Sasaran Fuel Mix Sumatera
118 RUPTL 2015- 2024
Gambar 6. 6 Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Sistem Jawa-Bali GWh
Pada Tabel 6.34 terlihat bahwa batubara mendominasi energi primer lainnya, yaitu 266 TWh dari total produksi 377 TWh 70,5 pada tahun 2024. Panas
bumi mengalami peningkatan secara signifikan dari 9,2 TWh pada tahun 2015 menjadi 30,0 TWh pada tahun 2024, atau meningkat hingga 3,2 kali lipat.
Sedangkan pangsa tenaga air relatif tidak berubah karena potensi tenaga air di sistem Jawa Bali sudah sulit untuk dikembangkan. Produksi listrik dari gas alam
termasuk LNG mengalami peningkatan sejak tahun 2015 menjadi hampir 1,4 kali lipat pada tahun 2024.
Neraca energi pada Gambar 6.6 merefleksikan produksi energi setiap pembangkit, termasuk pembangkit Muara Karang, Priok dan Muara Tawar yang
menggunakan gas. Situasi pada Gambar 6.6 tersebut adalah untuk memenuhi tuntutan kebutuhan operasi sistem tenaga listrik dimana ketiga pembangkit
berbahan bakar gas tersebut harus beroperasi dengan output yang tinggi must run.
Sebagai dampak dari produksi yang tinggi pada ketiga pembangkit tersebut, akan diperlukan pasokan gas yang cukup besar yang pada saat ini masih
belum terpenuhi, sehingga diperkirakan akan terjadi defisit pasokan gas. Apabila kebutuhan gas tersebut tidak dapat dipenuhi secukupnya, maka
kebutuhan ini harus disubstitusi dengan bahan bakar lain, yaitu BBM.
RUPTL 2015- 2024 119
Proyeksi kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit milik PLN dan IPP dapat dilihat pada Tabel 6.34. Volume kebutuhan batubara terus meningkat sampai
tahun 2024. Hal ini merupakan konsekuensi dari rencana pengembangan pembangkit yang mengandalkan PLTU batubara sebagai pemikul beban dasar.
Tabel 6. 34
Kebutuhan Bahan Bakar Sistem Jawa-Bali
Catatan: Kebutuhan BBM termasuk pemakaian bahan bakar nabati biofuel