Selasa29 April 2014
Pukul : 15.30
– 17.12 WIB Tempat Wawancara
: Instalasi Rehabilitasi RSKO Jakarta Informan
: “T” Pasien dual diagnosis
Identitas Pasien
a. Nama pasienklien
: “T” b.
Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Nama Ayah
: Bapak “YLT” d.
Nama Ibu : Ibu “T”
e. Usia
: 32 Tahun f.
Alamat : Nagoya, Batam
g. Pekerjaan pasien
: Tidak bekerja h.
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
i. Pekerjaan Ibu
: Ibu Rumah Tangga j.
Pendidikan : SMP
k. Status pasien
: Dual diagnosis NAPZA-Skizofrenia l.
Jenis zat yang digunakan : Methamphetamine dan shabu
m. Golongan
: Menengah keatas n.
Status perkawinan : Duda
o. Jumlah anak
: 1 orang p.
Agama : Budha
Hasil Wawancara 1.
Indikator InputMasukan
a. Bagaimana perasaan anda ketika dinyatakan harus menjalani
rehabilitasi di RSKO?
Perasaan saya enggak terima, saya dibohongin sama kakak saya. Katanya mau diajak jalan-jalan. Ternyata saya malah dibawa ke
sini, tapi sekarang sih udah terima. Keluarga semua di Batam, saya disini..
b. Sudah berapa lama anda menjalani rehabilitasi di RSKO?
Sudah empat bulanan disini. Hitungannya lebih dari lima bulan
kalau dihitung sama detoks. Berarti hampir enam bulanan ada.. c.
Apakah menurut anda sarana dan prasarana yang diberikan oleh RSKO sudah baik?
Iya baik. Tinggal kita saja yang merawatnya.
d. Apakah anda berhubungan baik dengan pendampingpetugas di
RSKO?
Iya.. Hubungan saya baik-baik saja sama konselor disini, perawat, dan petugas yang lain juga baik-baik saja.
e. Bagaimana hubungan anda dengan teman-teman di RSKO?
Sama teman-teman juga baik. Enggak ada kendala kok sama
teman-teman. f.
Bagaimana menurut anda kondisi ruangan yang digunakan untuk kegiatan art therapy?
Kegiatan art therapy dilaksanakannya itu di ruang TV Special
Programme, kalau menurut saya baik kondisinya. g.
Apakah menurut anda pelaksanaan kegiatan art therapy sudah baik?
Iya.. sudah baik. h.
Siapa saja yang mengikuti kegiatan art therapy selain anda?
Saya bersama teman-teman pasien Special Programme. i.
Apakah menurut anda penataan ruangan di rehabilitasi RSKO sudah baik dan memadai?
Penataan ruangan sudah baik dan cukup memadai.
j. Bagaimana menurut anda penampilan pendampingpetugas yang
membawakan kegiatan art therapy?
Penampilan mereka sudah rapi dan baik. k.
Apakah pendampingpetugas yang membawakan kegiatan art therapy selalu rapi?
Selama saya disini sih saya lihat mereka rapi terus.
l. Bagaimana sikap pendampingpetugas ketika membawakan kegiatan
art therapy kepada anda?
Sikap mereka baik-baik ke saya. Mengingatkan saya juga sih sebagai ketua kelas untuk memanggil teman-teman yang lain
ketika akan memulai kegiatan art therapy. m.
Sejak kapan anda mengikuti kegiatan art therapy di RSKO?
Sejak masuk kesini saya rutin ikut kegiatan yang ada disini, termasuk kegiatan art therapy.
2. Indikator Proses
a. Berapa kali anda mengikuti kegiatan art therapy di RSKO?
Hampir tiap saat kegiatan art therapy saya ikuti, tapi saya pernah
enggak ikut waktu itu tapi sehari atau dua hari kalo enggak salah. b.
Bagaimana perasaan anda sebelum mengikuti kegiatan art therapy?
Perasaan saya biasa-biasa saja. Kadang bete terus enggak semangat.
c. Apakah kamu pernah merasa bosan pada saat mengikuti kegiatan art
therapy?
Iya pernah bosan, soalnya saya mau pulang. d.
Bagaimana tahapan pelaksanaan kegiatan art therapy di RSKO?
Sebelum dimulai kegiatannya, saya kan ketua kelas. Saya memanggil teman-teman Special Programme untuk ikut kegiatan
art therapy. Setelah itu saya menulis papan kegiatan saya untuk laporan saya sebagai ketua kelas selama kegiatan ngapain aja
gitu. Biasanya kita mengisi absensi. Kegiatan dimulai dengan do’a bersama. Lalu Pak Agus dan Pak Syarif menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan pada saat itu. Setelah kegiatan dilaksanakan,
kita diberikan motivasi dan ditutup dengan do’a bersama. Selesai deh..
e. Berapa kali dalam seminggu kegiatan art therapy dilaksanakan?
Kegiatan art therapy dilaksanakan seminggu satu kali setiap hari
Rabu. f.
Pukul berapa kegiatan art therapy dilaksanakan?
Pukul 11.30 WIB sampai dengan pukul 12.15 WIB. Kurang lebih selama 45 menit lah.. tapi kadang-kadang teman-teman sudah
enggak sabar mau istirahat siang. Jadi jam 12.00 WIB sudah selesai kegiatannya.
g. Bagaimana menurut anda jadwal pelaksanaan kegiatan art therapy di
RSKO?
Kalo menurut saya jadwal pelaksanaan kegiatan art therapy singkat. Sudah gitu waktunya hanya seminggu satu kali saja.
h. Pada saat akan melaksanakan kegiatan art therapy apakah
pendampingpetugas mengingatkan anda untuk memulai kegiatan tersebut?
Iya. Biasanya konselor atau mayor yang bertugas pada hari itu
mengingatkan saya dan teman-teman untuk ikut kegiatan art therapy. Pak Agus dan Pak Syarif juga mengingatkan untuk kita
ikut kegiatannya.
i. Kegiatan apa saja yang anda lakukan selama mengikuti program art
therapy?
Kalo yang saya ingat kita diminta untuk menggambar harapan, menuliskan tujuan hidup, bermain tangkap tupai, bermain musik
bumi, dan lain-lain. Saya lupa yang lainnya. j.
Apakah menurut anda kegiatan art therapy sulit diikuti?
Kegiatannya mudah diikuti kok.. Saya bisa mengerti apa yang diarahkan sama petugasnya.
k. Apakah ada hambatan bagi anda dalam mengikuti program art
therapy?
Sejauh ini sih enggak ada hambatan. l.
Dalam program art therapy, kegiatan apa yang paling berkesan buat anda?
Saya suka permainan-permainan gitu karena membuat saya jadi
senang. m.
Apa saja perlengkapan yang harus anda bawa saat melaksanakan kegiatan art therapy?
Paling kalau saya bawa buku dan pulpen.
n. Media apa saja yang digunakan oleh pendampingpetugas setiap
melakukan kegiatan art therapy?
Biasanya pakai kertas HVS, spidol, pulpen, buku gambar. Sudah itu saja.
o. Apakah menurut anda alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan
kegiatan art therapy sudah memadai?
Kurang tau yah.. Sudah sepertinya.
3. Indikator OutputKeluaran
a. Apakah pendampingpetugas memberikan pengetahuan kepada anda
selama kegiatan art therapy dilaksanakan?
Iya. Biasanya petugas cerita tentang sejarah gitu. b.
Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti kegiatan art therapy?
Perasaan saya senang. Bisa relaks jadinya betenya hilang. c.
Apakah kegiatan art therapy di RSKO sudah dilaksanakan dengan baik?
Ya.. menurut saya sudah baik.
d. Apakah anda dapat memahami materi kegiatan art therapy yang
diberikan oleh pendampingpetugas?
Iya kegiatan yang diberikan mudah dipahami. e.
Apakah anda puas dengan pelaksanaan kegiatan art therapy di RSKO?
Ya.. puas. Semua petugasnya baik-baik dan kegiatannya seru.
f. Apakah kegiatan art therapy membantu pemulihan anda selama di
RSKO?
Ya.. menurut saya membantu bagi pemulihan saya disini. g.
Manfaat apa yang anda rasakan dari program art therapy?
Saya mendapat banyak manfaat. Saya mendapatkan pengalaman baru, stress saya hilang, terus jadi membuat perasaan saya
senang. h.
Apakah kegiatan art therapy yang diberikan di RSKO gratis?
Kurang tau, soalnya yang mengurus segala pembayaran disini waktu itu abang saya.
i. Apa harapan anda kedepannya dalam menjalani pemulihan di RSKO?
Harapan saya supaya saya bisa segera pulih dan bisa kembali ke
rumah. j.
Apa harapan anda kedepannya untuk kegiatan art therapy di RSKO?
Kalau harapan saya untuk kegiatan art therapy supaya
permainanya dibanyakin lagi. Kegiatannya kalau bisa ditambah jadi seminggu dua kali.
k. Apa harapan anda terkait dengan pelayanan pendampingpetugas
dalam melaksanakan kegiatan art therapy?
Petugas sudah sangat baik, enggak pernah marah-marah. Harapan saya supaya Bapak petugasnya selalu semangat
mengajari kita.
4. Indikator ImpactDampak
a. Apakah anda diajarkan cara membuat surat lamaran kerja oleh
pendampingpetugas saat kegiatan art therapy?
Iya. Pernah. Waktu itu saya dan teman-teman diajari bagaimana caranya membuat surat lamaran pekerjaan.
b. Motivasi apa yang pendampingpetugas berikan kepada anda saat
kegiatan art therapy dilaksanakan?
Motivasi yang diberikan supaya saya dan teman-teman selalu semangat, sabar menjalani pemulihan.
c. Apakah motivasi yang diberikan tersebut memberikan pengaruh besar
bagi kekuatan diri anda dalam menjalani pemulihan di RSKO?
Bagi saya sangat berpengaruh bagi pemulihan saya. Semangat saya jadi bangkit lagi.
d. Apakah ada perubahan secara fisik, psikis, dan sosial yang anda
rasakan setelah mengikuti kegiatan art therapy?
Perubahan yang saya rasakan kalo fisik saya merasa lebih baik, perasaan saya juga senang dan tenang, saya juga disini punya
teman ngobrol di SP.
Pasien kedua
HariTanggal : Rabu30 April 2014
Pukul : 16.00
– 17.25 WIB Tempat wawancara
: Instalasi Rehabilitasi RSKO Jakarta Informan
: “I” pasien dual diagnosis
Identitas Pasien
Nama pasienklien : “IW”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Ayah : Bapak “SK”
Nama Ibu : Ibu “SH”
Usia : 34 tahun
Alamat : Pondok Kelapa, Duren Sawit. Jakarta Timur.
Pekerjaan pasien : Tidak bekerja
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SLTA
Status pasien : Dual diagnosis NAPZA-Skizofrenia
Jenis zat yang digunakan : Shabu, putaw, amphetamine
Golongan : Menengah keatas
Status perkawinan : Duda
Jumlah anak : 1 orang
Agama : Islam
HASIL WAWANCARA 1.
Indikator InputMasukan
a. Bagaimana perasaan anda ketika dinyatakan harus menjalani
rehabilitasi di RSKO? Awalnya sih saya enggak terima dibawa kesini, bawaannya tuh curiga
terus sama keluarga juga curiga. Sempet ngamuk juga sih dulu.. Akhirnya selama ngejalanin disini saya bawa enjoy aja. Sekarang sih
udah enggak apa-apa.
b. Sudah berapa lama anda menjalani rehabilitasi di RSKO?
Kalo dihitung-hitung ngejalanin rehab udah sering bolak-balik kesini. Udah lama juga sih.. tapi tahun ini dua bulanan sih ada.
Seinget saya dari tanggal 10 Maret 2014. Soalnya sebelumnya kan detoks dulu sebulan.
c. Apakah menurut anda sarana dan prasarana yang diberikan oleh RSKO
sudah baik? Sebenernya sih udah baik sarana dan prasarananya, tapi ada yang
kurang. Misalnya, tape, kulkas, dan wastafel tidak ada. Secara keseluruhan semuanya bisa dibilang udah memadai lah..
d. Apakah anda berhubungan baik dengan pendampingpetugas di
RSKO? Sejauh ini semua baik-baik aja.
e. Bagaimana hubungan anda dengan teman-teman di RSKO?
Sama teman-teman juga baik-baik aja. Enggak ada konflik sih. f.
Bagaimana menurut anda kondisi ruangan yang digunakan untuk kegiatan art therapy?
Kondisi ruangan yang dipakai untuk kegiatan art therapy sudah baik, agak tertutup tapi cukup cahaya, kalau kondisi ruangan
kamar agak sedikit pengap.
g. Apakah menurut anda pelaksanaan kegiatan art therapy sudah baik?
Kegiatan art therapy sudah berjalan dengan baik. h.
Siapa saja yang mengikuti kegiatan art therapy selain anda? Siapa lagi yaa.. Paling semua pasien SP yang tinggal disini. Saya
dan teman-teman SP yang lainnya.
i. Apakah menurut anda penataan ruangan di rehabilitasi RSKO sudah
baik dan memadai? Iya menurut saya sudah cukup baik dan memadai.
j. Bagaimana menurut anda penampilan pendampingpetugas yang
membawakan kegiatan art therapy? Penampilan petugas udah rapi.
k. Apakah pendampingpetugas yang membawakan kegiatan art therapy
selalu rapi? Setau saya kelihatannya rapi terus.
l. Bagaimana sikap pendampingpetugas ketika membawakan kegiatan
art therapy kepada anda? Sikap mereka yang bertugas baik semua. Sering mengingatkan
saya dan teman-teman untuk mengikuti kegiatan art therapy.
m. Sejak kapan anda mengikuti kegiatan art therapy di RSKO?
Saya ikut kegiatan art therapy sejak ngejalanin rehab disini. Saya mencoba mengikuti semua kegiatan yang diberikan disini.
Mencoba membawa diri mengalir aja gitu selama disini.
2. Indikator Proses
a. Berapa kali anda mengikuti kegiatan art therapy di RSKO?
Seinget saya setiap kegiatan saya ikutin, tapi saya pernah enggak ikut. Waktu itu saya lagi bersih-bersih jadi enggak bisa ikutan
kegiatan itu. Cuma sekali doang kok. Selebihnya saya ikut terus.
b. Bagaimana perasaan anda sebelum mengikuti kegiatan art therapy?