Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Barru

91 Luas sawah di Kabupaten Barru adalah 13.026 Ha, terdiri dari :  Sawah Irigasi Setengah Teknis : 1.328 Ha  Sawah Irigasi Sederhana : 2.956 Ha  Sawah Tadah Hujan : 8.742 Ha Luas lahan kering menurut penggunaannya, yaitu 37.175 Ha, meliputi:  Perumahan Pekarangan : 4.830 Ha  Tegalan Kebun : 5.996 Ha  Ladang Huma : 3.709 Ha  Padang Rumput : 1.795 Ha  Tambak Empang : 2.570 Ha  Kolam : 14 Ha  Lahan Tidak Diusahakan : 695 Ha  Tanah Untuk Tanaman Kayu-Kayuan : 9.292 Ha  Perkebunan Negara Swasta : 8.425 Ha Luas hutan 65.185 Ha yang terdiri dari Hutan Lindung 49.801 Ha; dan hutan Produksi Terbatas 15.384 Ha. Sementara itu luas lahan kritis 35.558,34 Ha dan yang berada di luar kawasan seluas 20.108 tersebar di Kecamatan Pujananting seluas 2.821 Ha, Tanete Riaja 4.175 Ha, Tanete Rilau 1.326 Ha, Barru 3.193 Ha, Balusu 931 Ha, Soppeng Riaja 1.161 Ha dan Mallusetasi 3.331 Ha. Dengan panjang pantai 78 km dan zona penangkapan selebar 4 mil, maka total area penangkapan seluas 56.160 Ha yang dapat dieksplorasi.

5.1.2. Profil Perekonomian Kabupaten Barru

5.1.2.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Barru

Pertumbuhan ekonomi sering diartikan sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Dengan pengertian ini, maka pertumbuhan ekonomi, selain mencirikan berkembangnya berbagai sektor- sektor usaha dan perluasan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi juga mencirikan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum. Menurut Mankiw 2007, bahwa para ekonom menggunakan data Produk Domestik Bruto PDB atau Produk Domestik Regional Bruto PDRB, untuk mengukur 92 pertumbuhan ekonomi. Karena data tersebut selain mengukur jumlah output barang dan jasa total suatu daerah, juga mengukur pendapatan total setiap orang dalam perekonomian. Karena itu, dalam tulisan ini pertumbuhan ekonomi tidak lain adalah pertumbuhan PDRB itu sendiri. Dengan mengamati kinerja pertumbuhan ekonomi Kabupaten Barru dari tahun 1990 – 2008, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Barru sebenarnya mencatat suatu kinerja yang tidak terlalu buruk. Selama periode ini perekonomian rata-rata bertumbuh sekitar 4.99 persen per tahun. Kinerja pertumbuhan ekonomi Kabupaten Barru lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu 6.38 persen per tahun pada tahun 2008. Perkembangan tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Barru dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Tingkat perkembangan PDRB, PDRB per Kapita, dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Barru, periode 1990-2008. Tahun PDRB PDRB Per Kapita Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Rp. Juta Atas Dasar Harga Konstan Rp. Juta Atas Dasar Harga Berlaku Rp. Juta Atas Dasar Harga Konstan Rp. Juta 1990 93.397,53 61.833,95 526.784 343.259 6.96 1991 105.397,04 65.998,95 589.015 364.206 6.74 1992 118.179,04 69.961,64 656.556 383.802 6.00 1993 133.879,01 75.050,90 729.031 403.558 7.27 1994 147.153,16 136.580,38 893.936 834.816 2.83 1995 165.058,33 143.503,73 729.031 871.800 5.07 1996 188.615,62 152.140,12 893.936 918.730 6.00 1997 214.854,83 159.882,62 996.637 1.030.503 5.09 1998 326.032,55 150.332,92 1.133.452 961.207 5.97 1999 355.672,49 156.648,11 1.384.820 993.960 4.20 2000 378.638,39 158.115,68 2.084.607 995.690 0.94 2001 440.056,26 165.363,23 2.256.805 1.033.843 4.58 2002 566.585,40 474.796,19 2.384.372 3.082.931 5.86 2003 621.853,19 503.074,46 2.751.211 3.203.051 5.96 2004 701.643,70 524.304,20 3.678.943 3.318.759 4.22 2005 795.558,06 550.220,31 3.959.310 3.464.405 4.94 2006 892.995,85 577.189,01 4.441.288 3.624.762 4.90 2007 1.010.475,61 605.710,83 5.009.149 3.775.593 4.94 2008 1.225.699,23 647.990,05 5.608.037 4.006.567 6.98 Sumber : Pendapatan Regional Kabupaten Barru BPS, 1990-2008. 93 Gambaran makro perekonomian daerah Kabupaten Barru menunjukkan perkembangan yang selalu positif, kecuali pada tahun 1998. Pada tahun 1990 PDRB Kabupaten Barru berdasarkan harga berlaku yaitu Rp. 93.397,53 juta dan pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 1.225.699,23 juta. Sedangkan PDRB berdasarkan harga konstan juga mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp. 61.833,95 juta pada tahun 1990 menjadi Rp. 647.990,05 juta pada tahun 2008. Demikian halnya dengan PDRB per kapita peningkatannya juga signifikan dan dibarengi dengan laju pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata 4.58 persen. Namun demikian, rata-rata laju pertumbuhan sebelum krisis ekonomi yaitu sekitar 5.75 persen lebih tinggi dibanding rata-rata laju pertumbuhan setelah krisis moneter tahun 1998 yaitu 4.75 persen. Rendahnya pertumbuhan PDRB setelah krisis moneter mengindikasikan besarnya dampak krisis ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Barru. Selanjutnya, perkembangan nilai PDRB Kabupaten Barru dibandingkan dengan daerah lain dibatasi pada daerah yang berbatasan langsung, dapat ditunjukkan bahwa perkembangan PDRB Kabupaten Barru relatif rendah. Jika diamati tingkat kenaikan nilai PDRB selama kurun waktu 2004-2008 terlihat adanya kecenderungan bervariasi, sebagaimana digambarkan pada pada Tabel 10 berikut. Tabel 10. Perbandingan Nilai PDRB Daerah KabupatenKota Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2004 – 2008 Juta Rupiah KabKota 2004 2006 2008 Nilai Terhadap Sul-Sel Nilai Terhadap Sul-Sel Nilai Terhadap Sul-Sel Barru 701.643,70 1,44 892.995,85 1,47 1.225.699,23 1,44 Pangkep 2.145.349,92 4,40 2.735.861,54 4,92 3.826.203,74 4,49 Soppeng 1.135.236,01 2,33 1.393.497,64 2,29 1.947.832,77 2,29 Bone 3.196.709,36 6,56 3.860.830,96 6,34 5.348.744,99 6,28 Sidrap 1.254.935,48 2,57 1.729.679,95 2,84 2.405.539,60 2,83 Pare-pare 679.187,09 1,39 891.232,64 1,46 1.298.778,61 1,53 Sul-Sel 43.023.894,57 100,00 60.902.823,80 100,00 85.143.191,27 100,00 Sumber : Diolah dari PDRB Kabupaten Barru Tahun 2004-2008 94 Dari data tersebut di atas dapat ditunjukkan bahwa nilai PDRB berdasarkan harga berlaku pada tahun 2004, Kabupaten Barru menempati urutan kedua terkecil di bawah kota Pare-pare dan kontribusinya terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Selatan hanya mencapai 1,44 persen. Nilai PDRB tertinggi pada tahun 2004 adalah Kabupaten Bone, kemudian disusul oleh Kabupaten Pangkep, Kabupaten Sidrap, dan Kabupaten Soppeng, dan terendah Kota Pare- pare. Jika dilihat dari tingkat perkembangan nilai PDRB Kabupaten Barru selama periode 2004 – 2008, terlihat adanya kecenderungan peningkatan dari Rp. 701,64 milyar pada tahun 2004 menjadi Rp. 892,99 milyar pada tahun 2006 dan meningkat menjadi Rp. 1.225,69 milyar pada tahun 2008, namun kontribusinya terhadap PDRB Sulawesi Selatan pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 1,44 persen dari 1,45 persen pada tahun 2007.

5.1.2.2. Struktur Perekonomian Kabupaten Barru