Output adalah tujuan yang harus dicapai oleh sistem. Output dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu
output yang diinginkan dan output yang tidak diinginkan.
Output yang tidak diinginkan ini akan menjadi umpan balik untuk perbaikan input dan memodifikasi input sehingga dapat lebih memperbanyak
output yang diinginkan dan meminimalkan output yang tidak diinginkan. Input terdiri atas input terkendali input yang berada dibawah kontrol analis
dan input tak terkendali input yang diluar kontrol dan tidak dapat dikendalikan oleh analis. Input lainnya adalah input lingkungan, yaitu merupakan elemen-
elemen yang mempengaruhi sistem secara tidak langsung dalam mencapai tujuan.
Struktur model akan memberikan bentuk pada sistem dan sekaligus memberi ciri yang mempengaruhi perilaku sistem. Perilaku tersebut dibentuk oleh
kombinasi perilaku simpal kausal causal loops yang menyusun struktur model.
Semua perilaku model, bagaimanapun rumitnya, dapat disederhanakan menjadi struktur dasar, yaitu mekanisme masukan proses, keluaran, dan umpan balik.
Mekanisme tersebut akan bekerja menurut perubahan waktu atau bersifat dinamis yang dapat diamati perilakunya dalam bentuk kinerja
level suatu model sistem dinamis.
2.13.3. Diagram Alir Struktur Model
Pembuatan diagram alir model struktur model didasarkan atas persamaan sistem dinamik yang mencakup keadaan
level, aliran flow, auxiliary, dan konstanta constant dan digambarkan dengan simbol-simbol.
Simbol-simbol tersebut digunakan dalam pembuatan diagram alir model untuk operasi komputer dalam melakukan simulasi. Terdapat satu tipe operasi
komputer umum yang dapat digunakan dalam melakukan simulasi sistem dinamik.
Gambar 17. Simbol-Simbol Diagram Alir
BAB 3 KARAKTERISTIK LOKASI PENELITIAN
3.1. Kondisi Umum Wilayah Studi
Pengelolaannya Jalan tol Jakarta-Cikampek ditangani oleh PT Jasa Marga. Jalan tol ini memiliki panjang 72 km, yang menghubungkan Jakarta
hingga Cikampek. Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek terletak pada Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat, yang mencakup 6 kabupatenkota, yaitu Kota
Jakarta Selatan, Kota Jakarta Timur, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta. Secara total, jalan tol ini melewati 31
kecamatan dan 149 desa, yang secara rinci disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15. Wilayah Administratif Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Provinsi KabupatenKota Jumlah
Kecamatan Jumlah
Desa Jawa Barat
KabupatenBekasi 8
35 Kabupaten
Karawang 5 44
Kota Bekasi
9 29 Kabupaten
Purwakarta 2 11
DKI Jakarta Kota Jakarta Selatan
3 8
Kota Jakarta
Timur 4 22
Total 31 149
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2009
Perkembangan jalan tol Jakarta-Cikampek ini membawa dampak terhadap pertumbuhan wilayah, seperti Kabupaten Bekasi. Kabupaten Bekasi
sebagai bagian wilayah pengembangan Jabotabek masih relatif memiliki lahan yang cukup untuk menampung limpahan perkembangan Kota Jakarta.
Perkembangan ini didukung pula oleh adanya akses jalan tol Jakarta-Cikampek, sehingga memudahkan mobilisasi penduduk antar-kedua wilayah. Keadaan ini
memicu fenomena berkembangnya kota baru atau permukiman berskala besar di Kabupaten Bekasi, seiring dengan berkembangnya kawasan industri. Kota-kota
baru tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan yang dlengkapi dengan berbagai sarana pendukungnya, serta aktivitas kawasan
industri sebagai basis ekonomi kota baru. Gambaran spasial batas administratif jalan tol Jakarta-Cikampek disajikan pada
Gambar 18.