183
contoh,  ketika  menerjemahkan  kalimat  Pay  attention  to  what  you’re  doing penerjemah  mengeksplisitkan  klausa  what  you’re  doing  menjadi  arah
tembakanmu.  Kesepadanan  makna  tetap  diraih  sebab  terjemahan  arah tembakanmu  sesuai  dengan  aspek  visual  dalam  film.  Frase  these  motherfuckers
pada  data  12TTM-LsgKm,  misalnya,  juga  diterjemahkan  menjadi  mobil-mobil yang mereka lemparkan dengan melihat aspek visual dalam film.
Untuk  menghasilkan  terjemahan  yang  sepadan,  terutama  terjemahan dengan  nada  mengeluh,  penerjemah  pihak  televisi  lebih  berani  menggunakan
tanda  seru  ,  seperti  pada  terjemahan  Dia  pegang  senjata,  tembak  saja, Perhatikan  arah  tembakanmu,  Hentikan  teriakanmu,  Bedebah,  kau  membunuh
saudaraku, dan sebagainya. Penggunaan tanda seru  dalam bahasa tulis diatur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau pun rasa emosi yang kuat KBBI, 1995: 1163.
2.2.      Kesepadanan Makna Terjemahan oleh Penerjemah Pihak VCD
Kesepadanan  makna  suatu  terjemahan  tidak  dapat  dipisahkan  begitu  saja dari  strategi  penerjemahan  yang  digunakan  oleh  penerjemah.  Seperti  yang  telah
diketahui,  terjemahan  yang  baik  dihasilkan  dari  proses  penerjemahan  yang  baik dan  proses  penerjemahan  tersebut  meliputi  proses  penggunaan  strategi
penerjemahan  yang  dilakukan  oleh  penerjemah  serta  tercermin  dalam terjemahannya.
184
Dari  analisis  yang  dilakukan  terhadap  terjemahan  TTM  oleh  penerjemah pihak VCD, penerjemah banyak menggunakan strategi penerjemahan literal. Hal
ini  tentu  saja  berimbas  pada  hasil  terjemahannya.  Terjemahan  tersebut  memiliki kesepadanan  makna  yang  lebih  rendah  daripada  kesepadanan  makna  terjemahan
oleh penerjemah pihak televisi. Penggunaan strategi tersebut tidak disertai dengan pertimbangan  konteks  situasi  yang  ada  dalam  film.  Sehingga  seringkali
terjemahannya  tidak  didukung  oleh  aspek  visual  dan  konteks  situasi.  Hal  ini menyebabkan terjemahan yang dihasilkan menjadi kurang sepadan.
Hal lain yang menyebabkan terjemahan oleh penerjemah pihak VCD lebih rendah  tingkat  kesepadanan  maknanya  adalah  penerjemah  tidak  menerjemahkan
beberapa  teks  BSu  serta  penerjemah  menerjemahkan  dengan  strategi penerjemahan  bebas.  Dalam  penelitian  ini  ditemukan  beberapa  kasus  dimana
penerjemah  salah  mendengar  teks  BSu  yang  berbentuk  ujaran  lisan  dari  para pemain film.
Berbeda  dengan  penerjemah  pihak  televisi,  penerjemah  pihak  VCD  tidak begitu  berani  menggunakan  tanda  seru    dalam  terjemahannya.  Pada  beberapa
data  TTM  dengan  aspek  aural  yang  keras,  membentak,  dan  penuh  emosi penerjemah  menggunakan  tanda  titik  .,  bukan  tanda  seru  .  Meskipun  aspek
aural  masih  dapat  didengar  oleh  penonton,  namun  terjemahan  subtitles  yang dapat mendukung makna film secara utuh perlu dipertimbangkan. Efek yang ingin
ditampilkan  oleh  suara  para  pemain  film  seharusnya  juga  muncul  dalam terjemahan,  entah  dengan  penggunaan  tanda  baca,  huruf  capital,  double  space,
185
ataupun dicetak miring.  Hal ini akan menimbulkan kesan dan efek tersendiri bagi para penonton film.
3. Keberterimaan