Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Sumatera

128 RUPTL 2015- 2024 Rencana pengembangan sistem penyaluran Wilayah Sumatera hingga tahun 2024 diproyeksikan sebesar 49.016 MVA untuk pengembangan gardu induk 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV serta 23.613 kms pengembangan transmisi dengan perincian pada Tabel 6.39 dan Tabel 6.40. Beberapa proyek transmisi strategis di Sumatera antara lain: – Pembangunan transmisi baru 150 dan 275 kV terkait dengan proyek pembangkit PLTU percepatan, PLTA, PLTU IPP dan PLTP IPP. – Pengembangan transmisi 150 kV yang ada di lokasi tersebar di sistem Sumatera dalam rangka memenuhi kriteria keandalan N-1 dan untuk mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan pelayanan, dediselisasi dan fleksibilitas operasi. – Pembangunan transmisi 275 kV mulai dari Lahat - Lubuk Linggau – Bangko – Muara Bungo – Kiliranjau – Payakumbuh – Padangsidempuan – Sarulla – Simangkok – Galang – Binjai – Pangkalan Susu sebagai tulang punggung interkoneksi Sumatera koridor barat yang akan mengevakuasi daya dari Sumatera bagian selatan yang kaya akan sumber energi primer ke pusat beban terbesar di Sumatera bagian utara. Interkoneksi 275 kV ini akan dapat beroperasi secara bertahap mulai tahun 2015, tahun 2016 dan tahun 2017. – Proyek transmisi 500 kV mulai dari Muara Enim – New Aur Duri – Peranap – Perawang – Rantau Parapat – Kuala Tanjung – Galang, sebagai tulang punggung interkoneksi Sumatera koridor timur yang akan mengevakuasi daya dari Sumatera bagian selatan yang kaya akan sumber energi primer ke pusat beban terbesar di Sumatera bagian utara. Interkoneksi 500 kV ini akan dapat beroperasi secara bertahap mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2022. – Pembangunan transmisi dan kabel laut ±500 kV HVDC Sumatera – Peninsular Malaysia yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasi kedua sistem dengan memanfaatkan perbedaan waktu terjadinya beban puncak pada kedua sistem tersebut. – Interkoneksi Batam – Bintan dengan kabel laut 150 kV dimaksudkan untuk memenuhi sebagian kebutuhan tenaga listrik pulau Bintan dengan tenaga listrik dari Batam 53 dengan mempertimbangkan rencana pengembangan 53 Biaya produksi listrik di Batam lebih rendah dari pada biaya produksi di Bintan yang masih banyak menggunakan pembangkit BBM. RUPTL 2015- 2024 129 pembangkit di Batam yang akan mencukupi kebutuhan Batam dan sebagian Bintan 54 . Adanya interkoneksi 150 kV tersebut tidak ada hubungannya dengan perluasan wilayah usaha PLN Batam. – Interkoneksi 150 kV Sumatera – Bangka dengan kapasitas 200 MW pada kondisi N-1 dengan perkiraan COD tahun 2017. Dengan adanya interkoneksi tersebut, maka di Bangka dapat dibangun PLTU dengan kelas yang lebih besar dibandingkan jika seandainya tidak ada interkoneksi, yaitu kelas 100 MW. Tabel 6. 39 Kebutuhan Fasilitas Transmisi Wilayah Sumatera Tabel 6. 40 Kebutuhan Fasilitas Trafo dan Gardu Induk Wilayah Sumatera Dalam kurun waktu tahun 2015-2024, panjang transmisi yang akan dibangun mencapai 23.613 kms dan trafo dengan kapasitas total mencapai 49.016 MVA

6.8.2. Pengembangan Sistem Penyaluran Sistem Jawa-Bali

Pengembangan transmisi 500 kV di Jawa pada umumnya dimaksudkan untuk mengevakuasi daya dari pembangkit-pembangkit baru maupun ekspansi skala besar dan untuk menjaga kriteria security N-1, baik statik maupun dinamik. 54 Kecukupan pembangkit di Batam sampai dengan tahun 2020 telah dikonfirmasi ke PLN Batam. Satuan kms TRANSMISI 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Total 500 kV AC - - 860 - 270 1.560 - - 100 - 2.790 500 kV DC - - - - 1.243 - - - - - 1.243 275 kV 1.967 742 30 1.833 510 - - 40 - 844 5.966 150 kV 3.591 2.755 2.022 1.347 1.525 252 242 344 536 390 13.003 70 kV 160 450 1 - - - - - - - 611 TOTAL 5.718 3.947 2.912 3.180 3.548 1.812 242 384 636 1.234 23.613 Satuan MVA TRAFO 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Total 500275 kV - - 2.000 - - 3.000 - - - - 5.000 500150 kV - - 1.000 - - 2.500 - - - - 3.500 500 kV DC - - - - 600 - - - - - 600 275150 kV 5.500 3.500 2.250 2.750 2.750 1.500 - - - 500 18.750 15070 kV 20 30 30 - - - - - - - 80 15020 kV 3.160 2.626 2.730 2.220 1.150 1.960 860 1.650 2.670 1.880 20.906 7020 kV - 60 - 30 - - 90 - - - 180 TOTAL 8.680 6.216 8.010 5.000 4.500 8.960 950 1.650 2.670 2.380 49.016 130 RUPTL 2015- 2024 Sedangkan pengembangan transmisi 150 kV dimaksudkan untuk menjaga kriteria security N-1 dan sebagai transmisi yang terkait dengan gardu induk 150 kV baru. Pengembangan transmisi Sistem Jawa-Bali sebagimana ditunjukkan pada Gambar 6.13. Memperhatikan pembangunan SUTET dan SUTT yang sering terlambat karena masalah perizinan, ROW dan sosial, serta kebutuhan tambahan daya yang mendesak, maka PLN perlu melakukan usaha meningkatkan kapasitas transmisi dalam waktu dekat. Pembangunan SUTET dengan menggunakan rute baru akan memerlukan waktu yang lama sehingga upaya yang dapat dilakukan adalah rekonduktoring beberapa ruas transmisi 500 kV150 kV dan mulai akan membangun under ground cable 500 kV disekitar Jakarta. Gambar 6. 13 Rencana Pengembangan transmisi Sistem Jawa-bali Tahun 2015-2024 Pada Tabel 6.41 dan Tabel 6.42 diperlihatkan kebutuhan fisik fasilitas penyaluran dan gardu induk di sistem Jawa-Bali. RUPTL 2015- 2024 131 Tabel 6. 41 Kebutuhan Saluran Transmisi Sistem Jawa-Bali Tabel 6. 42 Kebutuhan Trafo Sistem Jawa-Bali Dari Tabel 6.41 terlihat bahwa sampai dengan tahun 2024 akan dibangun transmisi 500 kV AC sepanjang 2.806 kms dan transmisi 500 kV DC sepanjang 300 kms. Transmisi tersebut dimaksudkan untuk mengevakuasi daya terkait dengan program percepatan pembangkit PLTU Suralaya Baru, PLTU Adipala, PLTU IPP Tanjung Jati Unit 3 dan 4, PLTU IPP Jawa Tengah, PLTU Indramayu Unit 4 dan 5, Jawa-Bali Crossing dari Paiton hingga ke pusat beban di Bali, PLTA pumped storage Upper Cisokan dan Matenggeng, dan beberapa PLTU skala besar baru lainnya. Ruas SUTET 500 kV yang harus segera di rekonduktoring terkait dengan evakuasi daya PLTU Jawa-7 adalah SUTET Suralaya Baru-Bojanegara- Balaraja tahun 2019, SUTET Suralaya Lama-Balaraja-Gandul tahun 2020. Selain itu ruas SUTET 500 kV yang harus segera dilaksanakan adalah sirkit 2 dari Ungaran-Pedan, sirkit ke 2-3 Mandirancan-Bandung Selatan modifikasi tower 1 sirkit menjadi 2 sirkit dan Bandung Selatan – Incomer Tasik – Depok untuk evakuasi daya dari PLTU Jawa-1, PLTU Jawa-4 dan PLTU Jawa Tengah. Rencana pembangunan SUTET 500 kV baru adalah ruas SUTET dari Tanjung Jati B-Pemalang-Indramayu-Delta Mas, ruas SUTET Balaraja-Kembangan- Durikosambi dan Durikosambi-Muara Karang-Priok-Muaratawar membentuk looping SUTET jalur utara Jakarta, untuk perkuatan dan peningkatan keandalan serta fleksibilitas operasi sistem Jakarta. Satuan kms TRANSMISI 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Total 500 kV AC 354 318 154 679 906 508 100 20 - - 3.039 500 kV DC - - - - 300 - - - - - 300 150 kV 1.747 3.248 2.472 608 357 459 270 391 92 90 9.733 70 kV - 2 42 - - 50 - - - - 94 TOTAL 2.101 3.568 2.667 1.287 1.563 1.017 370 411 92 90 13.166 Satuan MVA TRAFO 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Total 500150 kV 6.836 4.337 9.000 8.000 2.000 500 500 - - - 31.173 500150 kV DC 3000 3.000 15070 kV 100 - 60 - - - - - - - 160 15020 kV 9.240 7.160 7.170 5.640 3.080 2.760 2.480 3.390 3.160 2.830 46.910 7020 kV 280 120 - 60 - 90 30 - 30 - 610 TOTAL 16.456 11.617 16.230 13.700 8.080 3.350 3.010 3.390 3.190 2.830 81.853