Teknik Pemilihan Informan Metodologi Penelitian

a. Observasi Observasi, yaitu mengadakan pengamatan terhadap obyek penelitian untuk mengetahui gejala-gejala yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti dengan harapan akan memperoleh suatu kelengkapan data. Observasi atau pengamatan berperan serta menceritakan kepada peneliti apa yang dilakukan oleh orang-orang dalam situasi peneliti memperoleh kesempatan mengadakan pengamatan atau observasi. Menurut Bogdan seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, mendefinisikan secara tepat observasi atau pengamatan berperan serta sebagai peneliti yang mencirikan interaksi secara sosial memakan waktu cukup lama antara peneliti dan subjek dalam lingkungan subjek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa gangguan. 31 Observasi ini dilakukan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta untuk mendapatkan data seputar penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi partisipatif, yaitu sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang diteliti untuk dapat melihat dan memahami gejala-gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan atau dipahami oleh warga yang ditelitinya. 32 Selain itu penulis juga menggunakan observasi tak berstruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang menarik, melakukan analisis, dan 31 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 194. 32 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 166. kemudian dibuat kesimpulan. 33 Sedangkan tahapan penelitian penulis menggunakan observasi terfokus, dimana peneliti observasi telah dipersempit untuk memfokuskan aspek tertentu. Penulis mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. Observasi dilakukan untuk mengetahui program-program yang dijalankan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta, khususnya pelaksanaan program art therapy bagi pasien dual diagnosis. b. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dengan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap muka. Dengan wawancara, proses wawancara data yang diperoleh dapat langsung diketahui objektivitasnya karena dilaksanakan secara tatap muka. 34 Wawancara ini dilakukan karena penulis bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subyektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti. Dalam hal ini, penulis menggunakan wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang pertanyaannya akan diajukan telah ditetapkan oleh peneliti sendiri secara jelas dalam suatu bentuk catatan. Selain dengan wawancara mendalam penulis juga menggunakan jenis wawancara pembicaraan informal, dalam jenis ini pertanyaan yang diajukan sangat tergantung pada pewawancara, jadi bergantung pada 33 Ghony dan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 174. 34 W. Gulo, Metodologi Penelitian Jakarta: PT. Grasindo, 2002, h. 119. spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara. Hubungan pewawancara dengan terwawancara adalah dalam suasana biasa, wajar, sedangkan pertanyaan dan jawabannya berjalan seperti pembicaraan biasa dalam kehidupan sehari-hari saja. Sewaktu pembicaraan berjalan, terwawancara malah barangkali tidak mengetahui atau tidak menyadari bahwa ia sedang diwawancarai. 35 Dalam wawancara penulis melakukan tanya jawab terhadap Pekerja Sosial, Dokter Kejiwaan, Konselor, pasien dual diagnosis NAPZA- Skizofrenia yang dapat diajak berkomunikasi, dan salah satu perwakilan keluarga pasien yaitu Ibu klien “IW”. c. Dokumentasi Dokumen adalah setiap bahan yang tertulis atau foto sehingga dengan adanya bantuan dokumen penulis terbantu mendapatkan data yang sesuai dengan masalah penelitian. Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis atau film, lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyelidik atau peneliti. Dokumentasi sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumentasi sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. 36 Adapun dokumentasi yang terdapat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat dan penulis jadikan sumber penelitian adalah berupa dokumentasi internal, yaitu buku rekam medik pasien dan dokumentasi eksternal yaitu brosur, leaflet, artikel dan lain-lain. 35 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009 Cetakan Ke-26 edisi revisi, h. 187. 36 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 216.