RUPTL 2015- 2024 35
Tabel 3. 10 Perkembangan Kapasitas Trafo GI Wilayah Sumatera MVA
29
Region 2009
2010 2011
2012 2013
Sept’14 Sumatera
5,680 6,415
7,020 8,157
8,296 9,396
275150 kV
160 160
410 410
410 910
15020 kV
5,170 5,920
6,215 7,352
7,490 8,000
7020 kV
350 335
395 395
396 486
Tabel 3. 11 Perkembangan Saluran Transmisi Wilayah Sumatera kms
30
Region 2009
2010 2011
2012 2013 Sept’2014
Sumatera 9,769
9,567 9,802
9,956 10,762 11,299
275 kV 1,011
1,011 1,028
1,028 1,374 1,514
150 kV 8,423
8,224 8,439
8,596 9,069 9,416
70 kV 334
332 334
332 319
369
3.3.2. Sistem Transmisi Jawa Bali
Perkembangan kapasitas trafo gardu induk dan sarana penyaluran sistem Jawa Bali untuk 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 3.12 dan Tabel 3.13.
Tabel 3. 12 Perkembangan Kapasitas Trafo GI Sistem Jawa-Bali
31
Estimasi Realisasi Tahun 2014
Tabel 3. 13 Perkembangan Saluran Transmisi Sistem Jawa Bali
32
Level Tegangan Unit
2009 2010
2011 2012
2013 2014
500 kV Kms
5.110 5.050
5.052 5.052
5.053 5.055
150 kV Kms
11.970 12.370
12.906 13.100
13.401 13.532
70 kV Kms
3.610 3.610
3.474 3.239
3.136 3.136
Estimasi Realisasi Tahun 2014
29
Sumber: Statistik PT PLN Persero tahun 2013
30
Sumber: Statistik PT PLN Persero tahun 2013
31
Sumber: Laporan Evaluasi Operasi Tahunan P3B Jawa Bali tahun 2014
32
Sumber: Laporan Evaluasi Operasi Tahunan P3B Jawa Bali tahun 2014
Level Tegangan Unit
2009 2010
2011 2012
2013 2014
15020 kV MVA
27.080 28.440
33.720 37.680
39.764 42.219
7020 kV MVA
2.740 2.750
2.727 3.027
2.702 2.762
Jumlah MVA
29.820 31.190
36.447 40.707
42.466 44.981
Beban Puncak MW
17.211 18.100
19.739 21.237
22.575 23.900
36 RUPTL 2015- 2024
Dari Tabel 3.13 dapat dilihat bahwa panjang saluran transmisi 70 kV tidak bertambah, bahkan sedikit berkurang karena ditingkatkan uprated menjadi
150 kV guna meningkatkan kapasitas, keandalan dan perbaikan kualitas pelayanan ke konsumen.
Keseimbangan kapasitas pembangkit dengan kapasitas trafo interbus IBT dan trafo GI per sistem tegangan 500 kV, 150 kV dan 70 kV dalam kurun waktu
5 tahun terakhir diperlihatkan oleh Tabel 3.14.
Tabel 3. 14 Kapasitas Pembangkit dan Interbus Transformer IBT Jawa Bali
33
Level Tegangan Satuan
2009 2010
2011 2012
2013 2014
Kit. Sistem 500 kV MW
12.970 12.970
14.221 17.094
17.094 17.094
Trf. 500150 kV MVA
17.500 18.500
21.500 24.000
24.000 26.000
Kit. Sistem 150 kV MW
10.110 10.410
11.480 13.489
13.694 14.744
Trf. 15070 kV MVA
3.820 3.820
3.820 3.820
3.820 4.020
Kit. Sistem 70 kV MW
270 270
270 270
270 270
Trf. 15020 kV MVA
26.330 28.440
29.660 37.680
39.764 42.219
Trf. 7020 kV MVA
2.740 2.750
2.750 3.027
2.702 2.762
Estimasi Realisasi Tahun 2014
3.3.3. Sistem Transmisi Wilayah Indonesia Timur
Sistem penyaluran di Wilayah Indonesia Timur dalam kurun waktu 5 tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup berarti terutama di sistem
Kalimantan, Sulawesi, Lombok dan NTT dengan selesainya beberapa proyek transmisi. Sedangkan sistem penyaluran di pulau lainnya yaitu Maluku dan
Papua masih dalam tahap konstruksi serta belum ada yang beroperasi. Selama periode tahun 2010-2014, pembangunan transmisi termasuk milik
swasta meningkat rata-rata 18 per tahun dengan panjang transmisi pada tahun 2010 sekitar 4.522 kms meningkat menjadi 8.727 kms pada tahun 2014
sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 3.15. Sedangkan pembangunan gardu induk meningkat rata-rata 13,4 per tahun, dimana kapasitas terpasang gardu
induk pada tahun 2010 sekitar 3.610 MVA meningkat menjadi 5.978 MVA pada tahun 2014 seperti terlihat pada Tabel 3.16.
33
Sumber : Laporan Evaluasi Operasi Tahunan P3B Jawa Bali tahun 2014