untuk menggaji karyawan dan BLU hasil pendapatan sendiri yang dipergunakan untuk belanja barang dan modal. Selain itu, di RSKO
menerapkan sistem transparansi internal dengan jelas.
2. Pemisahan Dana Proyek
Dana proyek terbagi menjadi dua kegiatan: a.
Belanja Rupiah murni b.
Belanja BLU Badan Layanan Umum
3. Ketersediaan Dana
RSKO berada di dalam instansi Pemerintahan, jadi ketersediaan dananya sudah dijamin oleh Pemerintah. Maka dari itu, tidak boleh
melakukan penggalangan dana dan di RSKO tidak ada penggalangan dana.
I. Jejaring RSKO
Selama ini RSKO telah dan sedang melakukan kerja sama dengan berbagai pihakinstitusiinstansi baik lokal nasional, regional maupun
internasional. Peran RSKO di dalam jejaring tersebut dapat sebagai anggota, supervisor, narasumber, pelaksana, penyedia layanan rujukan dalam bidang
NAPZA dan penyakit terkait lainnya termasuk HIVAIDS. Adapun jejaring tersebut antara lain:
1. Tingkat LokalNasional
a. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
b. Badan Narkotika Nasional BNN.
c. Badan Narkotika Propinsi BNP.
d. Lembaga Permasyarakatan Lapas.
e. Community Based Unit CBU.
f. Lembaga Swadaya Masyarakat Stigma, PPKUI, Kharisma, Layak,
Gerbang. g.
Lembaga pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Program
Profesi Psikologi Atmajaya, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Program profesi Psikologi Universitas Persada Indonesia
Yayasan Administrasi Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 28, dan lain-lain.
h. Dinas Kesehatan Pemda.
i. Institusi Donor.
2. Tingkat RegionalInternasional
a. World Health Organization WHO: RSKO menjadi mitra kerja
penelitian tahun 2003 – 2008 dan anggota penyusunan buku pedoman
di bidang NAPZA. b.
United Nation Office of Drug and Crime UNODC: RSKO sebagai anggota Global Treatment and Rehabilitation Network Treanet tahun
2005 – 2007 dan menjadi anggota penyusunan buku pedoman terapi
NAPZA di lembaga permasyarakatan. c.
Regional Pharmacotherapy Network: RSKO sebagai anggota.
11
11
Fauzy Masjhur, “Buletin Ilmiah Populer RSKO Jakarta: Peran Rumah Sakit
Ketergantungan Obat Dalam Penanganan Masalah NAPZA di Indonesia ”, Jakarta: Instalasi
Penelitian dan Pengembangan RSKO, 2008, h. 6.