193
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjemahan TTM oleh penerjemah pihak televisi lebih sepadan dan lebih berterima daripada
terjemahan TTM oleh penerjemah pihak VCD. 1.
Untuk menerjemahkan TTM, kedua penerjemah menggunakan berbagai jenis strategi penerjemahan, yaitu strategi penerjemahan literal,
transposisi, penghapusan, kondensasi, padanan budaya, modulasi, pungutan, penambahan, generalisasi, eksplisitasi, dan penerjemahan bebas.
Dalam menerjemahkan suatu ujaran dalam film, dalam hal ini TTM, kedua penerjemah tidak hanya menggunakan satu jenis strategi namun dapat
menggunakan dua atau tiga strategi sekaligus. Hal ini dilakukan berkaitan dengan batasan-batasan dan aturan-aturan dalam penerjemahan film
subtitling. Strategi maupun kombinasi strategi yang digunakan oleh penerjemah pihak televisi lebih bervariasi dibandingkan dengan
penerjemah pihak VCD. 2.
Kesepadanan makna terjemahan subtitles dipengaruhi oleh beberapa aspek; seperti aspek visual, aspek aural, serta konteks situasi yang ada
dalam film. Beberapa faktor tersebut jika tepat dianalisis oleh penerjemah akan menghasilkan kesepadanan makna yang utuh. Kesepadanan makna
terjemahan oleh penerjemah pihak televisi lebih tinggi dibandingkan
194
dengan kesepadanan makna terjemahan oleh penerjemah pihak VCD. Beberapa hal yang mempengaruhinya adalah penggunaan strategi
penerjemahan yang tepat; pertimbangan aspek visual, aspek aural, dan konteks situasi; serta pertimbangan target penonton. Penerjemah pihak
VCD cenderung menerjemahkan secara literal sehingga terjemahannya terkesan kaku. Dari segi kesepadanan makna, terjemahan oleh penerjemah
pihak VCD dinilai sedikit di bawah terjemahan oleh penerjemah pihak televisi. Penerjemahan literal yang dilakukannya membuat sebagian
terjemahannya tidak sesuai dengan aspek visual yang ada pada film. Padahal terjemahan hanya merupakan bantuan bagi penonton untuk
memahami cerita suatu film. Filmlah yang merupakan faktor inti sehingga terjemahan seharusnya mendukung dan disesuaikan dengan gambar yang
ada dalam film. Faktor kekeliruan mendengar teks BSu juga membuat terjemahannya dinilai kurang sepadan ataupun tidak sepadan. Penerjemah
juga tidak menerjemahkan suatu ujaran TTM. Hal ini tentu saja berpengaruh pada tingkat kesepadanan makna terjemahan yang dihasilkan.
3. Penerjemah pihak televisi menghasilkan terjemahan yang lebih berterima
dibandingkan dengan terjemahan yang dihasilkan oleh penerjemah pihak VCD. Terjemahan oleh penerjemah pihak televisi lebih alamiah sebab
penerjemah menggunakan kata-kata yang lebih lazim dan lebih familiar bagi penonton. Penerjemah menggunakan berbagai macam strategi
penerjemahan untuk menghasilkan terjemahan yang dapat berterima bagi penonton. Penggunaan strategi penerjemahan literal menyumbang
195
pengaruh terbesar bagi tingkat keberterimaan terjemahan oleh penerjemah pihak VCD yang dinilai lebih rendah. Di samping hal itu, penerjemah
pihak VCD juga menggunakan kata-kata yang terkesan terlalu vulgar dan kasar untuk ditampilkan di layar kaca.
B. Saran