b. Mengukur kemajuan. Melihat kemajuan dikaitkan dengan objektif
program. c.
Meningkatkan pemantauan. Agar tercapai manajemen yang lebih baik. d.
Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat memperkuat program itu sendiri.
e. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif. Guna melihat
perbedaan apa yang terjadi setelah diterapkan suatu program. f.
Biaya dan manfaat. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup masuk akal.
g. Mengumpulkan informasi. Guna merencanakan dan mengolah kegiatan
program secara lebih baik. h.
Berbagi pengalaman. Guna melindungi pihak lain terjebak dalam kesalahan yang sama, atau untuk mengajak seseorang untuk ikut
melaksanakan metode yang serupa bila metode yang dijalankan telah berhasil dengan baik.
i. Meningkatkan keefektifan. Agar dapat memberikan dampak yang lebih
luas. j.
Memungkinkan perencanaan yang lebih baik. Karena memberikan kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, komunitas
fungsional dan komunitas lokal.
B. Terapi Seni Art Therapy
1. Pengertian Terapi
Terapi adalah remediasi masalah kesehatan, biasanya setelah pasien didiagnosis. Orang yang melakukan terapi disebut Terapis. Dalam bidang
medis, kata terapi sinonim dengan kata pengobatan. Diantara psikolog, istilah ini mungkin merujuk secara khusus untuk psikoterapi.
22
Sedangkan dalam kamus lengkap psikologi dikatakan bahwa terapi merupakan suatu bentuk perlakuan dan pengobatan yang ditujukan kepada
penyembuhan suatu kondisi yang menyimpang patologis pada diri seseorang.
23
2. Macam-macam Terapi
Pada Umumnya, terapi menampilkan empat gambaran kegiatan, yaitu:
24
a. Membangun hubungan murni atau genuine yang bersifat memelihara
hubungan antara terapis dan pasien atau klien. b.
Membantu klien melakukan eksplorasi diri dengan cara-cara psikologis. c.
Terapis dan kliennya bekerja sama memecahkan masalah psikologis klien dan mengembangkan fungsi pribadi personal function klien.
d. Terapis membangun sikap dan mengajarkan keterampilan kepada klien
untuk menanggulangi stress dan mengendalikan kehidupannya secara dengan sendirinya dan efektif.
22
Nawazir, “Pengertian Terapi”, artikel diakses pada 8 Mei 2014 dari http:www.id.shvoong.compengertian-terapi20140508html
.
23
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, penerjemah: Kartini Kartono, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h. 507.
24
Sutardjo A. Wiramihardja, Pengantar Psikologi Klinis Bandung: PT. Refika Aditama 2007, h. 9.