Pengembangan Sistem Penyaluran Sistem Jawa-Bali

RUPTL 2015- 2024 131 Tabel 6. 41 Kebutuhan Saluran Transmisi Sistem Jawa-Bali Tabel 6. 42 Kebutuhan Trafo Sistem Jawa-Bali Dari Tabel 6.41 terlihat bahwa sampai dengan tahun 2024 akan dibangun transmisi 500 kV AC sepanjang 2.806 kms dan transmisi 500 kV DC sepanjang 300 kms. Transmisi tersebut dimaksudkan untuk mengevakuasi daya terkait dengan program percepatan pembangkit PLTU Suralaya Baru, PLTU Adipala, PLTU IPP Tanjung Jati Unit 3 dan 4, PLTU IPP Jawa Tengah, PLTU Indramayu Unit 4 dan 5, Jawa-Bali Crossing dari Paiton hingga ke pusat beban di Bali, PLTA pumped storage Upper Cisokan dan Matenggeng, dan beberapa PLTU skala besar baru lainnya. Ruas SUTET 500 kV yang harus segera di rekonduktoring terkait dengan evakuasi daya PLTU Jawa-7 adalah SUTET Suralaya Baru-Bojanegara- Balaraja tahun 2019, SUTET Suralaya Lama-Balaraja-Gandul tahun 2020. Selain itu ruas SUTET 500 kV yang harus segera dilaksanakan adalah sirkit 2 dari Ungaran-Pedan, sirkit ke 2-3 Mandirancan-Bandung Selatan modifikasi tower 1 sirkit menjadi 2 sirkit dan Bandung Selatan – Incomer Tasik – Depok untuk evakuasi daya dari PLTU Jawa-1, PLTU Jawa-4 dan PLTU Jawa Tengah. Rencana pembangunan SUTET 500 kV baru adalah ruas SUTET dari Tanjung Jati B-Pemalang-Indramayu-Delta Mas, ruas SUTET Balaraja-Kembangan- Durikosambi dan Durikosambi-Muara Karang-Priok-Muaratawar membentuk looping SUTET jalur utara Jakarta, untuk perkuatan dan peningkatan keandalan serta fleksibilitas operasi sistem Jakarta. Satuan kms TRANSMISI 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Total 500 kV AC 354 318 154 679 906 508 100 20 - - 3.039 500 kV DC - - - - 300 - - - - - 300 150 kV 1.747 3.248 2.472 608 357 459 270 391 92 90 9.733 70 kV - 2 42 - - 50 - - - - 94 TOTAL 2.101 3.568 2.667 1.287 1.563 1.017 370 411 92 90 13.166 Satuan MVA TRAFO 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Total 500150 kV 6.836 4.337 9.000 8.000 2.000 500 500 - - - 31.173 500150 kV DC 3000 3.000 15070 kV 100 - 60 - - - - - - - 160 15020 kV 9.240 7.160 7.170 5.640 3.080 2.760 2.480 3.390 3.160 2.830 46.910 7020 kV 280 120 - 60 - 90 30 - 30 - 610 TOTAL 16.456 11.617 16.230 13.700 8.080 3.350 3.010 3.390 3.190 2.830 81.853 132 RUPTL 2015- 2024 Rencana kebutuhan GITET 500 kV dan tambahan trafo interbus 500150 kV yang direncanakan pada Tabel 6.42 merupakan perkuatan grid yang tersebar di Jawa. Transmisi 500 kV DC pada Tabel 6.41 adalah transmisi HVDC interkoneksi Sumatera–Jawa, di sini hanya diperhitungkan bagian kabel laut dan overhead line yang berada di pulau Jawa, selebihnya diperhitungkan sebagai pengembangan sistem transmisi Sumatra. Sistem transmisi 70 kV pada dasarnya sudah tidak dikembangkan lagi, bahkan di sistem 70 kV di Jawa Barat banyak yang ditingkatkan menjadi 150 kV. Rencana pada Tabel 6.41 hanya menunjukkan proyek reconductoring SUTT 70 kV yang memasok konsumen besar dan saluran distribusi khusus. Program pemasangan trafo-trafo 15070 kV dan 7020 kV pada tabel tersebut juga hanya merupakan relokasi trafo-trafo dari Jawa Barat ke Jawa Timur. Beberapa proyek transmisi strategis di Jawa-Bali antara lain: – Proyek transmisi SUTET 500 kV Tx Ungaran-Pemalang-Mandirancan- Indramayu tahun 2020 55 . – Pembangunan transmisi 500 kV HVDC bipole 3,000 MW Sumatra - Jawa berikut GITET XBogor - Incomer Tasik - Depok dan Cilegon – Cibinong untuk menyalurkan listrik dari PLTU mulut tambang di Sumatra Selatan ke sistem Jawa Bali tahun 2019. – Pembangunan SUTET 500 kV Paiton – New Kapal termasuk overhead line 500 kV menyeberangi selat Bali Jawa Bali Crossing tahun 2018 sebagai solusi jangka panjang pasokan listrik ke pulau Bali. – SUTET 500 kV Balaraja-Kembangan-Durikosambi-Muara Karang tahun 2018 dan Muara Karang-Priok-Muara Tawar tahun 2018.

6.8.3. Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Indonesia Timur

Di Wilayah Indonesia Timur terdapat beberapa sistem interkoneksi yang cukup besar yaitu sistem Kalimantan Barat, sistem Kalselteng-Kaltim-Kaltara, sistem Sulbagut, sistem Sulbagsel dan sistem Lombok, dengan menggunakan level tegangan 275 kV, 150 kV dan 70 kV. Selian itu, masih ada beberapa sistem 55 Transmisi 500 kV ini tidak connect ke GITET Mandirancan, hanya melintas di dekatnya. RUPTL 2015- 2024 133 kecil yang melayani ibukota Provinsi, Kabupaten dan Kota, dengan menggunakan transmisi tegangan 70 kV dan saat ini dalam tahap konstruksi yaitu sistem Sumbawa, Flores, Timor, Ambon, Ternate dan Jayapura. Pengembangan transmisi dan gardu induk di Indonesia Timur pada umumnya dibangun untuk menghubungkan sistem-sistem yang selama ini masih isolated, membentuk back bone transmisi untuk menyalurkan energi dalam jumlah besar ke pusat beban yang lokasinya sangat berjauhan, dan untuk menghubungkan antar sistem menjadi sistem yang lebih besar. Selain itu, pengembangan transmisi dan gardu induk juga untuk melayani kebutuhan beban di ibukota Provinsi, Kabupaten dan Kota, yang memerlukan keandalan tinggi. Pada Tabel 6.43 dan Tabel 6.44 diperlihatkan kebutuhan fisik fasilitas penyaluran dan gardu induk di sistem Indonesia Timur. Tabel 6. 43 Kebutuhan Saluran Transmisi Indonesia Timur Tabel 6. 44 Kebutuhan Trafo Indonesia Timur Dalam kurun waktu tahun 2015-2024, panjang transmisi yang akan dibangun mencapai 22.493 kms dan trafo dengan kapasitas total mencapai 14.530 MVA. Sistem Interkoneksi Kalimantan Pengembangan transmisi di Kalimantan diutamakan untuk menghubungkan sistem-sistem yang belum terinterkoneksi. Cross-border interconnection antara Kalimantan Barat dan Serawak akan meningkatkan keandalan dan efisiensi operasi sistem tenaga listrik di Kalbar. Untuk menghubungkan sistem Kalbar dengan sistem Kalselteng, akan dibangun transmisi 150 kV untuk Satuan kms TRANSMISI 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Total 275 kV 180 - - - - - 850 140 - 1.235 2.405 150 kV 2.167 2.938 5.296 2.977 514 1.254 68 970 772 720 17.676 70 kV 1.694 80 171 60 30 377 - - - - 2.412 TOTAL 4.041 3.018 5.467 3.037 544 1.631 918 1.110 772 1.955 22.493 Satuan MVA TRAFO 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Total 275150 kV 250 - 90 - - 1.200 - - - 270 1.810 15070 kV - 300 30 60 60 - - - - - 450 15020 kV 860 2.920 1.820 1.550 1.010 1.020 600 600 80 150 10.610 7020 kV 420 300 230 200 200 110 150 50 - - 1.660 TOTAL 1.530 3.520 2.170 1.810 1.270 2.330 750 650 80 420 14.530 134 RUPTL 2015- 2024 meningkatkan keandalan pasokan. Dalam jangka panjang, sistem kelistrikan se Kalimantan akan terhubung menjadi satu yaitu Grid Borneo. Sebagai pengubung antar sistem termasuk cross-border interconnection dengan Sabah dan Serawak Malaysia, direncanakan pembangunan transmisi tegangan ekstra tinggi dengan level tegangan sekurang-kurangnya 275 kV atau menggunakan tegangan 500 kV, bergantung pada hasil studinya kelak mengingat jarak antar sistem sangat berjauhan. Rencana pengembangan sistem transmisi di Kalimantan sebagaimana terlihat pada Gambar 6.14. Gambar 6. 14 Rencana Pengembangan transmisi Kalimantan Tahun 2015-2024 Sistem Interkoneksi Sulawesi. Pengembangan transmisi di Sulawesi diutamakan untuk membentuk dua sistem besar yaitu sistem Sulawesi Bagian Selatan Sulbagsel dan sistem Sulawesi Bagian Utara Sulbagut.