70 RUPTL 2015- 2024
Definisi cadangan disini adalah selisih antara daya mampu total pembangkit yang ada dan beban puncak.
Life Extension dan Rehabilitasi Pembangkit Existing Suatu pembangkit tenaga listrik didesain untuk beroperasi secara ekonomis
selama umur tekno-ekonomisnya economic life. Sebuah unit pembangkit dapat menjalani mid-life refurbishment untuk mempertahankan kapasitas,
efisiensi, menjaga kesiapan dan keandalan mesin yang sesuai sifatnya harus dipelihara dan dilakukan penggantian parts yang aus. Kemudian, pada akhir
umurnya sebuah pembangkit masih dapat diperpanjang umurnya life extension dengan melakukan rehabilitasirefurbishment pada komponen-
komponen tertentu. Keputusan melakukan life-extension atau menutupmenghentikan suatu
pembangkit memerlukan kajian untuk mencari solusi optimal antara opsi life extension dan membangun pembangkit baru.
6.1.2. Perencanaan Transmisi
Perencanaan transmisi dibuat dengan menggunakan kriteria keandalan N-1, baik statis maupun dinamis. Kriteria N-1 statis mensyaratkan apabila suatu sirkit
transmisi padam, baik karena mengalami gangguan maupun dalam pemeliharaan, maka sirkit-sirkit transmisi yang tersisa harus mampu
menyalurkan keseluruhan arus beban, sehingga kontinuitas penyaluran tenaga listrik terjaga. Kriteria N-1 dinamis mensyaratkan apabila terjadi gangguan
hubung singkat 3 fasa yang diikuti oleh hilangnya satu sirkit transmisi, maka tidak boleh menyebabkan kehilangan ikatan sinkron antara suatu kelompok
generator dan kelompok generator lainnya. Penambahan kapasitas transmisi direncanakan untuk memperoleh
keseimbangan antara kapasitas pembangkitan dan kebutuhan beban, disamping untuk mengatasi bottleneck, meningkatkan keandalan sistem, dan
memenuhi kriteria mutu tegangan tertentu. Selain penambahan kapasitas transmisi, penguatan transmisi dilakukan di JawaSumateraKalimantan untuk
evakuasi pembangkit. Kriteria yang pada umumnya diterapkan dalam RUPTL ini adalah kebutuhan
penambahan kapasitas trafo di suatu GI ditentukan pada saat pembebanan trafo mencapai 70-80.
RUPTL 2015- 2024 71
Jumlah unit trafo yang dapat dipasang pada suatu GI dibatasi oleh ketersediaan lahan, kapasitas transmisi dan jumlah penyulang keluar yang dapat ditampung
oleh GI tersebut. Dengan kriteria tersebut suatu GI dapat mempunyai 3 atau lebih unit trafo. Sebuah GI baru diperlukan jika GI-GI terdekat yang ada tidak
dapat menampung pertumbuhan beban lagi karena keterbatasan tersebut. Pengembangan GI baru juga dimaksudkan untuk mendapatkan tegangan yang
baik di ujung jaringan tegangan menengah. Pada RUPTL 2015-2024 ini juga direncanakan pembangunan GI minimalis,
yaitu sebuah GI dengan spesifikasi yang paling minimal single busbar atau bahkan tanpa busbar; peralatan proteksi kontrol, supply ACDC battery
dikemas dalam kontainer; tanpa operator dan konfigurasi GI taping single pi atau T namun dapat terus dikembangkan hingga menjadi sebuah GI yang
lengkapsempurna. Penerapan GI minimalis hanya dilakukan pada daerah yang sudah dilalui transmisi 150 kV eksisting. Tujuan pembangunan GI minimalis ini
adalah untuk dapat mengambil alih beban sistem isolated secara lebih cepat dari timing normal kebutuhan GI, pada sistem yang selama ini masih
dioperasikan dengan PLTD. GI minimalis juga dapat diterapkan untuk memasok lokasi yang sebelumya dipasok dari jaringan 20 kV yang sangat panjang dan
mengalami drop tegangan yang besar.
6.1.3. Perencanaan Distribusi
Perencanaan sistem distribusi dibuat dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
x Membatasi panjang maksimum saluran distribusi JTM dan JTR untuk menjaga agar tegangan pelayanan sesuai ketentuan SPLN 72:1987.
x Konfigurasi JTM untuk kota-kota besar dapat berupa topologi jaringan yang
lebih andal seperti spindle, sementara konfigurasi untuk kawasan luar kota minimal berupa saluran radial yang dapat dipasok dari 2 sumber.
x Mengendalikan susut teknis jaringan distribusi pada tingkat yang optimal.
x Program listrik desa dilaksanakan dalam kerangka perencanaan sistem kelistrikan secara menyeluruh dan tidak memperburuk kinerja jaringan dan
biaya pokok penyediaan.
72 RUPTL 2015- 2024
Selain itu perencanaan sistem distribusi juga diarahkan untuk meningkatkan kontinuitas pasokan kepada pelanggan menekan SAIDI dan SAIFI dengan
upaya: x Membangun SCADA Distribusi untuk ibukota propinsi dan kota-kota lain
yang minimal dipasok oleh 2 Gardu Induk dan 15 feeder, x Mengoptimalkan
pemanfaatan recloser
atau AVS yang terpasang di SUTM, dikoordinasikan dengan reclosing relay penyulang di GI. Memonitor
pengoperasian recloser atau AVS, dan menyempurnakan metode pemeliharaan-periodiknya.
x Dimungkinkan menggunakan DAS Distribution Automation System pada daerah yang sangat padat beban dan potensi pendapatan tinggi.
Sasaran perencanaan sistem distribusi adalah menyediakan sarana pendistribusian tenaga listrik yang cukup, andal, berkualitas, efisien, dan susut
teknis wajar. Perencanaan kebutuhan fisik jaringan distribusi dikelompokkan dalam dua
kegiatan, yaitu penyambungan pelanggan dan perkuatan distribusi dengan perincian sebagai berikut:
– Perluasan sistem distribusi untuk mengantisipasi pertumbuhan penjualan energi listrik
– Mempertahankanmeningkatkan keandalan reliability dan kualitas pelayanan tenaga listrik pada pelanggan power quality.
– Menurunkan susut teknis jaringan – Rehabilitasi jaringan tua.
– Pengembangan dan perbaikan sarana pelayanan Kebutuhan fisik yang diperlukan untuk perluasan sistem distribusi dalam rangka
mengantisipasi pertumbuhan beban puncak sebagai akibat pertumbuhan penjualan energi merupakan fungsi dari beberapa variabel yaitu antara lain:
– Beban puncak di sisi tegangan menengah TM dan tegangan rendah TR, – Luas
area yang
dilayani, – Distribusi beban tersebar merata, terkonsentrasi, dsb,
– Jatuh tegangan maksimum yang diperbolehkan pada jaringan, – Ukuran penampang konduktor yang dipergunakan,
– Fasilitas sistem distribusi terpasang jaringan tegangan menengahJTM, gardu distribusiGD, jaringan tegangan rendahJTR, automatic voltage
regulatorAVR, dsb.