baik  itu  dalam  bentuk  profit  dan  non  profit  nirlaba  dalam  pelaksanaan manajerialnya  sangatlah  diisyaratkan  untuk  melakukan  monitoring  dan
evaluasi.  Fungsi  pengawasan  dalam  suatu  organisasi  pada  umumnya  terkait dengan proses pemantauan monitoring dan evaluasi evaluation.
8
Definisi  evaluation  evaluasi  menurut  Organisation  for  Economic Co-operation  and  Development  OECDDevelopment  Assistance  Committe
DAC seperti yang dikutip oleh Purwa Uditomo adalah penelitian sistematis dan  objektif  terhadap  sebuah  proyek,  program  atau  kebijakan  yang  telah
selesai  atau  masih  berlangsung,  serta  rancangan,  implementasi  dan  hasilnya. Tujuannya  adalah  untuk  menentukan  relevansi  dan  realisasi  tujuan,  efisiensi
pembangunan, efektivitas, dampak dan keberlanjutan.
9
Menurut  beberapa  ahli  di  atas,  dapat  disimpulkan  evaluasi  adalah proses  sistematis  dari  mengumpulkan,  menganalisis,  hingga  interpretasi
menafsirkan data atau informasi yang diperoleh melalui pengukuran.
2. Jenis-jenis Evaluasi
Menurut  Pietrzak,  dkk  didalam  buku  Isbandi  Rukminto  Adi mengemukakan  tiga  tipe  evaluasi,  yaitu  evaluasi  input  inputs,  evaluasi
proses  process,  dan  evaluasi  hasil  outcomes.  Ketiga  jenis  penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut:
10
a. Evaluasi  Input  memfokuskan  pada  berbagai  unsur  yang  masuk  dalam
pelaksanaan suatu program. Ada tiga unsur variabel utama yang terkait
8
Isbandi  Rukminto  Adi,  Pemberdayaan,  Pengembangan  Masyarakat  dan  Intervensi Komunitas Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Pratis Jakarta: FEUI Press, t.t, h. 187.
9
Purwa  Uditomo,  dkk.,  Zakat    Empowering,  Evaluasi  dan  Kaji  Dampak  Program Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Jurnal Pemikiran dan Gagasan, vol. 2, Juni 2009, h. 70.
10
Isbandi  Rukminto  Adi,  Pemberdayaan,  Pengembangan  Masyarakat  dan  Intervensi Komunitas Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis Jakarta: FEUI Press, 2003 h.189-
190.
dengan  evaluasi  input  adalah  klien,  staf,  dan  program.  Variabel  klien meliputi  karakteristik  demografi  klien,  seperti  susunan  konstelasi
keluarga  dan  beberapa  anggota  yang  ditanggung.  Variabel  staf  meliputi aspek  demografi  dari  staf,  seperti  latar  belakang  pendidikan  staf  dan
pengalaman  staf.  Sedangkan  variabel  program  meliputi  aspek  tertentu seperti lamanya waktu yang diberikan, dan sumber-sumber rujukan yang
tersedia. Dalam kaitan dengan evaluasi input program, terdapat 4 kriteria yang  dapat  dikaji  baik  sendiri-sendiri  maupun  secara  keseluruhan.
Kriteria  tersebut  adalah  1  Tujuan  dan  objektif;  2  Penilaian  terhadap kebutuhan komunit
as; 3 Standar dari suatu „praktek yang baik’; dan 4 biaya  per  unit  layanan.  Pertanyaan  kunci  yang  ingin  dijawab  melalui
evaluasi input ini adalah:   Sejauh  mana  karakteristik  penerima  layanan  benar-benar  sesuai
dengan tujuan pelayanan yang ditetapkan lembaga?   Sampai  tingkat  mana  para  staf  memiliki  kualifikasi  yang  sesuai
untuk memberikan layanan?   Apakah  lembaga  bisa  dengan  mudah,  nyaman  dan  murah
memberikan pelayanan? b.
Evaluasi  process,  memfokuskan  diri  pada  penilaian  dinamika  internal dan  pengoperasian  program.  Dalam  evaluasi  ini  yang  dinilai  adalah
perjalanan  operasi  lembaga  dan  kualitas  layanan  yang  diberikan. Aktifitas  program  yang  melibatkan  interaksi  langsung  antara  klien
dengan staf “terdepan” line staf yang merupakan pusat dari pencapaian tujuan  program.  Tipe  evaluasi  ini  diawali  dengan  analisis  dari  sistem