80 Gambar
9. Ilustrasi penarikan sampel dari lokasi penelitian.
4.3. Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk melihat karakteristik
rumah tangga miskin berdasarkan wilayah dengan menggunakan tabel dan grafik. Selanjutnya, untuk mempertegas keragaman karakteristik rumah tangga miskin
berdasarkan wilayah dilakukan analisis ragam Analisis of Variance atau Anova. Analisis kuantitatif dilakukan untuk melihat tingkat kerentanan dan determinan
kemiskinan di Kabupaten Barru. Analisis kerentanan dilakukan dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari survei dan wawancara yang terkait
dengan perspektif mikro rumah tangga. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan ekonometrika dengan persamaan logit. Sedangkan
untuk analisis determinan kemiskinan dengan perspektif makro dilakukan dengan menggunakan ekonometrika metode kuadrat terkecil Ordinary Least Square
OLS. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
4.3.1. Analisis Deskriptif.
Analisis deskriptif atau kualitatif dilakukan untuk mengetahui karakteristik rumah tangga miskin berdasarkan wilayah. Karakteristik rumah tangga miskin
merupakan penciri umum untuk mengidentifikasi secara fisik rumah tangga dan dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan penanggulangan kemiskinan.
Kabupaten Barru 54 desakelurahan
Wilayah Pegunungan dengan
13 DesaKelurahan 3 Desa Kelurahan
n= 120 RT Wilayah Dataran
Rendah dengan 12 desakelurahan
3 desa kelurahan
n = 120 RT Wilayah Pesisir
dengan 29 desakelurahan
6 desa kelurahan
n = 240 RT
81 Variabel pengamatan yang terkait dengan karakteristik rumah tangga miskin
berdasarkan wilayah dapat diuraikan pada Tabel 8 berikut. Tabel 8. Variabel karakteristik rumah tangga.
No Variabel
Indikator A
Rumah Tangga Miskin RTM Persen
B Profil Umum Kepala Rumah Tangga
1. Jenis Kelamin KRT 2. Umur KRT
3. Jumlah tanggungan RT 4. Pekerjaan KRT
5. Jumlah anggota keluarga yang bekerja 6. Status kepemilikan rumah
7. Status kepemilikan lahan perumahan 8. Sumber air bersih
1 = Laki-laki, 0 = Perempuan Tahun
Jiwa 1 = Petani, 0 = Lainnya
Jiwa 1 = Milik, lainnya = 0
1 = Milik ; 0 = lainnya. 1 = Leding; 0 = lainnya
C Kondisi Pendidikan KRT
1. Rata-rata lama sekolah KRT 2. Jenjang pendidikan KRT
3. Kemampuan baca tulis KRT Tahun
D1 = 1, Tamat SMP ke bawah; dan 0, jika lainnya
D2 = 1, Tamat SMA ke atas 0, lainnya
1 = Ya, dan 0 = lainnya
D Kondisi Kesehatan Rumah Tangga
1. Tingkat kesehatan KRT. 2. Jaminan kesehatan rumah tangga
1= sehat, lainnya =0 1 = Ya, lainnya = 0
E Akses Rumah Tangga ke Pelayanan Publik
1. Akses ke sekolah dasar 2. Akses ke SMPsederajat
3. Akses ke SMUsederajat 4. Akses rumah tangga ke pelayanan
kesehatan Puskesmas 5. Akses rumah tangga ke pelayanan
kesehatan Rumah Sakit 6. Akses ke Pusat Pemerintahan Kecamatan
7. Akses ke pelayanan listrik 8. Akses ke pelayanan telekomunikasi
9. Akses ke lembaga keuangan formal Waktu tempuh menit
Waktu tempuh menit Waktu tempuh menit
Waktu tempuh menit Waktu tempuh menit
Waktu tempuh menit 1 = Ya, lainnya = 0
1 = Ya, lainnya = 0 1 = Ya, lainnya = 0
F Kondisi Ekonomi Rumah Tangga
1. Nilai asset yang dimiliki rumah tangga 2. Kepemilikan lahan
3. Konsumsi bahan makanan 4. Konsumsi bukan bahan makanan
Rp. Juta Ha
Rupiah Rupiah
G Aspek Partisipasi Rumah Tangga
1. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan 2. Partisipasi dalam pelaksanaan pembangunan
3. Partisipasi dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan
D
1
= 1, jika terlibat dalam proses perencanaan, dan 0 = jika
lainnya D
2
= 1, jika terlibat dalam pelaksanan dan pengendalian,
dan 0 = jika lainnya H
Kewilayahan 1. Domisili pada wilayah pesisir
2.
Domisili pada wilayah dataran rendah
3.
Domisili pada wilayah pegunungan D
1
= 1, jika domisili di Pegunungan, dan 0 = jika lainnya
D
2
= 1, jika domisili di wilayah Pesisir, dan 0 = jika lainnya
Sumber : Diolah dari data primer survei rumah tangga Kabupaten Barru Tahun 2009.
82 Dalam analisis ini aspek-aspek yang akan diamati, meliputi profil umum
rumah tangga, tingkat pendidikan rumah tangga, tingkat kesehatan rumah tangga, kondisi sumberdaya alam dan kewilayahan, akses ke pelayanan publik, kondisi
ekonomi rumah tangga, dan tingkat partisipasi rumah tangga dalam proses pembangunan. Hasil analisis ini menggambarkan karakteristik wilayah yang dapat
dijadikan sebagai
rujukan dalam
menyusun strategi
dan kebijakan
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Barru. Dari hasil analisis deskriptif untuk memperjelas perbedaan karakteristik
rumah tangga miskin berdasarkan wilayah dilakukan analisis keragaman yang dikenal sebagai analisis ragam Analysis of Variance atau Anova. Analisis ragam
dilakukan untuk menentukan keragaman karakteristik rumah tangga miskin berdasarkan wilayah yaitu pada wilayah pesisir, dataran rendah, dan pegunungan
dengan persamaan sebagai berikut : ………………………………………………. 1
dimana : Y
ij
= Pengamatan ke-j dari sampel ke-i μ
= Nilai tengah pengamatan ke-i α
= Tipologi wilayah ε
ij
= Simpangan pengamatan ke-j dari nilai tengah sampel ke-i Untuk menguji apakah pengamatan menyebar normal pada semua wilayah
dilakukan uji statistik-F dengan hipotesis statistiknya, adalah : H
= μ
1
= μ
2
= ………= μ
k
, = 0 H
1
= Sekurang-kurangnya satu nilai tengah tidak sama. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan, selanjutnya dilakukan uji beda
terkecil least significant differentLSD.
4.3.2. Analisis Kerentanan