Kriteria Evaluasi Evaluasi Program

laporan tentang keberhasilan program. Karena laporan tersebut dapat mempengaruhi keputusan tentang masa depan program atau nasib orang lain, maka evaluator perlu mendukung penemuannya dengan data yang cukup terpercaya. Biasanya desain dibuat sebagai metode untuk melakukan eksperimen ilmiah, metode dimana orang dapat membuat dampak secara logika pada hasil sesuatu perlakuan yang dibuatnya, misalnya evaluasi pendidikan dan perlakuannya. Evaluasi sumatif sebaiknya memakai eksperimen apabila meneliti program yang akan di evaluasi dengan hasil evaluasinya. b. Desain dalam evaluasi formatif. Menggunakan desain formatif dalam program berarti karyawan program akan berkesempatan melihat dengan seksama keefektifan program dan komponen yang ada didalamnya. Hal ini memungkinkan evaluator menjalankan fungsinya yang utama, menganjurkan orang-orang program mengamati terus-menerus dengan cermat kegiatan-kegiatan dalam program. Dalam hal ini saya menggunakan desain evaluasi sumatif pada analisis program art therapy bagi pasien dual diagnosis di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta untuk menilai keberhasilan program apakah keluaran dan hasil bisa terealisasikan dan dapat dipertanggungjawabkan.

5. Indikator Evaluasi

Secara umum, indikator dapat didefinisikan sebagai suatu alat ukur untuk menunjukkan atau menggambarkan suatu keadaan dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian indikator dapat menyangkut suatu fenomena sosial, ekonomi, penelitian, proses suatu usaha peningkatan kualitas. Indikator dapat berbentuk ukuran, angka, atribut atau pendapat yang dapat menunjukkan suatu keadaan. 14 Terdapat empat indikator untuk mengevaluasi suatu kegiatan yang dikemukakan dalam buku New Life Option oleh skripsi Lidya Melawati, yaitu: 15 a. Indikator ketersediaan. Indikator ini melihat apakah unsur yang seharusnya ada dalam suatu proses itu benar-benar ada, misalnya dalam suatu program pembangunan sosial yang menyatakan bahwa diperlukan suatu tenaga kader lokal yang terlatih untuk menangani 10 rumah tangga. b. Indikator relevansi. Indikator ini menunjukkan seberapa relevan ataupun tepatnya suatu teknologi atau layanan yang ditawarkan, misalnya pada suatu program pemberdayaan perempuan pedesan dimana diperkenalkan kompor teknologi yang biasa mereka gunakan. Berdasarkan keadaan tersebut maka teknologi yang lebih baru ini dapat dikatakan kurang untuk diperkenalkan, bila dibandingkan dengan kompor biasa mereka gunakan. c. Indikator efisiensi. Indikator ini menunjukkan apakah sumber daya dan aktivitas yang dilaksanakan guna mencapai tujuan dimanfaatkan secara tepat guna efisien, atau tidak memboroskan sumber daya yang ada dalam upaya mencapai tujuan, misalnya suatu layanan yang dijalankan dengan baik hanya memanfaatkan 4 tenaga lapangan, tidak perlu dipaksakan untuk mempekerjakan 10 tenaga lapangan dengan alasan untuk menghindari terjadinya pengangguran. Bila hal ini yang dilakukan, 14 Suharto, Membangun Masyarakat, h. 126. 15 Lidya Melawati, “Evaluasi Program Layanan Kesehatan Rumah Bersalin Gratiis RBG bagi Orang Miskin di Jakarta Timur,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011, h. 22. maka yang akan terjadi adalah under employment pengangguran terselubung. d. Indikator keterjangkauan. Indikator ini melihat apakah layanan yang ditawarkan masih berada dalam jangkauan pihak-pihak yang membutuhkan, misalnya apakah puskesmas yang didirikan untuk melayani suatu masyarakat desa berada pada posisi yang strategis dimana sebagian warga desa mudah datang ke puskesmas. Berdasarkan penjelasan diatas dapat saya simpulkan bahwa dalam mengevaluasi program harus memilih pendekatan atau desain untuk melakukan penilaian secara sistematis terhadap pelaksanaan program. Tabel 2 Indikator Art Therapy dan Obat Indikator art therapy Indikator Obat 1. Menyegarkan kembali semangat pasien. Mencegah gejala-gejala halusinasi. 2. Membangun rasa percaya diri pasien. Memblok terjadinya gangguan mood. 3. Mengontrol perasaan pasien. Mengurangi gejala klinis penderita gangguan jiwa. 4. Meredakan stress dan kecemasan. 5. Meredakan sakit. 6. Mengekspresikan diri pasien sepenuhnya melalui kreasi seni. 7. Memulihkan trauma.

6. Pengertian Program

Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok organisasi, lembaga, bahkan Negara. Jadi seseorang, sekelompok organisasi, lembaga bahkan Negara memiliki suatu