NUKLIR PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN EBT

60 RUPTL 2015- 2024 pasokan kebutuhan domestik yang terus meningkat, Pemerintah telah menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation DMO yang mewajibkan produsen batubara untuk menjual sebagian produksinya ke pemakai dalam negeri. PLN pada saat ini telah dapat mengelola pasokan batubara dengan lebih baik dari aspek kecukupan dan kualitas. Harga batubara di pasar internasional yang cenderung turun sepanjang tahun 2012 akibat melemahnya demand batubara global telah membuat ketersediaan batubara untuk pasar domestik meningkat. Dalam RUPTL 2015-2024 ini terdapat rencana pengembangan beberapa PLTU mulut tambang di Sumatera. Definisi PLTU mulut tambang di sini adalah PLTU batubara yang berlokasi di dekat tambang batubara low rank yang tidak mempunyai infrastruktur transportasi yang memungkinkan batubara diangkut ke pasar secara besar-besaran, sehingga batubara low rank di tambang tersebut pada dasarnya menjadi tidak tradable. Dengan definisi seperti itu, harga batubara untuk PLTU mulut tambang diharapkan ditetapkan dengan formula cost plus. PLTU batubara dirancang untuk memikul beban dasar sejalan dengan harga batubara yang relatif rendah dibandingkan harga bahan bakar fosil lainnya. Namun pembakaran batubara menghasilkan emisi karbon dioksida yang menimbulkan efek pemanasan global, disamping menghasilkan polusi partikel dan limbah kimia yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan lokal. Dengan demikian pengembangan pembangkit listrik berbahan bakar batubara memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Penggunaan teknologi ultra-supercritical pada PLTU menjadi perhatian PLN dalam merencanakan PLTU skala besar di pulau Jawa. Teknologi batubara bersih clean coal technology lainnya, yaitu IGCC integrated gassification combined cycle dan CCS carbon capture storage belum direncanakan dalam RUPTL ini karena teknologi ini belum matang secara teknis dan komersial. PLN saat ini melaksanakan studi bersama Bank Dunia mengenai pembangunan PLTU dengan CCS ready. Untuk menjamin keandalan pasokan batubara, dibuat penugasan penguasaan tambang batubara kepada PT PLN Batubara dan penugasan jasa angkutan batubara ke seluruh PLTU kepada PT Pelayaran Bahtera Adhiguna sebagai Anak Perusahaan PT PLN Persero. Untuk PLTU skala kecil yang lokasinya jauh dari sumber batubara, dibuatkan pola logistik tersendiri yang bertujuan memastikan ketersampaian batubara ke lokasi PLTU tersebut. RUPTL 2015- 2024 61

5.2. GAS ALAM

Walaupun Indonesia bukan merupakan pemilik cadangan gas alam yang terbesar dalam skala dunia, namun cadangan gas alam di Indonesia cukup besar, yaitu diperkirakan 150,7 TCF 41 yang tersebar terutama di kepulauan Natuna, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur serta Tangguh di Irian Jaya. Tahun 2012, produksi gas alam sebesar 3,17 TCF. Jika tingkat produksi tahunan adalah 3,17 TCF, maka seluruh cadangan gas alam Indonesia yang 29 miliar ton diatas akan habis dalam waktu sekitar 47 tahun apabila tidak ditemukan cadangan baru. Dari produksi gas alam tersebut, peruntukan untuk sektor kelistrikan sebesar 0,29 TCF. Porsi terbesar produksi gas alam adalah untuk ekspor dalam bentuk LNG sebesar 18,1 juta ton. Namun pada kenyataannya kebutuhan gas alam untuk pembangkitan tenaga listrik di Indonesia tidak selalu tercukupi. PLN menghadapi persoalan kecukupan pasokan gas di beberapa pembangkit skala kecil maupun skala besar. Pasokan gas ke pusat pembangkit PLN pada kenyataannya mengalami penurunan, ketidakpastian bahkan kelangkaan pasokan dalam beberapa tahun terakhir ini sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2. Pada Tabel 5.1 dan 5.2 diberikan perkiraan pasokan gas yang tersedia untuk pembangkit PLN di Jawa Bali dan di luar Jawa Bali. 41 Handbook of Energy and Economic Statistic of Indonesia 2013