48 RUPTL 2015- 2024
x Mempercepat pelaksanaan rekonduktoring SUTET 500 kV Suralaya Baru – Bojanegara - Balaraja, dan pembangunan SUTET 500 kV
Balaraja – Kembangan untuk evakuasi daya PLTU Jawa-5, PLTU Jawa- 7 dan PLTU Jawa-9, diharapkan dapat beroperasi tahun 2019
x Mempercepat pembangunan SUTET 500 KV Tanjung Jati B – Tx Ungaran, sirkit ke-2 Tx Ungaran – Pedan, sirkit 2-3 rekonfigurasi sirkit 1
menjadi 2 sirkit ruas Mandirancan – Bandung Selatan dan Bandung Selatan – incomer Tasik – Depok untuk evakuasi daya PLTU Jawa-1,
PLTU Jawa Tengah dan PLTU Jawa-4, diharapkan dapat beroperasi tahun 2019.
x Mempercepat pembangunan SUTET 500 kV PLTU Indramayu – Delta Mas dan GITET baru Delta Mas, untuk evakuasi daya dari PLTU
Indramayu-4, diharapkan dapat beroperasi tahun 2019. x
Mempercepat pembangunan GITETIBT baru yaitu: GITET Lengkong, GITET Cawang Baru, GITET Cibatu Baru, GITET Tambun, GITET
Delta Mas, GITET Cikalong, GITET Ampel, GITET Surabaya Selatan termasuk SUTET Grati – Surabaya Selatan, GITET Pemalang dan
beberapa tambahan IBT di GITET eksisting. x Rekonfigurasi
SUTET Muara
Tawar – Cibinong – Bekasi – Cawang.
x Penguatan pasokan lainnya terdiri dari beberapa program, yaitu:
- Mempercepat pembangunan transmisi interkoneksi HVDC 500 kV Sumatera-Jawa untuk menyalurkan daya dari PLTU mulut tambang di
Sumsel sebesar 3.000 MW pada tahun 2019. - Mempercepat pembangunan Jawa Bali Crossing 500 kV dari PLTU
Paiton ke New Antosari tahun 2018 dan GITET Antosari, untuk memperkuat pasokan ke sistem Bali
- Mempercepat pembangunan sirkit 3-4 SUTET 500 kV Tx Ungaran – Pemalang – Mandirancan – Indramayu – Delta Mas
3.6.3. Upaya Penanggulangan Jangka Menengah Wilayah Indonesia Timur
Upaya-upaya mendesak yang harus segera dilaksanakandiselesaikan pada wilayah Indonesia Timur adalah sebagai berikut.
RUPTL 2015- 2024 49
Pembangkitan x Mempercepat
penyelesaian proyek-proyek
PLTU batubara
dalam program
FTP1 10.000 MW dan proyek-proyek dalam program FTP2 18.000 MW. x Mempercepat pembangunan proyek-proyek PLTU lainnya proyek reguler
PLN dan IPP, antara lain : Kalselteng 1 2x100 MW, Kalselteng 2 2x100 MW, Kaltim 4 2x100 MW, Sulbagut 1 2x50 MW, Sulbagut 3 2x50 MW,
Sulut 3 2x50 MW, Sulsel Barru 2 1x100 MW, Jeneponto 2 2x100 MW, Palu 3 2x50 MW, Kendari 3 2x50 MW, Lombok Timur 2x25 MW,
Lombok 2 2x50 MW, serta proyek-proyek PLTU skala kecil dan PLTMG tersebar di Indonesia Timur.
x Mempercepat pembangunan proyek-proyek pembangkit peaker PLTGGUMG yaitu: Makassar Peaker 450
MW, Minahasa Peaker 150 MW, Lombok Peaker 150 MW, Kalsel Peaker 200 MW, Kaltim Peaker
100 MW, Kupang Peaker 40 MW, Ambon Peaker, dan Jayapura Peaker 40 MW.
x Mempercepat pembangunan proyek-proyek pembangkit lainnya yang terdapat didalam neraca daya pada Buku Informasi Pendukung RUPTL
BAB II. Transmisi dan Gardu Induk
x Mempercepat penyelesaian
proyek transmisi 275 kV interkoneksi Kalbar – Serawak agar dapat beroperasi pada tahun 2015 untuk memenuhi
kebutuhan sistem Kalbar, mengurangi ketidakpastian kecukupan daya, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keandalan.
x Mempercepat penyelesaian konstruksi interkoneksi 150 kV Kalselteng – Kaltim, transmisi 150 kV Bangkanai – Muara Teweh – Buntok – Tanjung
untuk evakuasi daya PLTMG Bangkanai, transmisi 150 kV Sampit – Pangkalan Bun, transmsisi 150 kV Embalut – New Samarinda – Sambera.
x Mempercepat penyelesaian konstruksi transmisi 150 kV Poso–Palu, interkoneksi 150 kV Sulsel – Sultra, transmisi 150 kV Marisa – Moutong –
Tolitoli – Buol, Tolitoli – Palu dan transmisi 150 kV Jeneponto - Bantaeng.
50 RUPTL 2015- 2024
x Mempercepat penyelesaian konstruksi transmisi 150 kV Ampenan – Tanjung, Pringgabaya – PLTU Lombok Timur di sistem Lombok serta
transmisi 70 kV sistem Sumbawa, Ambon, Flores, Kupang dan sistem Jayapura.
Mempercepat pembangunan transmisi 150 kV terkait proyek pembangkit peaker dan PLTU yang dijadwalkan akan beroperasi tahun 2017-2019 serta
transmisi 150 kV sistem Halmahera, Seram dan Sumbawa.