Pengertian Evaluasi Evaluasi Program

dengan evaluasi input adalah klien, staf, dan program. Variabel klien meliputi karakteristik demografi klien, seperti susunan konstelasi keluarga dan beberapa anggota yang ditanggung. Variabel staf meliputi aspek demografi dari staf, seperti latar belakang pendidikan staf dan pengalaman staf. Sedangkan variabel program meliputi aspek tertentu seperti lamanya waktu yang diberikan, dan sumber-sumber rujukan yang tersedia. Dalam kaitan dengan evaluasi input program, terdapat 4 kriteria yang dapat dikaji baik sendiri-sendiri maupun secara keseluruhan. Kriteria tersebut adalah 1 Tujuan dan objektif; 2 Penilaian terhadap kebutuhan komunit as; 3 Standar dari suatu „praktek yang baik’; dan 4 biaya per unit layanan. Pertanyaan kunci yang ingin dijawab melalui evaluasi input ini adalah:  Sejauh mana karakteristik penerima layanan benar-benar sesuai dengan tujuan pelayanan yang ditetapkan lembaga?  Sampai tingkat mana para staf memiliki kualifikasi yang sesuai untuk memberikan layanan?  Apakah lembaga bisa dengan mudah, nyaman dan murah memberikan pelayanan? b. Evaluasi process, memfokuskan diri pada penilaian dinamika internal dan pengoperasian program. Dalam evaluasi ini yang dinilai adalah perjalanan operasi lembaga dan kualitas layanan yang diberikan. Aktifitas program yang melibatkan interaksi langsung antara klien dengan staf “terdepan” line staf yang merupakan pusat dari pencapaian tujuan program. Tipe evaluasi ini diawali dengan analisis dari sistem pemberian layanan dari suatu program. Evaluasi proses berupaya menganalisa dan menilai keseluruhan proses berdasarkan kriteria yang relevan seperti: „standar praktek terbaik’ best practice standard, kebijakan lembaga, tujuan proses process goals dan kepuasan klien. pertanyaan kunci yang ingin dijawab dalam evaluasi ini adalah:  Apa yang dilakukan?  Seberapa baik itu dilakukan?  Apakah yang dilakukan itu adalah yang ingin dilakukan? c. Evaluasi outcomes, diarahkan pada evaluasi keseluruhan dampak overall impact dari suatu program terhadap penerima layanan recipients. Pertanyaan utama yang muncul dari evaluasi ini adalah: bila suatu program telah berhasil mencapai tujuannya, bagaimana penerima layanan akan menjadi berbeda setelah ia menerima layanan tersebut? Berdasarkan pertanyaan ini seorang evaluator akan mengkonstruksikan kriteria keberhasilan dari suatu program. Kriteria keberhasilan ini akan dapat dikembangkan sesuai dengan kemajuan suatu program program oriented ataupun pada terjadinya perubahan perilaku pada klien client oriented. Pertanyaan kunci yang ingin dijawab dalam evaluasi ini adalah:  Seberapa baik program berjalan?  Apakah tujuan pelayanan pada klien tercapai pada tingkat yang sesuai dengan yang diharapakan?  Apakah program menghasilkan perubahan pada penerima layanan?  Apakah ada layanan tertentu yang diberikan lebih banyak dibandingkan dengan layanan lainnya? Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis evaluasi yang didalamnya terdapat kriteria sebagai berikut: 1. Evaluasi input inputs Untuk evaluasi input yang digunakan adalah relevansi, biaya layanan program, standar pemberian program yang baik, dan Sumber Daya Manusia SDM. 2. Evaluasi proses process Untuk evaluasi proses yang digunakan adalah ketersediaan peralatan, ketersediaan modul, ketersediaan pasien, dan ketersediaan staff atau terapis SDM.

3. Evaluasi hasil outcomes

Untuk evaluasi hasil yang digunakan adalah efektifitas dan dampak overall impact.

3. Kriteria Evaluasi

Istilah pendekatan evaluasi ini diartikan sebagai beberapa pendapat tentang apa tugas evaluasi dan bagaimana dilakukan, dengan kata lain tujuan dan prosedur evaluasi. Pendekatan Organisation for Economic Co-operation and Development OECD 11 mengembangkan evaluasi ini dengan logical framework sebagai alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan rancangan pelaksanaan program yang melibatkan pengidentifikasian unsur- 11 Uditomo, dkk., Zakat Empowering, Evaluasi dan Kaji Dampak, h. 70-71.