Apakah  ada  layanan  tertentu  yang  diberikan  lebih  banyak dibandingkan dengan layanan lainnya?
Dalam  penelitian  ini,  penulis  menggunakan  jenis  evaluasi  yang didalamnya terdapat kriteria sebagai berikut:
1. Evaluasi input inputs
Untuk evaluasi input yang digunakan adalah relevansi, biaya layanan program, standar pemberian program yang baik, dan Sumber Daya Manusia
SDM. 2.
Evaluasi proses process Untuk evaluasi proses yang digunakan adalah ketersediaan peralatan,
ketersediaan modul, ketersediaan pasien, dan ketersediaan staff atau terapis SDM.
3. Evaluasi hasil outcomes
Untuk  evaluasi  hasil  yang  digunakan  adalah  efektifitas  dan  dampak overall impact.
3. Kriteria Evaluasi
Istilah  pendekatan  evaluasi  ini  diartikan  sebagai  beberapa  pendapat tentang apa tugas evaluasi dan bagaimana dilakukan, dengan kata lain tujuan
dan prosedur evaluasi. Pendekatan  Organisation  for  Economic
Co-operation  and Development  OECD
11
mengembangkan  evaluasi  ini  dengan  logical framework  sebagai  alat  manajemen  yang  digunakan  untuk  meningkatkan
rancangan  pelaksanaan  program  yang  melibatkan  pengidentifikasian  unsur-
11
Uditomo, dkk., Zakat  Empowering, Evaluasi dan Kaji Dampak, h. 70-71.
unsur  strategis  masukan,  keluaran,  hasil,  dampak  dan  hubungan  sebab- akibat  unsur-unsur  strategis  tersebut,  berbagai  indikator  dan  asumsi  atau
resiko  yang  mungkin  mempengaruhi  keberhasilan  dan  kegagalan.  Secara sederhana, evaluasi ini memuat lima kriteria evaluasi yaitu:
1 Relevansi relevance didefinisikan sebagai tingkat sejauh mana tujuan
suatu program sejalan dengan persyaratan penerima manfaat, kebutuhan, prioritas, kebijakan mitra dan donor. Pada dasarnya relevansi merupakan
jawaban dari kebermanfaatan dan kedayagunaan. 2
Efektifitas effectiveness ialah jangkauan sejauh mana tujuan dan target program  tercapai,  atau  diharapkan  tercapai,  dengan  mempertimbangkan
arti  penting  relatifnya.  Secara  eksplisit,  efektifitas  adalah  hubungan antara output produk dan jasa dengan outcome manfaat dan diharapkan
dari sasaran atau penerima manfaat. 3
Efisiensi  efficiency  adalah  ukuran  tentang  bagaimana  sumber dayamasukan secara  ekonomis dana, keahlian,  waktu,  dan sebagainya
dikonversikan  menjadi  hasil.  Secara  sederhana,  efisiensi  dapat  diukur dengan membandingkan antara hasil output dengan asupan input yang
digunakan waktu, SDM, alat, dan sebagainya. 4
Dampak  impact  merupakan  efek  primer  dan  sekunder  dalam  jangka panjang,  baik  positif  maupun  negatif,  yang  dihasilkan  sebuah  program,
langsung  atau  tidak  langsung,  dikehendaki  maupun  tidak  dikehendaki. Dalam  evaluasi  dampak  program,  beberapa  hal  yang  perlu  ditanyakan
adalah  perubahan  apa  yang  terjadi  sebagai  hasil  dari  pelaksanaan program,  apa  perubahan  nyata  yang  dirasakan  penerima  manfaat  dari
pelaksanakan  program  dan  berapa  banyak  orang  yang  merasakan pengaruhnya.
5 Kesinambungan  sustainability  adalah  kesinambungan  manfaat  dari
suatu  program  setelah  bantuan  besar  diselesaikan  atau  kemungkinan berlanjutnya  manfaat  dalam  jangka  panjang.  Atau  didefinisikan  juga
sebagai daya tahan manfaat-bersih net benefit terhadap risiko sepanjang waktu.
4. Desain Evaluasi
Desain evaluasi program menurut Carol Tayler Fitz Gibbon  Lynn Lyons Morris seperti yang dikutip oleh
Tayibnapis,
suatu desain ialah rencana yang menunjukkan bila evaluasi akan dilakukan dan dari siapa evaluasi atau
informasi akan dikumpulkan selama proses evaluasi. Alasan utama memakai desain  yaitu  untuk  meyakinkan  bahwa  evaluasi  akan  dilakukan  menurut
organisasi  yang teratur dan menurut aturan evaluasi yang baik. Semua orang yang  terlibat  dalam  evaluasi  adalah  orang  yang  tepat,  dilakukan  pada  waktu
yang tepat, dan di tempat yang tepat seperti yang telah direncanakan.
12
Pada  dasarnya  suatu  desain  ialah  bagaimana  mengumpulkan informasi  yang  komparatif  sehingga  hasil  program  yang  dievaluasi  dapat
dipakai  untuk  menilai  manfaat  dan    besarnya  program  apakah  akan diperlukan atau tidak.
13
a. Desain dalam evaluasi sumatif.
Biasanya  desain  dihubungkan  dengan  evaluasi  sumatif,  evaluator sumatif diharapkan membuat kesimpulan umum, menyingkat dan membuat
12
Tayibnapis, Evaluasi Program, h. 64.
13
Ibid., h. 64.
laporan  tentang  keberhasilan  program.  Karena  laporan  tersebut  dapat mempengaruhi  keputusan  tentang  masa  depan  program  atau  nasib  orang
lain,  maka  evaluator  perlu  mendukung  penemuannya  dengan  data  yang cukup terpercaya.
Biasanya desain dibuat sebagai metode untuk melakukan eksperimen ilmiah,  metode  dimana  orang  dapat  membuat  dampak  secara  logika  pada
hasil  sesuatu  perlakuan  yang  dibuatnya,  misalnya  evaluasi  pendidikan  dan perlakuannya.  Evaluasi  sumatif  sebaiknya  memakai  eksperimen  apabila
meneliti program yang akan di evaluasi dengan hasil evaluasinya. b.
Desain dalam evaluasi formatif. Menggunakan  desain  formatif  dalam  program  berarti  karyawan
program akan berkesempatan melihat dengan seksama keefektifan program dan  komponen  yang  ada  didalamnya.  Hal  ini  memungkinkan  evaluator
menjalankan  fungsinya  yang  utama,  menganjurkan  orang-orang  program mengamati terus-menerus dengan cermat kegiatan-kegiatan dalam program.
Dalam  hal  ini  saya  menggunakan  desain  evaluasi  sumatif  pada analisis  program  art  therapy  bagi  pasien  dual  diagnosis  di  Rumah  Sakit
Ketergantungan  Obat  Jakarta  untuk  menilai  keberhasilan  program  apakah keluaran dan hasil bisa terealisasikan dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Indikator Evaluasi
Secara  umum,  indikator  dapat  didefinisikan  sebagai  suatu  alat  ukur untuk  menunjukkan atau menggambarkan suatu keadaan dari suatu hal  yang
menjadi pokok perhatian indikator dapat menyangkut suatu fenomena sosial, ekonomi, penelitian, proses suatu usaha peningkatan kualitas. Indikator dapat