63
3.1 Tindak Tutur Speech Act
Ketika  seseorang  berbicara  dengan  orang  lain  biasanya  hanya  dianggap sebagai  proses  pertukaran  informasi.  Namun,  menurut  Austin,  mengatakan
sesuatu  berarti  melakukan  sesuatu,  seperti  yang  Austin  dalam  Coulthard  1985 katakan  bahwa  “to  say  something  may  be  to  do  something”.  Oleh  karena  itu,
actions  performed  via  utterances  are  generally  called  speech  acts  Yule,  1996: 47.  Austin  juga  mengemukakan  bahwa  ketika  seseorang  berujar,  sebenarnya
orang tersebut melakukan tiga tindakan sekaligus yaitu “locutionary act which is the act of saying something in the full sense of ‘say’; illocutionary act which is an
act performed in saying something; perlocutionary act, the act performed by or as a  result  of  saying”  dalam  Coulthard,1985:  18.  Jika  ada  seseorang  mengatakan
“It  is  hot  in  here”,  makna  lokusinya  hanya  mengacu  pada  temperatur  di  tempat tersebut yang panas. Kemudian tindakan ilokusinya dapat diartikan sebagai suatu
permintaan  request  kepada  orang  lain  yang  ada  di  tempat  tersebut  untuk menghidupkan  AC  atau  kipas  angin.  Yang  terakhir,  yaitu  tindakan  perlokusi,
diikuti  dengan  tindakan  orang  lain  tersebut  yang  menghidupkan  AC  atau  kipas angin.  Yang  dimaksud  tindak  tutur  adalah  tindakan  ilokusi  yang  tercermin  dari
ujran  penutur.  Tindak  tutur  itu  sendiri  dapat  berupa  tindak  tutur  langsung misalnya, kalimat tanya yang fungsinya untuk bertanya maupun tidak langsung
misalnya, kalimat tanya yang fungsinya untuk memerintah.
64
Secara  umum,  Searle  dalam  Yule,  1996:  53  mengkategorikan  tindak tutur  menjadi  lima  jenis  berdasarkan  fungsinya  yaitu  deklarasi,  representatif,
ekspresif, direktif, dan komisif. a.  Deklaratif declaratives
Deklarasi  adalah  jenis  tindak  tutur  yang  mengubah  keadaan  dunia  karena ucapan  atau  ujaran  seseorang  seperti  memutuskan,  membatalkan,  melarang,
memberi  maaf,  dan  mengizinkan.  Biasanya  orang  yang  bersangkutan  adalah orang  yang memiliki peran institusi tertentu seperti juri, wasit, pendeta, guru
dan sebagainya. Contoh:
Pendeta : I now pronounce you husband and wife. b.  Representatif representatives
Representatif  adalah  macam  tindak  tutur  yang  menyatakan  kepercayaan penutur  terhadap  sesuatu,  seperti  menyatakan,  melaporkan,  menyebutkan,
menunjukkan, menyimpulkan, mendeskripsikan, dan menegaskan. Contoh:
I was a wonderful holiday. The earth is flat.
c.  Ekspresif expressives Ekspresif adalah jenis tindak tutur yang menyatakan tentang perasaan penutur.
Subkategori tindak tutur ekspresif dapat berupa memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh, dan meminta maaf.
Contoh: Congratulations
I’m sorry.
65
d.  Direktif directives Direktif  merupakan  tindak  tutur  yang  mengekspresikan  keinginan  penutur.
Keinginan  penutur  tersebut  cenderung  untuk  meminta  petutur  melakukan sesuatu  seperti  menyuruh,  memohon,  menuntut,  menantang,  memberi  saran,
dan memerintah. Contoh:
Don’t eat the apples. Could you take me those books?
e.  Komisif commissives Komisif  adalah  jenis  tindak  tutur  yang  digunakan  penutur  untuk  melibatkan
diri  mereka  serta  membuat  komitmen  terhadap  suatu  tindakan  di  masa  yang akan  datang.  Tindakan  tersebut  meliputi  tindakan  berjanji,  mengancam,
menyanggupi, dan bersumpah. Contoh:
I’ll be back. I’ll finish my thesis soon.
Secara singkat, kelima kategori tersebut dapat dirangkum sebagai berikut: Tabel 1: Kategori Tindak Tutur
Jenis Tindak Tutur P=penutur       X=situasi
Deklaratif Representatif
Ekspresif Direktif
Komisif P menyebabkan X
P percaya X P merasa X
P menginginkan X P bermaksud X
66
Dari  kelima  kategori  tindak  tutur  yang  dikemukakan  oleh  Searle  di  atas, penelitian  ini  difokuskan  pada  jenis  tindak  tutur  ekspresif  dengan  subkategori
tindak tutur mengeluh. Dalam  kaitannya  dengan  subtitling,  Gottlieb  2001:  247  mengatakan
bahwa  in  subtitling,  the speech  act  is  always  in focus;  intentions  and  effects  are more  important  than  isolated  lexical  elements.  Dimensi  pragmatik  ini  dapat
digunakan oleh penerjemah ketika menerjemahkan dialog film.
3.2 Tindak Tutur Mengeluh 3.2.1. Pengertian Tindak Tutur Mengeluh