Jadi, metode evaluasi sangat dibutuhkan untuk menilai keberhasilan dan keefektifan pelaksanaan suatu program. Sesuai dengan jenis penelitian
yang digunakan, maka dalam penelitian ini akan menggambarkan tentang evaluasi program art therapy bagi pasien dual diagnosis NAPZA-
Skizofrenia di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta.
4. Sumber dan Data
Menurut Lofland
Husaini seperti yang dikutip oleh Usman dan Purnomo Setiady Akbar,
sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan
tertulis atau melalui perekaman videoaudio tape, pengambilan foto atau film. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan berperan
serta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya.
25
Walaupun dikatakan bahwa sumber diluar kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi
sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi
dan dokumen resmi.
26
Sumber yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: a.
Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, baik dari wawancara maupun observasi. Adapun data yang penulis dapat
25
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004 Cet ke-20. h. 122.
26
Ibid., h. 133.
peroleh dari pekerja sosial, dokter jiwa, konselor, salah satu perwakilan keluarga pasien, dan pasien dual diagnosis NAPZA-Skizofrenia yang
dapat diajak berkomunikasi di RSKO Jakarta. b.
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian maupun instansi yang terkait
lainnya, data-data ini diperoleh dari berbagai tulisan atau informasi lainnya yang telah ada sebelumnya.
Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Relevansi yaitu need assessment, tujuan visi-misi program art therapy di
RSKO, input sumber daya manusia dan fasilitas, dan eksplorasi terkait konsistensi program art therapy di RSKO dalam mencapai tujuan.
b. Efektifitas yaitu target program art therapy di RSKO, SOP, eksplorasi
dan observasi kondisi aktual. c.
Efisiensi, yaitu output program art therapy layanankegiatan program, tindakan medis dan jumlah pasien dan input pendamping, tenaga medis,
waktu dan pendanaan. d.
Dampak, yaitu output program art therapy bagi pasien dual diagnosis di RSKO, analisa perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku pasien.
e. Kesinambungan, yaitu lanjutan program, evaluasi teknis dan kualitas,
ketersediaan sumber daya manusia, fasilitas, kebijakan publik di sektor kesehatan yang mempengaruhi pelaksanaan program, respon dari pasien
dan keluarga.
5. Teknik Pemilihan Informan
Pemilihan informan bertujuan mempermudah peneliti sehingga tidak perlu menjadikan keseluruhan populasi sebagai informan. Informan adalah
orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, orang tersebut harus mempunyai banyak
pengalaman tentang latar penelitian.
27
Dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yang memberikan keleluasaan kepada peneliti dalam menyeleksi informan yang
sesuai dengan tujuan penelitian, yang terpenting disini bukanlah jumlah informan, melainkan potensi dari tiap kasus untuk memberikan pemahaman
teoritis yang lebih baik mengenai aspek yang dipelajari. Menurut Spradley dalam buku Moleong, informan harus memiliki
beberapa kriteria sebagai pertimbangan pemilihan informan, yaitu: 1.
Subjek telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian yang
biasanya ditandai oleh kemampuan memberikan informasi secara lugas tentang sesuatu yang ditanyakan.
2. Subjek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan
kegiatan yang menjadi sasaran penelitian. 3.
Subjek memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi.
27
Moleong, Metodologi Penelitian, h. 90.
4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau
dikemas terlebih dahulu dan relatif masih lugu dalam memberikan informasi.
28
Berikut ini tabel informan dan objek yang terpilih dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian.
Tabel 1 Rancangan Penelitian
No Informan
Informasi Yang Dicari Jumlah
1. Pekerja Sosial
Mengetahui keseluruhan program dan pelaksanaan program art therapy
bagi pasien dual diagnosis di RSKO. 2 orang
2. Dokter Kejiwaan
Kondisi pemulihan pasien dual diagnosis secara medis.
1 orang 3.
Konselor Aktivitas pasien dual diagnosis dan
pelaksanaan program art therapy di RSKO.
1 orang
4. Klien pasien dual
diagnosis NAPZA-
Skizofrenia di RSKO
Pelaksanaan program art therapy dan manfaat
yang didapatkan
dari program tersebut.
3 orang
5. Salah satu
perwakilan keluarga
pasienklien Ibu
klien “IW” Tanggapan
keluarga mengenai
dampak pasien selama menjalani pemulihan di RSKO.
1 orang
Teknik purposive bertujuan, dimana informan dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dan dianggap sebagai orang-orang yang tepat dalam
memberikan informasi.
29
Dalam hal ini, tentang program art therapy bagi
28
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009 cet-ke 26 edisi revisi h. 222.
29
Irawan Soeharto, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya BandungL PT. Remaja Rosdakarya 2004, h. 63.