76 RUPTL 2015- 2024
6.2.2. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah 238,6 juta orang dan jumlah rumah tangga 61,2 juta KK berdasar sensus penduduk tahun 2010.
Sedangkan untuk memperkirakan jumlah penduduk hingga tahun 2024 PLN menggunakan laju pertumbuhan penduduk dari Buku Proyeksi Penduduk
Bappenas-BPS-UNFPA bulan Desember 2013. Pada Tabel 6.3 dapat dilihat perkiraan pertumbuhan penduduk untuk Jawa-Bali,
Sumatera dan Indonesia Timur untuk sepuluh tahun mendatang.
Tabel 6. 3
Pertumbuhan Penduduk
Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2035 Bappenas-BPS-UNFPA, Bulan Desember 2013
6.3. PRAKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK 2015-2024
Menunjuk asumsi-asumsi pada butir 6.2, kebutuhan tenaga listrik selanjutnya diproyeksikan dan hasilnya diberikan pada Tabel 6.4. Dari Tabel tersebut dapat
dilihat bahwa kebutuhan energi listrik pada tahun 2024 akan menjadi 464 TWh, atau tumbuh rata-rata dari tahun 2015-2024 sebesar 8,7 per tahun.
Sedangkan beban puncak non coincident pada tahun 2024 akan menjadi 74.536 MW atau tumbuh rata-rata 8,2 per tahun.
Tahun Indonesia
Jawa - Bali Sumatera dan
Indonesia Timur
2015 1,3
1,2 1,5
2016 1,2
1,1 1,5
2017 1,2
1,1 1,4
2018 1,2
1,0 1,4
2019 1,1
1,0 1,3
2020 1,1
1,0 1,4
2021 1,1
0,9 1,3
2022 1,0
0,9 1,3
2023 1,0
0,9 1,2
2024 1,0
0,8 1,2
RUPTL 2015- 2024 77
Tabel 6. 4 Pertumbuhan Ekonomi, Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik dan Beban Puncak Periode Tahun 2015–2024
Jumlah pelanggan pada tahun 2014 sebesar 57,3 juta akan bertambah menjadi 78,4 juta pada tahun 2024 atau bertambah rata-rata 2,2 juta per tahun.
Penambahan pelanggan tersebut akan meningkatkan rasio elektrifikasi dari 84,4 pada 2014 menjadi 99,4 pada tahun 2024. Proyeksi jumlah penduduk,
pertumbuhan pelanggan dan rasio elektrifikasi periode tahun 2015-2024 diperlihatkan pada Tabel 6.5.
Tabel 6. 5 Proyeksi Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Pelanggan dan Rasio Elektrifikasi Periode Tahun 2015 – 2024
Dibandingkan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh Pemerintah dalam RUKN 2008-2027, rasio elektrifikasi dalam RUPTL ini pada tahun 2015
diproyeksikan akan lebih tinggi 8,5 daripada RUKN 2008-2027 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 6.6.
Pertumbuhan Beban Puncak
Ekonomi non-coincident
TWh MW
2015 6,1
219 36.787
2016 6,4
239 39.880
2017 6,8
260 43.154
2018 7,0
283 46.845
2019 7,1
307 50.531
2020 7,0
332 54.505
2021 7,0
361 58.833
2022 7,0
392 63.483
2023 7,0
427 68.805
2024 7,0
464 74.536
Tahun Sales
Tahun Penduduk
Juta Pelanggan
Juta RE RUPTL
2015-2024 RE RUKN
2008-2027 RE Draft
RUKN 2015-2034 2015
257,9 60,3
87,7 79,2
85,2 2016
261,1 63,6
91,3 88,2
2017 264,3
66,2 93,6
91,1 2018
267,4 68,7
95,8 93,9
2019 270,4
71,0 97,4
96,6 2020
273,5 72,9
98,4 90,4
99,2 2021
276,5 74,4
98,9 99,3
2022 279,3
75,8 99,1
99,4 2023
282,1 77,1
99,3 99,4
2024 284,8
78,4 99,4
99,5
78 RUPTL 2015- 2024
Tabel 6. 6
Prakiraan Kebutuhan Listrik, Angka Pertumbuhan dan Rasio Elektrifikasi
Proyeksi prakiraan kebutuhan listrik periode tahun 2015–2024 ditunjukkan pada Tabel 6.6 dan Gambar 6.1. Pada periode tahun 2015-2024 kebutuhan listrik
diperkirakan akan meningkat dari 219,1 TWh pada tahun 2015 menjadi 464,2 TWh pada tahun 2024, atau tumbuh rata-rata 8,7 per tahun. Untuk wilayah
Sumatera pada periode yang sama, kebutuhan listrik akan meningkat dari 31,2 TWh pada tahun 2015 menjadi 82,8 TWh pada tahun 2024 atau tumbuh rata-
rata 11,6 per tahun. Wilayah Jawa-Bali tumbuh dari 165,4 TWh pada tahun 2015 menjadi 324,4 TWh pada tahun 2024 atau tumbuh rata-rata 7,8 per
tahun. Wilayah Indonesia Timur tumbuh dari 22,6 TWh menjadi 57,1 TWh atau tumbuh rata-rata 11,1 per tahun.
Gambar 6. 1 Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2015 dan 2024 URAIAN
Satuan 2014
2015 2016
2018 2020
2022 2024
1. Energi Demand Twh
- Indonesia 201,5
219,1 238,8
282,9 332,3
392,3 464,2
- Jawa Bali 153,6
165,4 178,3
207,1 239,5
278,6 324,4
- Indonesia Timur 20,0
22,6 25,8
33,1 40,0
47,8 57,1
- Sumatera 27,9
31,2 34,7
42,7 52,8
65,9 82,8
2. Pertumbuhan - Indonesia
8,6 8,7
9,0 8,9
8,4 8,7
8,8 - Jawa Bali
8,2 7,6
7,8 7,6
7,5 7,9
7,8 - Indonesia Timur
12,2 12,9
14,5 14,2
9,9 9,2
9,2 - Sumatera
8,5 11,7
11,1 11,1
11,2 11,8
12,2 3. Rasio Elektrifikasi
- Indonesia 84,4
87,7 91,3
95,7 98,4
99,1 99,4
- Jawa Bali 86,8
90,5 94,6
98,4 99,8
99,9 99,9
- Indonesia Timur 76,1
79,2 82,1
87,9 92,9
95,8 97,5
- Sumatera 84,8
87,2 89,8
95,0 99,2
99,9 99,9
Estimasi realisasi Energi Jual
Sumatera: 11,6
31 TWh
83 TWh
TWh
IT : 11,1
23 57
TWh
JB : 7,8
165 TWh
324 TWh
Kalimantan: 10,4
Sulawesi: 12,4
2015 2024
TWh TWh
219
Indonesia: 8,7 Papua: 9,4
Maluku: 10,3
Nusa Tenggara: 9,6
464