objek,  dihubungkan  dengan  pemecahan  suatu  masalah,  baik  dari  sudut pandang  teoritis  maupun  praktis.  Penelitian  kualitatif  dimulai  dengan
mengumpulkan  informasi-informasi  dalam  situasi  sewajarnya,  untuk dirumuskan  mejadi  suatu  generalisasi  yang  dapat  diterima  oleh  akal  sehat
manusia.
20
Menurut  Prof.  Dr.  Sugiyono  dalam  Metode  Penelitian  Pendidikan mendefinisikan  metode  penelitian  kualitatif  adalah  metode  penelitian  yang
berlandaskan  pada  filsafat  postpositivisme,  digunakan  untuk  meneliti  pada kondisi  obyek  yang  alamiah,  sebagai  lawannya  adalah  eksperimen  dimana
peneliti  adalah  sebagai  istrumen  kunci,  pengambilan  sampel  sumber  data dilakukan  secara  purposive    dan  snowball,  teknik  pengumpulan  dengan
triangulasi  gabungan,  analisis  data  bersifat  induktif  kualitatif  dan  hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
21
Menurut  beberapa  ahli  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  penelitian kualitatif  adalah  tradisi  tertentu  dalam  ilmu  pengetahuan  sosial  yang  secara
fundamental  menghasikan  data  deskriptif  berupa  kata-kata  tertulis  atau  lisan dari orang dan perilaku berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, untuk dirumuskan menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat.
3. Jenis Penelitian
Dilihat  dari  jenis  penelitian,  maka  penelitian  ini  adalah  jenis penelitian metode evaluasi.
20
Nawawi  Hadari,  Instrumen  Penelitian  Bidang  Sosial  Yogyakarta:  Gajah  Mada Universitiy, 1992. h. 209
21
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD Bandung: CV Alfabeta, 2010, h. 15.
Metode evaluasi adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat  keberhasilan  suatu  program  atau  untuk  mengetahui  keefektifan
pelaksanaan  suatu  program.  Manfaat  metode  evaluasi  adalah  untuk memberikan  rekomendasi  pelaksanaan  program  yang  lalu  dan  untuk
memperbaiki pelaksanaan program yang akan dilaksanakan berikutnya.
22
Pada  tahap  evaluasi  dalam  praktik  Pekerjaan  Sosial,  Pekerja  Sosial berupaya  untuk  menciptakan  suatu  prosedur  yang  dapat  diterima  sebagai
objek  evaluasi  atau  penilaian  atas  apa  yang  terjadi.  Pada  tahap  evaluasi, Pekerja Sosial dapat mengetahui ketepatan intervensi yang diterapkan, selain
itu Pekerja Sosial dapat memonitor faktor-faktor yang membawa keberhasilan dan mengakibatkan kegagalan.
Evaluasi  telah  didefinisikan  sebagai  “kumpulan  data  tentang  hasil sebuah  program  aksi  yang  berhubungan  dengan  tujuan-tujuan  dan  objektif
yang  ditetapkan  setelah  implementasi  program  tersebut”.  Lembaga  lebih cenderung  untuk  ditanya  guna  mempertanggungjawabkan  dalam  hubungan
program-programnya.  Pekerja  Sosial  bertanggung  jawab  kepada  klien individu  dan  kepada  lembaga.  Seorang  Pekerja  Sosial  perlu  memiliki
pengetahuan  tentang  metode-metode  dan  teknik-teknik  riset  sosial.  Evaluasi merupakan suatu kegiatan terus menerus selama proses perubahan berencana
berlangsung.  Dalam  meninjau  kembali  dan  mengevaluasi  tugas-tugas  dan penyebaran  perubahan  pengetahuan  Pekerja  Sosial  terdapat  prinsip-prinsip
Pekerjaan Sosial, yaitu:
23
22
Husaini  Usman  dan  Purnomo  Setiady  Akbar,  Metodologi  Penelitian  Sosial  Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, h. 144.
23
Denti Kardenti, “Metode-Metode Pekerjaan Sosial,” artikel diakses pada 27 Agustus 2014 dari
http:scribd.comMetode-metodePekerjaanSosial20140827-html