PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI JAWA-BALI

148 RUPTL 2015- 2024

7.4. PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI WILAYAH INDONESIA TIMUR

Proyeksi kebutuhan investasi pembangkit, sistem penyaluran dan distribusi dalam kurun waktu tahun 2015-2024 Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar US 17,9 miliar atau rata-rata US 1,79 miliar, tidak termasuk proyek IPP, dengan kebutuhan investasi seperti pada Tabel 7.4 dan disbursement tahunan seperti Gambar 7.4. Tabel 7. 4 Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Indonesia Timur Gambar 7. 4 Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Indonesia Timur Kebutuhan investasi pembangkit Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar US 9,5 miliar. Disbursement proyek pembangkitan mencapai puncaknya pada tahun 2015-2018 yang sebagian besar merupakan proyek percepatan pembangkit Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2006. Sedangkan disbursement proyek pembangkitan pada tahun berikutnya terus menurun karena proyek-proyek IPP akan semakin mendominasi sistem-sistem Indonesia Timur. Proyek transmisi di Indonesia Timur didominasi oleh pengembangan Juta US 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Total Fc 718,6 1.217,1 1.309,3 1.013,7 598,1 409,0 421,2 498,1 454,4 302,4 6.941,9 Lc 259,6 327,3 365,2 332,9 251,5 219,0 215,5 243,9 200,0 102,1 2.517,0 Total 978,2 1.544,4 1.674,5 1.346,5 849,7 628,1 636,7 742,0 654,4 404,5 9.458,9 Fc 613,7 690,7 447,1 236,4 277,5 235,9 169,5 180,7 277,0 85,7 3.214,4 Lc 201,3 195,6 101,6 66,4 94,2 89,7 54,2 109,8 112,9 21,9 1.047,6 Total 815,0 886,3 548,7 302,8 371,6 325,6 223,7 290,5 389,9 107,6 4.261,9 Fc - - - - - - - - - - - Lc 395,1 386,2 427,7 439,0 430,9 440,1 411,4 405,0 403,2 416,4 4.155,1 Total 395,1 386,2 427,7 439,0 430,9 440,1 411,4 405,0 403,2 416,4 4.155,1 Fc 1.332,3 1.907,8 1.756,4 1.250,1 875,6 645,0 590,7 678,9 731,4 388,1 10.156,2 Lc 855,9 909,1 894,6 838,3 776,6 748,8 681,1 758,7 716,1 540,5 7.719,7 Total 2.188,2 2.816,9 2.651,0 2.088,4 1.652,2 1.393,8 1.271,9 1.437,6 1.447,5 928,6 17.875,9 Total Item Pembangkit Penyaluran Distribusi RUPTL 2015- 2024 149 transmisi 275 kV, di samping pengembangan transmisi 150 kV Sulawesi dan Kalimantan serta beberapa wilayah lain seperti NTT dan NTB.

7.5. KEBUTUHAN INVESTASI KELISTRIKAN PLN DAN IPP

Total dana investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem kelistrikan Indonesia secara keseluruhan, termasuk proyek-proyek kelistrikan yang diasumsikan akan dibangun oleh swastaIPP, adalah US 132,2 miliar selama tahun 2015-2024. Partisipasi swasta untuk 10 mendatang sebesar US 62,8 miliar atau 47 dari seluruh kebutuhan investasi. Disbursement dana tersebut diperlihatkan pada Tabel 7.5 dan Gambar 7.5. Tabel 7. 5 Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP Gambar 7. 5 Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP Juta US 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Total Fc 3.952 7.438 10.966 10.630 8.436 5.252 5.048 5.201 5.093 4.901 66.917 Lc 1.964 3.558 4.275 4.018 3.741 2.606 2.531 2.572 2.554 2.325 30.144 Total 5.916 10.996 15.240 14.648 12.177 7.858 7.579 7.773 7.648 7.226 97.062 Fc 3.087 3.224 3.012 2.873 1.841 867 668 567 511 159 16.809 Lc 740 749 627 547 398 209 139 173 142 31 3.754 Total 3.827 3.972 3.639 3.420 2.238 1.076 806 740 653 190 20.563 Fc - - - - - - - - - - - Lc 1.478 1.414 1.489 1.497 1.478 1.472 1.443 1.455 1.480 1.326 14.530 Total 1.478 1.414 1.489 1.497 1.478 1.472 1.443 1.455 1.480 1.326 14.530 Fc 7.040 10.661 13.977 13.503 10.277 6.119 5.716 5.769 5.604 5.060 83.726 Lc 4.181 5.721 6.390 6.062 5.617 4.287 4.112 4.199 4.176 3.682 48.428 Total 11.221 16.382 20.368 19.565 15.893 10.406 9.828 9.968 9.781 8.742 132.155 Item Pembangkit Penyaluran Distribusi Total 150 RUPTL 2015- 2024 Tabel 7.5 menunjukkan bahwa sektor ketenagalistrikan Indonesia setiap tahunnya membutuhkan dana investasi yang sangat besar, yaitu rata-rata hampir US 13,2 miliar per tahun.

7.6. SUMBER PENDANAAN DAN KEMAMPUAN KEUANGAN PLN

Butir 7.6 ini menjelaskan bagaimana kebutuhan investasi yang diindikasikan dalam RUPTL ini akan dipenuhi, dan juga menjelaskan dampak dari rencana investasi ini terhadap keuangan PT PLN Persero. Rencana Investasi dan Sumber Pendanaan Kebutuhan investasi PLN sebesar US 69,1 miliar 56 sampai dengan tahun 2024 akan dipenuhi dari berbagai sumber pendanaan, yaitu APBN sebagai penyertaan modal Pemerintah ekuiti, pinjaman baru, dan dana internal. Sumber dana internal berasal dari laba usaha dan penyusutan aktiva tetap, sedangkan dana pinjaman dapat berupa pinjaman luar negeri SLA, sub-loan agreement, pinjaman Pemerintah melalui rekening dana investasi, obligasi nasional maupun internasional, pinjaman komersial perbankan lainnya serta hibah luar negeri.

a. Kemampuan Pendanaan Sendiri APLN

Kemampuan pendanaan internal PLN sesungguhnya sangat rendah karena sebelum tahun 2009 PLN tidak memperoleh marjin PSO, sehingga tidak ada investasi PLN yang didanai dari pendanaan internal seluruh investasi didanai dengan hutang. Rasio hutang terhadap aset PLN sebelum program percepatan pembangkit 10.000 MW tahap 1 fast track 1 adalah sekitar 30, namun kemudian meningkat menjadi 53 pada tahun 2010 akibat seluruh pendaanaan proyek fast track 1 berasal dari pinjaman komersial dan obligasi. Rasio ini akan semakin besar apabila pendapatan PLN tidak meningkat. Kebutuhan investasi PLN harus ditunjang dengan meningkatnya kemampuan Pendanaan Sendiri, dan menjaga rasio hutang terhadap 56 Hanya mencakup base cost, tidak termasuk financing cost.