122 RUPTL 2015- 2024
Gambar 6. 8 Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar Indonesia
Average grid emission factor
52
untuk Indonesia pada tahun 2015 adalah 0,867 kgCO2kWh, akan meningkat hingga 0,934 kgCO2kWh pada tahun 2017
karena banyak beroperasinya PLTU batubara. Masih tingginya grid emission factor pada tahun 2018 juga disebabkan terlambatnya proyek-proyek PLTP dan
PLTA. Namun selanjutnya setelah beroperasinya proyek-proyek PLTP dan PLTA tersebut maka average grid emission factor akan menurun menjadi 0,758
kgCO2kWh pada tahun 2024. Emisi CO
2
Sistem Jawa-Bali Proyeksi emisi CO
2
dari sistem Jawa Bali diperlihatkan pada Gambar 6.9. Emisi akan meningkat hampir 2 kali lipat dari 149 juta ton pada tahun 2015 menjadi
244 juta ton pada tahun 2024. Grid emission factor akan meningkat dari 0,857 kgCO2kWh pada tahun 2015 menjadi 0,929 kgCO2kWh pada tahun 2017
karena banyak beroperasinya PLTU skala besar, namun selanjutnya akan membaik menjadi 0,697 kgCO2kWh pada tahun 2024. Perbaikan faktor emisi
ini dicapai dari peningkatan pemakaian gas alam, panas bumi dan penggunaan teknologi ultra supercritical.
52
Grid emission factor didefinisikan sebagai jumlah CO2 [kg] per produksi listrik [kWh]
RUPTL 2015- 2024 123
Gambar 6. 9 Emisi CO
2
per Jenis Bahan Bakar pada Sistem Jawa Bali
Emisi CO2 Wilayah Sumatera Proyeksi emisi CO2 dari pembangkitan listrik di Sumatera diperlihatkan pada
gambar 6.10. Emisi diproyeksikan akan naik hampir 2 kali lipat dari 30 juta ton menjadi 76 juta ton. Grid emission factor meningkat dari 0,857 kgCO2kWh
pada tahun 2015 menjadi 0,991 kgCO2kWh pada tahun 2020 karena banyak beroperasinya PLTU batubara namun akan menurun menjadi 0,798
kgCO2kWh pada tahun 2024 dengan asumsi produksi listrik dari panas bumi terkendala oleh keterlambatan konstruksi.
124 RUPTL 2015- 2024
Gambar 6. 10 Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar pada Wilayah Sumatera
Emisi CO
2
Wilayah Indonesia Timur Proyeksi emisi CO2 dari pembangkitan listrik di Indonesia Timur diperlihatkan
pada Gambar 6.11. Emisi naik hampir 3 kali lipat dari 22 juta ton pada tahun 2015 menjadi 63 juta ton pada tahun 2024. Grid emission factor meningkat dari
0,958 kgCO2kWh pada tahun 2015 menjadi 0,1146 kgCO2kWh pada tahun 2019 dengan masuknya PLTU batubara, dan berangsur-angsur menurun
menjadi 0,1055 kgCO2kWh pada tahun 2024. Faktor emisi yang membaik ini disebabkan oleh kontribusi positif dari pemanfaatan panas bumi dan tenaga air.
RUPTL 2015- 2024 125
Gambar 6. 11 Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar Wilayah Indonesia Timur
6.7. PROYEK PENDANAAN KARBON
PLN akan memanfaatkan peluang pendanaan karbon baik melalui kerangka UNFCCC maupun diluar kerangka UNFCCC. Implementasi proyek pendanaan
karbon akan diterapkan untuk semua kegiatan di lingkungan PLN yang berpotensi untuk memperoleh pendanaan karbon.
Sejak tahun 2002 PLN sudah menyadari akan peluang pendanaan karbon melalui Clean Development Mechanism CDM dan melakukan pengkajian
beberapa potensi proyek CDM, dan hasilnya hingga saat ini PLN telah menandatangani bebarapa ERPA Emission Reduction Purchase Agreements.
Selain itu PLN juga mengembangkan proyek melalui mekanisme VCM Voluntary Carbon Mechanism.
Berkenaan dengan berakhirnya komitmen pertama Protokol Kyoto pada akhir tahun 2012, maka pemanfaatan pendanaan karbon akan disesuaikan dengan
mekanisme baru pendanaan karbon, baik dalam kerangka UNFCCC maupun di luar kerangka UNFCCC.
10 20
30 40
50 60
70
2015 2016
2017 2018
2019 2020
2021 2022
2023 2024
Juta tCO2
Biomass HSD
MFO LNG
Gas Batubara
126 RUPTL 2015- 2024
6.8. PENGEMBANGAN SISTEM PENYALURAN DAN GARDU INDUK
Pada periode tahun 2015-2024 pengembangan sistem penyaluran berupa pengembangan sistem transmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV di sistem
Jawa-Bali serta tegangan 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur dan Sumatera. Pembangunan sistem transmisi secara umum
diarahkan kepada tercapainya kesesuaian antara kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir secara efisien. Disamping itu juga
sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran dan perbaikan tegangan pelayanan.
Rencana pengembangan sistem penyaluran di Indonesia hingga tahun 2024 diproyeksikan sebesar 145.399 MVA untuk pengembangan gardu induk serta
59.272 kms pengembangan jaringan transmisi dengan perincian pada Tabel 6.37 dan Tabel 6.38.
Tabel 6. 37
Kebutuhan Fasilitas Transmisi Indonesia
Tabel 6. 38
Kebutuhan Fasilitas Trafo dan Gardu Induk Indonesia
6.8.1. Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Sumatera
Pengembangan transmisi di Sumatera akan membentuk transmisi back-bone 500 kV yang menyatukan sistem interkoneksi Sumatera pada koridor timur.
Pusat-pusat pembangkit skala besar dan pusat-pusat beban yang besar di Sumatera akan tersambung ke sistem transmmisi 500 kV ini. Transmisi ini juga
TRANSMISI 2015
2016 2017
2018 2019
2020 2021
2022 2023
2024 Total
500 kV AC 354
318 1,014
679 1,176
2,068 100
20 100
- 5,829
500 kV DC -
- -
- 1,543
- -
- -
- 1,543
275 kV 2,147
742 30
1,833 510
- 850
180 -
2,079 8,371
150 kV 7,505
8,941 9,789
4,932 2,396
1,965 580
1,705 1,400
1,200 40,413
70 kV 1,854
532 213
60 30
427 -
- -
- 3,116
TOTAL 11,860
10,533 11,046
7,504 5,655
4,460 1,530
1,905 1,500
3,279 59,272
Satuan MVA
TRAFO 2015
2016 2017
2018 2019
2020 2021
2022 2023
2024 Total
500275 kV -
- 2.000
- -
3.000 -
- -
- 5.000
500150 kV 6.836
4.337 10.000
8.000 2.000
3.000 500
- -
- 34.673
500 kV DC -
- -
- 3.600
- -
- -
- 3.600
275150 kV 5.750
3.500 2.340
2.750 2.750
2.700 -
- -
770 20.560
15070 kV 120
330 120
60 60
- -
- -
- 690
15020 kV 13.260
12.706 11.720
9.410 5.240
5.740 3.940
5.640 5.910
4.860 78.426
7020 kV 700
480 230
290 200
200 270
50 30
- 2.450
TOTAL 26.666
21.353 26.410
20.510 13.850
14.640 4.710
5.690 5.940
5.630 145.399
RUPTL 2015- 2024 127
akan mentransfer tenaga listrik dari pembangkit listrik di daerah yang kaya sumber energi primer murah Sumbagsel dan Riau ke daerah pusat beban
yang kurang memiliki sumber energi primer murah Sumbagut. Selain itu transmisi 500 kV juga dikembangkan di Sumatera Selatan sebagai feeder
pemasok listrik dari PLTU mulut tambang ke stasiun konverter transmisi HVDC yang akan menghubungkan pulau Sumatera dan pulau Jawa. Pengembangan
transmisi sistem Sumatera sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 6.12.
Gambar 6. 12 Rencana Pengembangan transmisi Sistem Sumatera Tahun 2015-2024
Rencana pengembangan sistem transmisi dalam RUPTL 2015-2024 akan banyak mengubah topologi jaringan dengan terwujudnya sistem interkoneksi
275 kV di koridor barat dan 500 kV di koridor timur Sumatera. Pengembangan juga banyak dilakukan untuk memenuhi pertumbuhan demand dalam bentuk
penambahan kapasitas trafo. Pengembangan untuk meningkatkan keandalan dan debottlenecking yang juga terdapat di beberapa sistem, antara lain rencana
pembangunan sirkit kedua dan reconductoring beberapa ruas transmisi di sistem Sumbagut dan Sumbagsel.
Rencana interkoneksi dengan tegangan 275 kV di Sumatera diprogramkan untuk terlaksana seluruhnya pada tahun 2017. Selain itu terdapat
pembangunan beberapa gardu induk dan transmisi 150 kV untuk mengambil alih beban dari pembangkit diesel ke sistem interkoneksi dedieselisasi.
Ke GI 150 kV Betung
Ke GI 150 kV Tanjung Api-Api
Ke GI 150 kV Kayu Agung
Ke GI 150 kV Simpang Tiga
G GU
GU D
Talang Kelapa
Gandus Talang
Ratu
Seduduk Putih
Boom Baru Bungaran
Sungai Kedukan
Sungai Juaro
Borang Mariana
Kenten Jakabaring
PLTG Jakabaring
CNG
G U
G Keramasan
G G
ACSR 2x330 mm 2
20 kmr-COD 2013 Bukit
Siguntang
ACSR 2x330 mm 2
1 kmr-COD 2014 CU 1000 mm
2 10 kmr-COD 2014
ACSR1x120 mm 2
10 kmr 2013 Uprate to
ACCC 1x160 mm 2
ACSR 2x330 mm 2
1 kmr-COD 2017 ACS
R 2x43
m m
2 60
km r-
CO D
201 4
Ulee Kareeng
Sigli Nagan
Raya Arun
Aceh 1 Sumut 4
Binjai SUMUT 3
SUMUT 2 Pangkalan Susu
SUMUT 1 Simangkok
Sarulla Rantau
Prapat Batang
Toru New
Padang Sidempuan
Payakumbuh Riau 2
Riau 1 Kiliranjao
Sungai Rumbai
Muaro Bungo
Bangko Jambi 2
Jambi 1 Sumsel-5
Pump storage-2
Pump storage-1
Lubuk Linggau
Lahat Lumut Balai
Rantau Dedap
Muara Enim
Sumsel-6 Sumsel-1
Sungai Lilin
Sumsel-7 Gumawang
Palembang
Lampung Sumsel 1
2 5
9
53 25
21
29 18
28 40
36 30
3 4
50 49
27
39 41
42 33
34 24
32 16
15 17
43 44
19 1
54 45
46 48
47 52
13 12
20 22
8 14
31 26
23 7
35 38
10
37 6
11
51 55
56 57
55
1. PLTP Seulawah Agam FTP2 110 MW - 2024 2. PLTU Nagan Raya FTP1 2x110 MW - 201415
2. PLTU Meulaboh Nagan Raya 3,4 200 MW - 201920 3. PLTA Peusangan 88 MW – 2018
4. PLTA Peusangan-4 FTP2 83 MW - 2022 5. PLTG Arun Peaker 200 MW – 2015
5. PLTGUMGU Sumbagut-2 Peaker 250 MW – 2017 6. PLTA Lawe Alas 151 MW - 2024
7. PLTGUMGU Sumbagut-1 Peaker 250 MW – 2018 7. PLTA Tampur-1 428 MW - 2024
8. PLTA Wampu FTP2 2x15 MW – 2016
9. PLTU Pangkalan Susu FTP1220 MW – 2014 9. PLTU Pangkalan Susu FTP2 200 MW – 2018
10. PLTGUMGU Sumbagut-34 Peaker 2x250 MW – 2019 11. PLTA Sumatera Pump Storage-1 500 MW – 2023
12. PLTP Simbolon Samosir FTP2 110 MW - 2024 13. PLTP Sipoholon Ria-Ria FTP2 20 MW - 2024
14. PLTA Hasang FTP2 40 MW – 2019 15. PLTA Asahan III FTP2 174 MW - 2019
16. PLTP Sarulla I FTP2 3x110 MW - 201718 16. PLTP Sarulla II FTP2 110 MW - 2024
17. PLTA Batang Toru 510 MW – 2022
18. PLTGU Riau 50 MW – 2016 18. PLTGUMG Riau Peaker 200 MW – 2017
19. PLTP Sorik Marapi FTP2 80 MW – 2020 20. PLTP Bonjol FTP2 60 MW - 2024
21. PLTGUMG Riau 250 MW - 2017 21. PLTU RiauTenayan 2x110 MW – 2015
22. PLTA Masang-2 FTP2 55 MW – 2021 23. PLTA Sumatera Pump Storage-2 500 MW - 2023
24. PLTU Riau Kemitraan 2x600 MW - 2019
25. PLTU Teluk Sirih FTP1 2x112 MW - 201415 28. PLTMG Payo Selincah Sewa 20 MW – 2015
28. PLTP Muara Laboh FTP2 70 MW - 2018 29. PLTGUMG Jambi Peaker – 2017
30. PLTP Sungai Penuh FTP2 110 MW - 2024 31. PLTA Merangin-2 2x175 MW - 202122
32. PLTU Jambi 2x600 MW - 2019 33. PLTU Sumsel-5 2x150 MW - 201516
34. PLTU Sumsel-7 2x150 MW – 2018 35. PLTU Sumsel-1 2x300 MW - 202021
36. PLTP Hululais FTP2 2x55 MW - 201920 37. PLTA Ketahun-1 84 MW - 2022
38. PLTU Bengkulu 2x100 MW - 2019 39. PLTU Banjarsari 2x115 MW – 2014
40. PLTGU Keramasan 80 MW – 2014 41. PLTU Sumbagsel-1 2x150 MW - 2018
42. PLTU Keban Agung 2x113 MW – 2015 43. PLTP Lumut Balai FTP2 4x55 MW - 20171924
44. PLTP Rantau Dadap FTP2 2x110 MW - 201920 45. PLTP Danau Ranau FTP2 110 MW – 2024
46. PLTP Suoh Sekincau FTP2 62 MW - 2020 47. PLTP Ulubelu FTP2 2x55 MW - 201617
48. PLTA Semangka FTP2 56 MW - 2018 49. PLTGUMG Lampung Peaker 200 MW – 2017
50. PLTMG Sribawono 100 MW – 2015 51. PLTMG Sutami MPP 100 MW – 2016
52. PLTP Wai Ratai FTP2 55 MW – 2024 53. PLTU Sebalang FTP1 2x110 MW -2014
54. PLTP Rajabasa FTP2 2x110 MW - 202324 55. PLTU Sumsel-6 300 MW – 2019
55. PLTMG Bangka Peaker 100 MW - 201819 56. PLTU Air Anyir FTP1 2x15 MW – 2015
57. PLTU Sewa 2x30 MW – 201920 58. PLTU Belitung Baru FTP1 – 201415
58. PLTMG Belitung Peaker FTP1 20 MW – 201718 59. PLTU Belitung-4 2x15 MW – 201516
U U
Dukong Manggar
U G
58 59