PLT BAYU PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN EBT

58 RUPTL 2015- 2024

4.11. NUKLIR

Kesulitan terbesar dalam merencanakan PLTN adalah tidak jelasnya biaya kapital, biaya radioactive waste management decommisioning serta biaya terkait nuclear liability 37 . Untuk biaya kapital misalnya, sebuah studi bersama antara PLN dan sebuah perusahaan listrik dari luar negeri pada tahun 2006 mengindikasikan biaya investasi PLTN sebesar 1.700kW EPC saja atau 2.300kW setelah memperhitungkan biaya bunga pinjaman selama konstruksi. Angka tersebut kini dipandang terlalu rendah, karena menurut berbagai laporan yang lebih baru, biaya pembangunan PLTN pada beberapa negara telah mencapai angka yang jauh lebih tinggi. Dalam Feasibility Study PLTN yang dilaksanakan oleh PLN dengan dibantu konsultan luar negeri pada tahun 2014, diperoleh biaya investasi PLTN adalah sekitar 6.000kW. Dengan semakin mahalnya harga energi fosil dan dengan semakin nyatanya ancaman perubahan iklim global sebagai akibat dari emisi karbon dioksida dari pembakaran batubara atau energi fosil lainnya, sebetulnya telah membuat PLTN menjadi sebuah opsi sumber energi yang sangat menarik untuk ikut berperan dalam memenuhi kebutuhan listrik di masa depan. Apalagi apabila biaya proyek, biaya pengelolaan waste dan biaya decommisioning telah menjadi semakin jelas. Disadari bahwa pengambilan keputusan untuk membangun PLTN tidak semata-mata didasarkan pada pertimbangan keekonomian dan profitability, namun juga pertimbangan lain seperti aspek politik, Kebijakan Energi Nasional KEN menargetkan penggunaan EBT sebesar 23 pada tahun 2025, penerimaan sosial, budaya, perubahan iklim dan perlindungan lingkungan. Dengan adanya berbagai aspek yang multi dimensional tersebut, program pembangunan PLTN hanya dapat diputuskan oleh Pemerintah. Tingginya investasi awal dan panjangnya waktu implementasi dari pembangunan PLTN memerlukan dukungan Pemerintah dalam jangka panjang agar pembangunan PLTN dapat diselesaikan dengan sempurna dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu dalam RUPTL 2015-2024 ini PLTN masih merupakan opsi yang belum dimunculkan sampai adanya program pembangunan PLTN yang diputuskan oleh Pemerintah. 37 Kecelakaan PLTN Fukushima Daichi pada bulan Maret 2011 telah menunjukkan biaya nuclear liability penting untuk diperhitungkan. RUPTL 2015- 2024 59

BAB V KETERSEDIAAN ENERGI PRIMER

5.1. BATUBARA

Menurut Handbook of Energy and Economic Statistic of Indonesia 2013 yang diterbitkan oleh Pusdatin Kementerian ESDM pada tahun 2013, sumber daya batubara Indonesia adalah 119,4 miliar ton yang tersebar terutama di Kalimantan 55,8 miliar ton, Sumatera 63,2 miliar ton dan daerah lainnya 0,4 miliar ton, namun cadangan batubara dilaporkan hanya 29 miliar ton Kalimantan 16,3 miliar ton, Sumatera 12,7 miliar ton. Karena ketersediaannya yang sangat banyak, maka dalam RUPTL ini diasumsikan bahwa batubara selalu tersedia untuk pembangkit listrik. Sekitar 22 dari batubara Indonesia berkualitas rendah low rank dengan kandungan panas kurang dari 5100 kkalkg, sebagian besar 66 berkualitas medium antara 5100 dan 6100 kkalkg dan hanya sedikit 12 yang berkualitas tinggi 6100–7100 kkalkg. Angka ini dalam adb ash dried basis 38 . Walaupun cadangan batubara Indonesia tidak terlalu besar, namun tingkat produksi batubara sangat tinggi, yaitu mencapai 386 juta ton pada tahun 2012 39 . Sebagian besar dari produksi batubara tersebut diekspor ke China, India, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan dan negara lain 40 . Produksi pada tahun-tahun mendatang diperkirakan akan meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan domestik dan semakin menariknya pasar batubara internasional. Jika tingkat produksi tahunan adalah 386 juta ton, maka seluruh cadangan batubara Indonesia yang 29 miliar ton diatas akan habis dalam waktu sekitar 75 tahun apabila tidak dilakukan eksplorasi baru. Untuk menjamin 38 Angka calorific value yang sering dipakai oleh PLN dalam rangka desain PLTU adalah menggunakan standar GAR gross as received. Perbedaan antara adb dan GAR dapat dihitung sesuai dengan nilai TM total moisture, namun secara rata-rata dapat dikatakan nilai GAR sekitar 1000 s.d 1300 lebih kecil dari adb. 39 Direktorat Jenderal Minerba, Kementerian ESDM 40 Website Indoanalisis pada tanggal 9 Juni 2012, http:www.indoanalisis.com201206tren- ekspor-batubara-semakin-tinggi-dan-sulit-di-stop