Sistem Transmisi Jawa Bali

RUPTL 2015- 2024 37 Tabel 3. 15 Perkembangan Panjang Transmisi Wilayah Indonesia Timur kms Region 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Kalimantan 150 kV 1,429 1.567 1.680 2.477 2.666 3.444 70 kV 123 123 123 123 123 123 Sulawesi 275 kV - - - 392 392 392 150 kV 1,957 2.304 2.988 3.450 3.464 3.836 70 kV 519 528 528 534 534 534 Nusa Tenggara Barat 150 kV - - - 94 280 Nusa Tenggara Timur 70 kV - - - - 118 Total Indonesia Timur 275 kV - - - 392 392 392 150 kV1548 3.386 3.871 4.668 5.927 6.224 7.560 70 kV 652 651 651 657 657 775 Tabel 3. 16 Perkembangan Kapasitas Trafo GI Wilayah Indonesia Timur MVA Region 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Kalimantan 15070 kV 93 93 93 93 93 93 15020 kV 1.383 1.453 1.553 1.722 1.847 2.087 7020 kV 153 187 148 187 187 187 Sulawesi 275150 kV - - - 180 180 360 15070 kV 253 253 313 313 373 433 15020 kV 1,064 1.104 1.267 1.548 1.578 1.868 7020 kV 546 560 514 475 620 605 Nusa Tenggara Barat 15020 kV - - - - 30 270 Nusa Tenggara Timur 7020 kV - - - - - 75 Total Indonesia Timur 275150 kV - - - 180 180 360 15070 kV 346 346 406 406 466 526 15020 kV 2.447 2.558 2.820 3.270 3.425 3.955 7020 kV 699 747 662 662 837 1.137 38 RUPTL 2015- 2024

3.4 KONDISI SISTEM

DISTRIBUSI Berikut ini diberikan perbaikan susut jaringan dan keandalan sistem distribusi pada lima tahun terakhir.

3.4.1. Susut Jaringan Distribusi

Realisasi rugi jaringan distribusi PLN mulai tahun 2009-2014 cenderung berfluktuasi seperti terlihat pada Tabel 3.17. Tabel 3. 17 Rugi Jaringan Distribusi Estimasi Realisasi Tahun 2014 Dari Tabel 3.17 terlihat pada mulai tahun 2012 susut distribusi cenderung naik. Usaha-usaha untuk menurunkan susut distribusi sudah dilakukan dengan fokus penurunan susut non teknis yang meliputi P2TL, manajemen baca meter dan penertiban administrasi pelanggan. Realisasi penekanan Susut Non Teknis sampai dengan Triwulan III telah mendapatkan 699 GWh. Pada wilayah Sumatera, realisasi susut distribusi 12,43 diatas target RKAP 8,82. Dari perhitungan menggunakan formulasi Peraturan Dirjen Ketenagalistrikan susut teknis Sumatera adalah 11,18. Susut teknis ini jauh diatas target RKAP. Mengingat workplan teknis untuk mengatasi susut teknis tersebut baru dapat dikerjakan fisiknya pada triwulan IV tahun 2014, maka hasil workplan tersebut baru bisa berkontribusi pada tahun 2015. Pada wilayah Indonesia Timur, realisasi susut distribusi Triwulan III sebesar 10,42 diatas target RKAP 9,11. Hal merupakan dampak dari kekurangan pasokan tenaga listrik yang menyebabkan dilakukannya brownout untuk mengurangi pelanggan padam mengutamakan pelayanan. Selain itu dampak dari defisit daya menyebabkan banyaknya permohonan pasang baru pelanggan yang tidak dapat terlayanai dan berpotensi menggunakan listrik secara ilegal. Karena pemasalahan defisit daya diperkirankan masih belum teselesaikan pada triwulan IV, program penurunan susut di wilayah Indonesia Timur pada difokuskan pada penurunan susut non teknis meliputi P2TL, manajemen baca meter dan penertiban administrasi pelanggan. Perolehan P2TL triwulan III meningkat 41,77 dibandingkan dengan triwulan II triwulan II sebesar 18,5 GWh dan triwulan III sebesar 26,2 GWh. Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Susut Distribusi 7,93 7,09 7,34 6,96 7,77 8,89