Model Utama Sub-Model Tata Guna Lahan, Kondisi Fisik Jalan Tol, dan Lingkungan

Gambar 35. Causal Loops Sub-Model Tata Guna Lahan, Kondisi Fisik Jalan Tol, dan Lingkungan Diagram lingkar sebab akibat tersebut diatas menggambarkan hubungan sebab akibat dari unsur-unsur dalam 3 tiga sistem tersebut, yaitu LHR jalan tol, pendapatan jalan tol, biaya OM, rekayasa dampak, serta kondisi fisik jalan tol itu sendiri. Peningkatan LHR akan meningkatkan pendapatan, pendapatan meningkat maka pengoperasian dan pemeliharaan jalan akan semakin membaik, sehingga kondisi fisik jalan akan semakin baik pula. Kondisi jalan yang baik akan memicu lebih banyak kendaraan memasuki jalan tol, sehingga LHR meningkat. LHR yang meningkat akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, yakni meningkatnya polusi udara dan kebisingan. Untuk menanggulanginya diperlukan rekayasa dampak dan hal ini akan memicu meningkatnya kebutuhan biaya OM lingkungan. Dari diagram lingkar sebab akibat tersebut dengan bantuan program aplikasi computer “ powersim” dapat digambarkan diagram alir sub-model Tata Guna Lahan, Kondisi Fisik Jalan Tol, dan Lingkungan, seperti yang terdapat pada Gambar 35. Adapun variabel dan parameter yang digunakan sama untuk 8 ruas pada diagram alir tersebut dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Variabel dan Parameter Pada Sub-Model Sistem Tata Guna Lahan, Kondisi Fisik Jalan Tol, dan Lingkungan No. Variabel dan Parameter Dimensi Nilai Keterangan 1. LHR Kendaraan Tergantung Ruas Data Jasa Marga 2. Pendapatan Rupiah Tergantung Ruas Data Jasa Marga 3. Biaya OM Rupiah Tergantung Ruas Data Jasa Marga 4. Biaya OM Kondisi Jalan Rupiah Tergantung Ruas Data Jasa Marga 5. Biaya OM Lingkungan Rupiah Tergantung Ruas Data Jasa Marga 6. Tingkat Polusi Udara CO 2 Ppm Tergantung Ruas Survey 7. Tingkat Kebisingan Desibel Tergantung Ruas Survey 8. Biaya Penanggulangan Polusi Udara Rupiah Tergantung Ruas Data Jasa Marga 9. Biaya Penanggulangan Bising Rupiah Tergantung Ruas Data Jasa Marga Dari identifikasi pola dasar perilaku dinamis, dapat disimpulkan bahwa model utama ini model utama archetype “Eskalasi Escalation” yakni peningkatan LHR akan meningkatkan pendapatan. Pendapatan meningkat, maka pengoperasian dan pemeliharaan jalan akan semakin baik, sehingga kondisi fisik jalan akan semakin baik pula. Kondisi jalan yang baik akan meningkatkan kecepatan kendaraan. Kondisi fisik jalan yang baik akan memicu kendaraan lebih banyak memasuki tol sehingga LHR meningkat. LHR meningkat akan meningkatkan dampak lingkungan berupa polusi udara dan bising. Untuk menanggulangi dampak dibutuhkan biaya untuk mengurangi dampak. Hal tersebut akan meningkatkan meningkatkan biaya OM lingkungan.

5.4. Sub-Model Manajemen

Lalulintas Pada sub-model ini dapat digambarkan diagram sebab akibat causal loop, seperti yang terdapat pada Gambar 36. Diagram sebab akibat tersebut diatas menggambarkan hubungan antara LHR jalan tol, kecepatan jalan tol, hambatan transaksi, hambatan kecelakaan, tingkat pelayanan jalan tol, kerapatan kendaraan VC ratio, dan pembatasan kendaraan siang atau malam. Kondisi jalan dipengaruhi oleh besarnya biaya OM jalan, kondisi jalan, kecepatan hambatan transaksi, hambatan karena kecelakaan, berpengaruh terhadap kecepatan kendaraan. Laju pertambahan LHR dipengaruhi oleh tingkat pelayanan, kebijakan transportasi nasional, perubahan penggunaan lahan di sekitar jalan tol, sedangkan tingkat pelayanan jalan tol dihitung dari tingginya kecepatan kendaraan di jalan tol, kenaikan volume kendaraan pada jam puncak dipengaruhi oleh besarnya LHR. Gambar 36. Causal Loops Sub-Model Manajemen Lalulintas