130
h. Strategi Penambahan, Padanan Budaya, dan Penghapusan
Data 63TTM-LsgKm Teks Bsu
Teks Bsa
A: This is not just a situation. This is my sister. B: Off the record, all State Department agencies
are using their back-channel contacts for a diplomatic solution.
A: You know, by the time y’all finish being diplomatic, my sister could be in a fucking
box. This is bullshit. A: Ini bukan hanya situasi, tapi adikku.
B: Jangan catat. Semua agen kami di Depdagri menggunakan semua
penghubung untuk mencari solusi diplomatik.
A: Begitu urusan diplomatik selesai, adikku sudah masuk kotak. Ini omong kosong.
A adalah Marcus Burnett dan B adalah agen Eames, seorang perwakilan dari FBI Biro Penyelidikan Federal. Perwakilan FBI, perwakilan DEA serta para
anggota kepolisian Miami sedang berada di kantor kepolisian Miami. Mereka sedang membicarakan kasus penyanderaan Syd oleh Jonny Tapia. Rupanya Tapia
telah mengetahui penyamaran Syd. Dia membawa Syd ke Kuba sebagai sandera agar Marcus bersedia mengembalikan uangnya senilai seratus juta dolar yang
disita kepolisian Miami. Marcus berusaha meminta bantuan FBI tentang masalah ini. Namun, permintaan Marcus ditolak pihak FBI ditolak secara halus sebab
mereka tidak mau bernegosiasi dengan kasus penyaderaan yang dilakukan oleh orang Kuba. Marcus pun kecewa dengan sikap FBI dan berujar You know, by the
time y’all finish being diplomatic, my sister could be in a fucking box. This is a bullshit.
Penerjemah melakukan tiga strategi sekaligus dalam menerjemahkan data di atas, yaitu strategi penambahan, padanan budaya, dan eksplisitasi. Strategi
penambahan terjadi ketika dalam teks Bsa muncul makna baru yaitu urusan. Jika diperhatikan, teks Bsu tidak menyebutkan kata urusan. Dalam teks Bsu, penutur
Marcus mengujarkan keluhannya pada seorang agen FBI yang bersikap sok
131
diplomatis dalam menangani kasus penyanderaan adik Marcus. Fokus keluhan Marcus adalah orang-orang FBI yang mencoba bersikap diplomatis. Jika dalam
terjemahan kata urusan muncul untuk berkolokasi dengan kata diplomatik, yang menjadi fokus keluhan bukan lagi sikap orang-orang FBI namun urusan
diplomatik. Ditinjau dari segi makna, sikap yang diplomatis berbeda dengan urusan diplomatik sehingga penambahan kata urusan pada data ini menyebabkan
makna teks Bsa tidak sepadan dengan makna teks Bsu. Selain strategi penambahan, penerjemah melakukan strategi penghapusan
juga. Penghapusan kata fucking pada frase a fucking box mungkin dianggap penerjemah sebagai kata makian yang tidak pantas ditransfer maknanya ke dalam
Bsa. Sehingga, frase a fucking box dalam Bsu hanya diterjemahkan menjadi kotak dalam Bsa.
Bagian akhir dari ujaran di atas mengandung kata bullshit yang merupakan kata tabu juga slang. Kata tersebut digunakan sebagai interjection, yaitu kata
untuk mengekspresikan kekecewaan yang sangat. Makna bullshit adalah nonsense atau rubbish Oxford Advanced Learner’s Dictionary, 1995: 147. Agar muatan
kata tersebut sepadan dalam Bsa, strategi padanan budaya digunakan. Padanan yang dipilih oleh penerjemah adalah omong kosong, dimana kata omong kosong
memiliki makna yang kurang lebih sama dengan rubbish, yaitu sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Rujukan bullshit pada teks Bsu adalah sikap dan pembicaraan
para anggota FBI, DEA dan kepolisian Miami yang membuang-buang waktu dan tidak ada manfaatnya bagi kepentingan Marcus, yang kala itu sedang
mengkhawatirkan nasib adiknya di tangan bandar narkoba terbesar di Miami.
132
Dengan demikian, apabila kata bullshit diterjemahkan menjadi omong kosong hal tersebut sudah sepadan, dapat berterima dan lazim dalam masyarakat Bsa.
i. Strategi Padanan Budaya, Penghapusan dan Pungutan
Data 56TTM-LsgKm Teks Bsu
Teks Bsa
A: Jesus Christ You guys, you’re like …You’re like a bunch of bloodsucking ticks
draining the life’s blood out of this department. Whoosah.
B: Damn the whoosah, captain. Did you just call me a tick?