69
e.  untuk melepaskan perasaan marah Boxer f.  untuk mengawali dan meneruskan percakapan Boxer
Leech  dalam  Trosborg,  1995:  312  mendefinisikan  complaint  sebagai suatu  pendapat  yang  memiliki  fungsi  ‘konflik’,  yang  mencakup  tindakan
menakuti,  menuduh,  menghina,  dan  mencerca.  Tindakan  mengeluh  memang disusun  untuk  menimbulkan  perasaan  bersalah  dan  tindakan  tersebut  berpotensi
menghancurkan hubungan antara penutur dan petutur. Oleh sebab itu, ‘mengeluh’ biasanya dilakukan secara tidak langsung.
3.2.2. Kategori Tindak Tutur Mengeluh
Subbab ini akan menyajikan tentang kategori tindak tutur mengeluh  yang meliputi  tindak  tutur  mengeluh  langsung  direct  complaint  dan  tindak  tutur
mengeluh  tidak  langsung  indirect  complaint.  Dari  beberapa  penelitian  tentang tindak  tutur  mengeluh  yang  telah  dilakukan,  ‘tindak  tutur  mengeluh  langsung’
ditujukan kepada petutur complainee yang bertanggungjawab terhadap tindakan yang telah menyakiti hati penutur. Sebagai contoh, kalimat “Could you be a little
quieter? I’m trying to sleep”. ‘Tindak tutur mengeluh langsung’ direct complaint didefinisikan  oleh  Murphy    Neu,  1996;  Olshtain    Weinbach,  1993  dalam
Mohammad  Ali  Salmani-Nodoushan  sebagai  a  face-threatening  act  through which a speaker makes complaint about someone or something that is present in
the speech act scene. Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa ketika seseorang mengeluh  secara  langsung,  dia  akan  mengatakan  secara  langsung  hal  yang  dia
keluhkan  atau  mengatakan  secara  jelas  bahwa  petutur  adalah  orang  yang
70
bertanggungjawab atas hal yang dianggapnya buruk. Pengertian di atas sekaligus menunjukkan bahwa tindak tutur mengeluh merupakan suatu tindakan yang saling
mengancam “muka” penutur dan petutur face-threatening act. Dengan kata lain, ketika  seseorang  melakukan  ‘tindak  tutur  mengeluh  langsung’  sangat
dimungkinkan  pihak  petutur  akan  merasa  tersinggung,  marah  dan  sebagainya yang mengakibatkan terganggunya keharmonisan hubungan diantara keduanya.
Sementara  itu,  ‘tindak  tutur  mengeluh  tidak  langsung’  ditujukan  pada petutur  bukan  complainee  yang  notabene  tidak  bertanggungjawab  terhadap
tindakan mengesalkan petutur. Sebagai contoh, kalimat “She never cleans up after her. Isn’t that horrible?” Definisi senada juga dinyatakan oleh D’Amico-Reisner,
1983  masih  dalam  Salmani-Nodoushan,  bahwa  ‘tindak  tutur  mengeluh  tidak langsung’ adalah a non-face-threatening speech act in which the responsible party
or object of the complaint is not present during the interaction within the speech act is performed. Pengertian tersebut secara jelas menyebutkan bahwa tindak tutur
mengeluh  jenis  ini  tidak  begitu  berpotensi  menimbulkan  konflik  sebab  petutur tidak  ada  ketika  dia  mengeluh  atau  penutur  tersebut  tidak  secara  eksplisit
menyebutkan hal yang dikeluhkannya. Tindakan ini dilakukan oleh penutur untuk menghindari  konflik  agar  hubungan  solidaritas  antara  penutur  dan  petutur  dapat
tetap  berjalan  dengan  baik.  Tujuan  penutur  yang  lain  adalah  untuk  menggiring petutur  agar  dia  memperhatikan  serta  merespon  tentang  hal  yang  sedang
dibicarakan. Menurut Boxer http:www.carla.umn.eduspeechactscomplaints american.html, ‘tindak tutur mengeluh tidak langsung’ cenderung berpusat pada
ketiga  hal:  1  mengeluh  tentang  diri  sendiri  “Oh,  I’m  so  stupid”,  2  mengeluh
71
tentang  orang  lain  yang  tidak  ada  ketika  penutur  mengeluh  “John  is  the  worst manager”,  dan  3  mengeluh  tentang  situasi  “I  feel,  in  a  way,  boxed  in,  you
know?”  atau “Why did they have to raise tuition?” Oleh sebab itu, penutur dapat
menggunakan beberapa strategi ketika dia mengeluh.
3.2.3. Strategi Mengeluh