Modifikasi dan METODE PENELITIAN

BAB 5 STRUKTUR MODEL KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN

TINGKAT PELAYANAN JALAN TOL

5.1. Pendahuluan

Model adalah representasi sebagian dari dunia nyata, pemodelan system dinamis dilakukan dengan terlebih dahulu membentuk struktur model. Struktur memberi bentuk kepada sistem dan sekaligus member ciri yang mempengaruhi perilaku system. Perilaku tersebut dibentuk oleh kombinasi perilaku causal loops yang menyusun struktur Muhammadi, 2001. Dalam penelitian ini, model yang dibangun akan disusun melalui 2 dua tahap pembangunan model, yaitu dengan terlebih dahulu membangun struktur causal loops dan setelah itu baru membangun struktur modelnya dengan system dinamis. Pembangunan struktur model didasarkan pada konseptualisasi permodelan yang bias dilihat pada Gambar 33. Gambar 33. Konseptualisasi Permodelan KEBISINGAN PREDIKSI TINGKAT KEBISINGAN YANG DIHARAPKAN VOLUME LALULINTAS KONDISI FISIK JALAN TOL PENCEMARAN UDARA TATAGUNA LAHAN MANAJEMEN LALULINTAS PREDIKSI TINGKAT PENCEMARAN UDARA YANG DIHARAPKAN PREDIKSI TINGKAT KONDISI FISIK JLN TOL YANG DIARAPKAN PREDIKSI TINGKAT PERTUMBUHAN YANG DIHARAPKAN PREDIKSI CAPACITY EXPANSION YANG DIHARAPKAN PREDIKSI MANAJEMEN LALULINTAS YANG DIHARAPKAN KEBUTUHAN UNTUK PENGELOLAAN TINGKAT PELAYANAN JALAN TOL KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIAYA OM CAPACITY EXPANSION Dari model konseptual tersebut diatas dapat dibuat 2 dua buah sub-model, yaitu 1. Sub-model Sistem Tata Guna Lahan, Kondisi Fisik Jalan Tol dan Lingkungan 2. Sub-model Sistem Manajemen Lalulintas. Untuk membentuk struktur model secara lengkap, terlebih dahulu harus disusun struktur causal loops dan diagram alir dari masing-masing sub-model. Berdasarkan studi literatur, Avianto 2002, Purwaamijaya 2005, Tasrif 2005, dan Abeto 2008, dapat disusun struktur dari 2 sub-model, yang terdiri atas beberapa ruas, yaitu: 1. SS Dawuan – Cikarang Utama 2. Cikarang Utama – Karawang Barat 3. Cikarang Utama – Karawang Timur 4. Cikarang Utama – Kali Hurip 5. Cikarang Utama – SS. Dawuan 6. Cikarang Utama – Cikarang Timur 7. Cikarang Utama – Cikampek 8. Karawang Barat – Cikarang Barat Adapun inventarisasi jalan tol IJT hasil survei lapangan berupa jumlah lajur, jumlah gardu, LHR, PendapatanHari, PendapatanTahun serta Kapasitas Jalan dapat dilhat pada Tabel 23.