dapat menyebabkan perubahan cara berpikir, berperasaan, dan bertingkah laku.
c. Kondisi Psikologis Pasien NAPZA
Secara umum pengguna NAPZA terdiri dari empat tahap sebagai berikut:
1. Tahap Awal: Coba-coba, Eksperimen
Gejala psikologis akan terjadi perubahan pada sikap anak. Orang tua yang peka dapat merasakan adanya sedikit perubahan perilaku pada anak,
yaitu timbulnya rasa takut dan malu yang disebabkan karena ia merasa bersalah dan merasa berdosa. Anak menjadi lebih sensitif, jiwanya resah
dan gelisah akan mengaku terus terang takut; akan terus merahasiakan, merasa berdosa, serta bingung. Kemesraan dan kemanjaannya hilang atau
berkurang. 2.
Tahap Kedua: Pemula, Insidentil Gejala psikologis pada sikap anak menjadi lebih tertutup, banyak hal
yang tadinya terbuka, menjadi rahasia. Jiwanya resah, gelisah, kurang tenang, dan lebih sensitif. Mulai semakin renggang hubungannya dengan
orang tua dan saudara-saudaranya, tidak lagi gembira, cerah dan ceria. Ia mulai nampak menyimpan rahasia dan memiliki satu atau beberapa teman
akrab. 3.
Tahap Ketiga: Tahap Berkala Gejala psikologi akan sulit bergaul dengan teman baru. Pribadinya
menjadi lebih tertutup, lebih sensitif mudah tersinggung. Sering bangun siang, agak malas, mulai gemar berbohong. Keakraban dengan orang tua
dan saudara sangat merosot berkurang. Kalau sedang memakai NAPZA penampilanya: riang minum stimulan atau tenang minum depresan.
Kalau sedang tidak memakai NAPZA, sikap dan penampilannya murung, gelisah, kurang percaya diri PD.
4. Tahap Keempat: Tahap Tetap madat
Tanda-tanda psikis seperti: sulit bergaul dengan teman baru, ekslusif tertutup, sensitif mudah tersinggung, egois mau menang sendiri, malas,
sering bangun siang, lebih nikmat hidup di malam hari. Pandai berbohong, gemar menipu, sering mencuri atau merampas. Tidak malu untuk menjadi
pelacur baik pria maupun wanita. Demi memperoleh uang untuk NAPZA, tidak merasa berat untuk berbuat jahat, bahkan membunuh orang
lain, termasuk membunuh orang tuanya, demi uang atau NAPZA.
57
d. Karakteristik Pasien NAPZA
Berikut karakteristik pasien NAPZA yang dapat dilihat dengan gambaran secara umum:
A. Fisik
1. Berat badan turun drastis.
2. Mata terlihat cekung dan dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-
hitaman. 3.
Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan
warna kulit di tempat bekas suntikan.
57
Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya T. Tp: LKP Yayasan Karya Bhakti, 2004, h. 102.
B. Emosi
1. Bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap
pembangkang. 2.
Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang tawan bicara.
3. Sangat sensitif dan cepat bosan.
C. Perilaku
1. Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas
rutinnya. 2.
Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga. 3.
Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan. 4.
Cenderung menarik diri dari acara keluarga dan lebih senang mengurung dikamar.
5. Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila
ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat. 6.
Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan
barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang. 7.
Waktunya di rumah kerap kali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat
–tempat sepi lainnya.
58
58
Achmad Syaifudin, “Mengenal Dampak Narkoba,” artikel diakses pada 23 Februari 2014 dari
http:www.Makassarkota.go.id20140223index.html .