COAL SLURRY PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN EBT

RUPTL 2015- 2024 59

BAB V KETERSEDIAAN ENERGI PRIMER

5.1. BATUBARA

Menurut Handbook of Energy and Economic Statistic of Indonesia 2013 yang diterbitkan oleh Pusdatin Kementerian ESDM pada tahun 2013, sumber daya batubara Indonesia adalah 119,4 miliar ton yang tersebar terutama di Kalimantan 55,8 miliar ton, Sumatera 63,2 miliar ton dan daerah lainnya 0,4 miliar ton, namun cadangan batubara dilaporkan hanya 29 miliar ton Kalimantan 16,3 miliar ton, Sumatera 12,7 miliar ton. Karena ketersediaannya yang sangat banyak, maka dalam RUPTL ini diasumsikan bahwa batubara selalu tersedia untuk pembangkit listrik. Sekitar 22 dari batubara Indonesia berkualitas rendah low rank dengan kandungan panas kurang dari 5100 kkalkg, sebagian besar 66 berkualitas medium antara 5100 dan 6100 kkalkg dan hanya sedikit 12 yang berkualitas tinggi 6100–7100 kkalkg. Angka ini dalam adb ash dried basis 38 . Walaupun cadangan batubara Indonesia tidak terlalu besar, namun tingkat produksi batubara sangat tinggi, yaitu mencapai 386 juta ton pada tahun 2012 39 . Sebagian besar dari produksi batubara tersebut diekspor ke China, India, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan dan negara lain 40 . Produksi pada tahun-tahun mendatang diperkirakan akan meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan domestik dan semakin menariknya pasar batubara internasional. Jika tingkat produksi tahunan adalah 386 juta ton, maka seluruh cadangan batubara Indonesia yang 29 miliar ton diatas akan habis dalam waktu sekitar 75 tahun apabila tidak dilakukan eksplorasi baru. Untuk menjamin 38 Angka calorific value yang sering dipakai oleh PLN dalam rangka desain PLTU adalah menggunakan standar GAR gross as received. Perbedaan antara adb dan GAR dapat dihitung sesuai dengan nilai TM total moisture, namun secara rata-rata dapat dikatakan nilai GAR sekitar 1000 s.d 1300 lebih kecil dari adb. 39 Direktorat Jenderal Minerba, Kementerian ESDM 40 Website Indoanalisis pada tanggal 9 Juni 2012, http:www.indoanalisis.com201206tren- ekspor-batubara-semakin-tinggi-dan-sulit-di-stop 60 RUPTL 2015- 2024 pasokan kebutuhan domestik yang terus meningkat, Pemerintah telah menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation DMO yang mewajibkan produsen batubara untuk menjual sebagian produksinya ke pemakai dalam negeri. PLN pada saat ini telah dapat mengelola pasokan batubara dengan lebih baik dari aspek kecukupan dan kualitas. Harga batubara di pasar internasional yang cenderung turun sepanjang tahun 2012 akibat melemahnya demand batubara global telah membuat ketersediaan batubara untuk pasar domestik meningkat. Dalam RUPTL 2015-2024 ini terdapat rencana pengembangan beberapa PLTU mulut tambang di Sumatera. Definisi PLTU mulut tambang di sini adalah PLTU batubara yang berlokasi di dekat tambang batubara low rank yang tidak mempunyai infrastruktur transportasi yang memungkinkan batubara diangkut ke pasar secara besar-besaran, sehingga batubara low rank di tambang tersebut pada dasarnya menjadi tidak tradable. Dengan definisi seperti itu, harga batubara untuk PLTU mulut tambang diharapkan ditetapkan dengan formula cost plus. PLTU batubara dirancang untuk memikul beban dasar sejalan dengan harga batubara yang relatif rendah dibandingkan harga bahan bakar fosil lainnya. Namun pembakaran batubara menghasilkan emisi karbon dioksida yang menimbulkan efek pemanasan global, disamping menghasilkan polusi partikel dan limbah kimia yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan lokal. Dengan demikian pengembangan pembangkit listrik berbahan bakar batubara memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Penggunaan teknologi ultra-supercritical pada PLTU menjadi perhatian PLN dalam merencanakan PLTU skala besar di pulau Jawa. Teknologi batubara bersih clean coal technology lainnya, yaitu IGCC integrated gassification combined cycle dan CCS carbon capture storage belum direncanakan dalam RUPTL ini karena teknologi ini belum matang secara teknis dan komersial. PLN saat ini melaksanakan studi bersama Bank Dunia mengenai pembangunan PLTU dengan CCS ready. Untuk menjamin keandalan pasokan batubara, dibuat penugasan penguasaan tambang batubara kepada PT PLN Batubara dan penugasan jasa angkutan batubara ke seluruh PLTU kepada PT Pelayaran Bahtera Adhiguna sebagai Anak Perusahaan PT PLN Persero. Untuk PLTU skala kecil yang lokasinya jauh dari sumber batubara, dibuatkan pola logistik tersendiri yang bertujuan memastikan ketersampaian batubara ke lokasi PLTU tersebut.