TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN RUPTL PROSES PENYUSUNAN RUPTL DAN PENANGGUNGJAWABNYA

RUPTL 2015- 2024 7 sistem isolated yang dihasilkan oleh Unit-unit Bisnis PLN. Pada workshop perencanaan juga dilakukan verifikasi jadwal COD 4 proyek-proyek pembangkit PLN dan IPP, estimasi pasokan gas alam dan LNGCNG, serta kebutuhan dan program pembangkit sewa untuk mengatasi kekurangan tenaga listrik jangka pendek. x Konsolidasi produk perencanaan sistem dalam seluruh wilayah usaha PLN menjadi draft RUPTL dan pengusulan pengesahan RUPTL oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dilakukan oleh PLN Kantor Pusat. RUPTL ini selanjutnya akan menjadi referensi untuk pembuatan Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP lima tahunan, serta menjadi pedoman keputusan investasi tahunan PLN dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP. Proses penyusunan RUPTL ditunjukkan pada Gambar 1.1. Pada workshop demand forecast, PLN Kantor Pusat dan PLN Distribusi Wilayah membahas dan menyepakati asumsi-asumsi dasar untuk pembuatan demand forecast di setiap wilayah, dilanjutkan dengan menyusun demand forecast secara agregat, namun belum dibuat secara spasial . Berbekal hasil kerja pada workshop demand forecast tersebut, setiap unit PLN DistribusiWilayah kembali ke tempat masing-masing dan membuat capacity balance atau penjabaran demand forecast secara spasial untuk memperkirakan kenaikan pembebanan setiap gardu induk dan sinyal penambahan trafo atau gardu induk baru. Gambar 1. 1 Proses Penyusunan RUPTL 4 COD atau commercial operation date adalah tanggal beroperasinya sebuah proyek kelistrikan secara komersial. Workshop Perencanaan RUPTL RUKN Asumsi dasar dan kebijakan, proyeksi kebutuhan tenaga listrik Rencana pengembangan pembangkit neraca daya, neraca energi dan kebutuhan bahan bakar. Rencana pengembangan transmisi dan distribusi. Konsolidasi dan check konsistensi rencana pengembangan sistem. Workshop Demand Forecast Demand forecast per Wilayah dan per Provinsi 8 RUPTL 2015- 2024 Pada saat yang sama, PLN Kantor Pusat membuat rencana pengembangan pembangkit pada sistem interkoneksi dan perencanaan transmisi tegangan tinggi bersama dengan PLN P3BWilayah. Pembagian tanggung jawab penyusunan RUPTL ditunjukkan pada Tabel 1.1. Tabel 1. 1 Pembagian Tanggung Jawab Penyusunan RUPTL Kegiatan Pokok P3B Kitlur Wilayah Kit Distr Pusat Kebijakan umum dan asumsi U U U U U E Demand forecasting E E P Perencanaan Pembangkitan S S S S P, E Perencanaan Transmisi E E E P,E Perencanaan Distribusi E E P Perencanaan GI E E E E P,E Perencanaan Pembangkitan Isolated E E P,E Konsolidasi E

1.6. RUANG LINGKUP DAN WILAYAH USAHA

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PLN telah ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sesuai Surat Keputusan No. 634-1220600.32011 tanggal 30 September 2011. Surat keputusan tersebut menetapkan Wilayah Usaha PLN yang meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia, kecuali yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Wilayah Usaha bagi Badan Usaha Milik Negara lainnya, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Swasta atau Koperasi. Ruang Lingkup RUPTL 2015-2024 ini mencakup seluruh Wilayah Usaha PLN yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri ESDM tersebut, kecuali wilayah usaha PT Pelayanan Listrik Nasional Batam dan PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan, walaupun keduanya merupakan anak perusahaan PLN. Keterangan: E: Pelaksana Executor; P: Pembinaan Parenting; U: Pengguna User; S: Pendukung Supporting, untuk Sistem Besar RUPTL 2015- 2024 9 RUPTL ini akan menjelaskan rencana pengembangan kelistrikan di seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali wilayah Batam dan Tarakan yang merencanakan pengembangan kelistrikan sendiri. Penyusunan RUPTL dibagi menjadi tiga wilayah besar yaitu Sumatera, Jawa-Bali dan Indonesia Timur. Selain itu RUPTL ini juga menampilkan rencana pengembangan sistem kelistrikan per provinsi. Berikut adalah penjelasan mengenai Wilayah Usaha PLN saat ini berdasarkan pembagian dalam penyusunan RUPTL. Wilayah Sumatera Wilayah usaha di Sumatera terdiri dari pulau Sumatera serta pulau-pulau disekitarnya seperti Bangka-Belitung, Kepulauan Riau, dan lain-lain kecuali pulau Batam yang masuk wilayah usaha anak perusahaan PLN. Wilayah ini dilayani oleh PLN Wilayah Aceh, PLN Wilayah Sumatera Utara, PLN Wilayah Sumatera Barat, PLN Wilayah Riau dan Kepri, PLN Wilayah Sumatera Selatan–Jambi–Bengkulu S2JB, PLN Distribusi Lampung, PLN Wilayah Bangka–Belitung dan PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban P3B Sumatera. PLN WilayahDistribusi bertanggung jawab mengelola jaringan distribusi, pelanggan dan pembangkit skala kecil di sistem-sistem kecil isolated. Sementara pengelolaan jaringan transmisi dan GI oleh PLN P3B Sumatera Pembangkit tenaga listrik milik PLN di pulau Sumatera pada dasarnya dikelola oleh PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara dan PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, kecuali beberapa pembangkit skala kecil di sistem- sistem kecil isolated yang dikelola oleh PLN WilayahDistribusi. Wilayah Indonesia Timur Wilayah usaha di Indonesia Timur terdiri dari pulau Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. Khusus untuk pulau Tarakan merupakan wilayah usaha anak perusahaan PLN, yaitu PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan, sehingga tidak tercakup dalam RUPTL PT PLN Persero. Kalimantan Wilayah usaha di pulau Kalimantan dilayani oleh PLN Wilayah Kalimantan Barat, PLN Wilayah Kalimantan Selatan-Tengah dan PLN Wilayah Kalimantan 10 RUPTL 2015- 2024 Timur-Utara. Pengelolaan pembangkit, jaringan transmisi dan GI, jaringan distribusi dan pelanggan dibawah PLN Wilayah Sulawesi Wilayah usaha di pulau Sulawesi dilayani oleh PLN Wilayah Sulawesi Utara- Tengah-Gorontalo dan PLN Wilayah Sulawesi Selatan-Tenggara-Barat. Pengelolaan pembangkit, jaringan transmisi dan GI, jaringan distribusi dan pelanggan dibawah PLN Wilayah Nusa Tenggara Wilayah usaha di Kepulauan Nusa Tenggara dilaksanakan oleh PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat dan PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur. Pengelolaan pembangkit, jaringan transmisi dan GI, jaringan distribusi dan pelanggan dibawah PLN Wilayah. Maluku dan Papua Wilayah usaha di Kepulauan Maluku dilayani oleh PLN Wilayah Maluku Maluku Utara, sedangkan wilayah usaha PLN di Papua dilayani oleh PLN Wilayah Papua Papua Barat. PLN wilayah hanya mengelola pembangkit, jaringan distribusi dan pelanggan. Di wilayah ini belum ada jaringan transmisi yang beroperasi Wilayah Jawa-Bali Wilayah usaha Jawa-Bali dilayani oleh PLN Distribusi Jawa Barat Banten, PLN Distribusi Jakarta Raya Tangerang, PLN Distribusi Jawa Tengah Daerah Istimewa Yogyakarta DIY, PLN Distribusi Jawa Timur dan PLN Distribusi Bali. PLN Distribusi hanya mengelola jaringan distribusi, pelanggan dan pembangkit skala kecil dan isolated. Pengelolaan jaringan transmisi dan GI dilakukan oleh PLN P3B Jawa-Bali. Pengelolaan pembangkitan dilaksanakan oleh PLN Pembangkitan Tanjung Jati B, PLN Unit Pembangkitan Jawa Bali, PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali. Peta wilayah usaha PLN diperlihatkan pada Gambar 1.2.