LANDASAN HUKUM VISI DAN MISI PERUSAHAAN

RUPTL 2015- 2024 5

1.4. TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN RUPTL

Pada dasarnya tujuan penyusunan RUPTL adalah memberikan pedoman dan acuan pengembangan sarana kelistrikan PLN dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik di wilayah usahanya secara lebih efisien, lebih terencana dan berwawasan lingkungan, sehingga dapat dihindari ketidak-efisienan perusahaan sejak tahap perencanaan. Sasaran RUPTL yang ingin dicapai sepuluh tahun ke depan secara nasional adalah pemenuhan kebutuhan kapasitas dan energi listrik, pemanfaatan energi baru dan terbarukan, peningkatan efisiensi dan kinerja sistem kelistrikan sejak dari tahap perencanaan yang meliputi: x Tercapainya pemenuhan kebutuhan kapasitas dan energi listrik setiap tahun dengan tingkat keandalan 3 yang diinginkan secara least-cost. x Tercapainya bauran bahan bakar fuel-mix yang lebih baik untuk menurunkan Biaya Pokok Penyediaan yang dicerminkan oleh pengurangan penggunaan bahan bakar minyak. x Tercapainya pemanfaatan energi baru dan terbarukan terutama panas bumi sesuai dengan program Pemerintah, dan juga energi terbarukan lain seperti tenaga air. x Tercapainya rasio elektrifikasi yang digariskan oleh RUKN. x Tercapainya keandalan dan kualitas listrik yang makin baik. x Tercapainya angka rugi jaringan transmisi dan distribusi yang makin baik.

1.5. PROSES PENYUSUNAN RUPTL DAN PENANGGUNGJAWABNYA

Penyusunan RUPTL 2015-2024 di PLN dibuat dengan proses sebagai berikut: x Draft RUKN 2010-2029 dan draft RUKN 2015-2034 digunakan sebagai pertimbangan, khususnya mengenai kebijakan Pemerintah tentang perencanaan ketenagalistrikan, kebijakan pemanfaatan energi primer untuk pembangkit tenaga listrik, kebijakan perlindungan lingkungan, kebijakan tingkat cadangan reserve margin, asumsi pertumbuhan ekonomi dan 3 Tingkat keandalan dicerminkan oleh tersedianya cadangan atau reserve margin. 6 RUPTL 2015- 2024 prakiraan kebutuhan tenaga listrik serta target rasio elektrifikasi. Proyeksi pertumbuhan penduduk menggunakan data Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Indonesia 2010-2035 dari Bappenas-BPS. Sedangkan untuk proyeksi jumlah rumah tangga mengacu pada Statistik Indonesia 2014- BPS. x PLN Kantor Pusat menetapkan kebijakan dan asumsi dasar setelah memperhatikan RUKN dan kebijakan Pemerintah lainnya, misalnya asumsi pertumbuhan ekonomi pada draft RPJMN 2015-2019 dan pengembangan EBT yang semakin besar. x Dilakukan evaluasi terhadap asumsi dasar tersebut dan realisasinya dalam RUPTL periode sebelumnya dalam Forum Perencanaan, yaitu sebuah forum pertemuan antara Unit-Unit Bisnis PLN dan PLN Kantor Pusat untuk membahas dan menyepakati parameter kunci untuk menyusun prakiraan pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik. x Dengan memperhatikan asumsi-asumsi dasar, terutama pertumbuhan ekonomi, selanjutnya disusun prakiraan beban demand forecast, rencana pembangkitan, rencana transmisi dan gardu induk GI, rencana distribusi dan rencana pengembangan sistem kelistrikan yang isolated. Penyusunan ini dilakukan oleh Unit-unit Bisnis dan PLN Kantor Pusat sesuai tanggung- jawab masing-masing. Demand forecast, perencanaan GI dan perencanaan distribusi dibuat oleh PLN Distribusi Wilayah. Perencanaan transmisi dibuat oleh PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban PLN P3B atau oleh PLN Wilayah yang mengelola transmisi. Rencana pembangkitan dilakukan oleh PLN Kantor Pusat dengan memperhatikan masukan dari Unit-unit PLN. x Penyusunan demand forecast oleh PLN WilayahDistribusi dibuat dengan metoda regresi-ekonometrik menggunakan data historis penjualan energi listrik, pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, daya tersambung dan jumlah pelanggan. Selanjutnya dengan memperhatikan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan populasi, dibentuk model persamaan regresi yang valid. x Workshop perencanaan yang melibatkan Unit-Unit Bisnis PLN dan PLN Kantor Pusat dilaksanakan minimal 1 kali dalam setahun, dimaksudkan untuk memverifikasi dan menyepakati demand forecast, capacity balance dan rencana gardu induk, rencana transmisi dan rencana pembangkit RUPTL 2015- 2024 7 sistem isolated yang dihasilkan oleh Unit-unit Bisnis PLN. Pada workshop perencanaan juga dilakukan verifikasi jadwal COD 4 proyek-proyek pembangkit PLN dan IPP, estimasi pasokan gas alam dan LNGCNG, serta kebutuhan dan program pembangkit sewa untuk mengatasi kekurangan tenaga listrik jangka pendek. x Konsolidasi produk perencanaan sistem dalam seluruh wilayah usaha PLN menjadi draft RUPTL dan pengusulan pengesahan RUPTL oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dilakukan oleh PLN Kantor Pusat. RUPTL ini selanjutnya akan menjadi referensi untuk pembuatan Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP lima tahunan, serta menjadi pedoman keputusan investasi tahunan PLN dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP. Proses penyusunan RUPTL ditunjukkan pada Gambar 1.1. Pada workshop demand forecast, PLN Kantor Pusat dan PLN Distribusi Wilayah membahas dan menyepakati asumsi-asumsi dasar untuk pembuatan demand forecast di setiap wilayah, dilanjutkan dengan menyusun demand forecast secara agregat, namun belum dibuat secara spasial . Berbekal hasil kerja pada workshop demand forecast tersebut, setiap unit PLN DistribusiWilayah kembali ke tempat masing-masing dan membuat capacity balance atau penjabaran demand forecast secara spasial untuk memperkirakan kenaikan pembebanan setiap gardu induk dan sinyal penambahan trafo atau gardu induk baru. Gambar 1. 1 Proses Penyusunan RUPTL 4 COD atau commercial operation date adalah tanggal beroperasinya sebuah proyek kelistrikan secara komersial. Workshop Perencanaan RUPTL RUKN Asumsi dasar dan kebijakan, proyeksi kebutuhan tenaga listrik Rencana pengembangan pembangkit neraca daya, neraca energi dan kebutuhan bahan bakar. Rencana pengembangan transmisi dan distribusi. Konsolidasi dan check konsistensi rencana pengembangan sistem. Workshop Demand Forecast Demand forecast per Wilayah dan per Provinsi