Penyebab gangguan jiwa dual diagnosis

B. Emosi 1. Bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap pembangkang. 2. Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang tawan bicara. 3. Sangat sensitif dan cepat bosan. C. Perilaku 1. Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya. 2. Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga. 3. Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan. 4. Cenderung menarik diri dari acara keluarga dan lebih senang mengurung dikamar. 5. Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat. 6. Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang. 7. Waktunya di rumah kerap kali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat –tempat sepi lainnya. 58 58 Achmad Syaifudin, “Mengenal Dampak Narkoba,” artikel diakses pada 23 Februari 2014 dari http:www.Makassarkota.go.id20140223index.html .

D. Teori dan Peran Pekerja Sosial dalam Pelaksanaan Art Therapy

1. Teori Sistem

Menurut Pincus dan Minahan seperti yang dikutip oleh Santoso Tri Raharjo, secara teoritis terdapat empat sistem dasar dalam praktek Pekerjaan Sosial: 59 a. Sistem pelaksana perubahan The Change Agent System adalah sekumpulan profesional yang secara khusus bekerja untuk menciptakan perubahan secara terencana. Juga yang merupakan bagian dari sistem pelaksana perubahan adalah adanya organisasi yang mempekerjakan agen perubahan tersebut. Istilah organisasi pelaksana adalah penting sebagaimana pandangan Pincus dan Minahan sepadan dengan penghargaannya dibayar sesuai kemampuannya secara perorangan sebagai agen perubahan. Dengan demikian seorang agen perubahan adalah seorang profesional yang secara khusus dipekerjakan dalam rangka perubahan berencana. b. Sistem klien The Client System adalah sejumlah orang yang sepakat atau meminta pelayanan kepada agen perubahan, dan yang bekerja berdasarkan kesepakatan atau kontrak dengan agen perubahan. Klien dengan demikian dipergunakan dengan penuh kesadaran daripada yang sering diperlakukan oleh pekerja sosial, menghindari kemungkinan dari “melakukan sesuatu” terhadap orang atau organisasi tanpa sepengetahuan atau kesepakatan mereka. 59 Santoso Tri Raharjo, “Pendekatan Sistem dalam Praktik Pekerjaan Sosial,” artikel diakses pada 27 Agustus 2014 dari http:kesos.unpad.ac.id20140827p=578.html