Kondisi Tofografi dan Hidrologi

Ruas jalan tol yang melewati wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Kota Bekasi relatif datar, sedangkan ruas jalan yang terletak di wilayah Kabupaten Karawang berada pada wilayah yang berbukit-bukit. Ruas jalan tol Jakarta-Cikampek juga melintasi daerah aliran sungai atau daerah lembah, yaitu di Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Teluk Jambe, dan Kecamatan Klari. Untuk memenuhi standar pembangunan jalan tol, pada tahap konstruksi telah dilakukan pekerjaan atau pengupasan clearing and grubbing serta pekerjaan penggalian dan penimbunan. Aktivitas penggalian dan penimbunan banyak dilakukan pada bagian-bagian cekungan, rawa, dan daerah banjir. Kondisi hidrologi jalan tol Jakarta-Cikampek digambarkan dengan keberadaan sungai sepanjang ruas jalan. Sepanjang ruas tersebut terdapat 4 sungai utama, dari arah barat ke timur berturut-turut, meliputi kali Bekasi, Cikarang, Cibeet, dan Citarum. Di antara sungai-sungai tersebut terdapat juga sungai-sungai kecil, yaitu kali Jambe, kali Sadang, dan Cikedokan. Sungai- sungai kecil ini terletak di antara kali Bekasi dan Cikarang. Di antara Cikarang dan Citarum terdapat Cilemahabang, Cibarebeg, Cibarengkok, Kali Tanjung, dan Cisubah. Di antara Citarum-Cibeet terdapat Cirandeui, Cikaranggelam, dan Cimahi. Sungai-sungai tersebut mengalir ke utara dan bermuara di Laut Jawa. Pola aliran anak-anak sungai pada umumnya dendritik, tetapi secara keseluruhan sungai-sungai yang ada bertipe aliran radial dan berbentuk kipas. Dengan adanya sungai-sungai, di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini telah dibuat jembatan pada sungai-sungai tersebut. Ukuran-ukuran jembatan pada sungai-sungai besar disajikan pada Table 17. Tabel 17. Ukuran Jembatan pada Sungai-Sungai yang Dilewati Jalan Tol Lokasi Jembatan Lebar Sungai m Lebar Jembatan m Kali Bekasi 58,6 64 Citarum 63,3 70 Cikarang 31,4 40 Cibeet 52,0 60 Sumber: Jasa Marga, 2005 Gambar 19. Kondisi Geografi Jalan Tol Jakarta-Cikampek Gambar 20. Kondisi Topografi Jalan Tol Jakarta-Cikampek

3.3. Kondisi Tataguna Lahan

Wilayah yang dilalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada umumnya berupa daerah permukiman, pertanian, dan perkebunan dengan sebagian di antaranya dialokasikan bagi pengembangan industri. Ditinjau dari tataguna lahannya, penggunaan tanah di sepanjang jalan Tol dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Segmen I; berada di antara Jakarta-Bekasi, dengan tataguna tanah lebih didominasi oleh perumahan. b. Segmen II; berada di antara Bekasi-Cikarang, dengan tataguna tanah didominasi oleh persawahan dengan indikasi untuk dikembangkan sebagai wilayah industri. c. Segmen III; berada di antara Cibitung-Karangan-Klari, dengan tataguna tanah lebih didominasi oleh persawahan dengan indikasi untuk dikembangkan sebagai wilayah industri. d. Segmen IV; berada di antara Klari-Cikampek, dengan tataguna tanah lebih didominasi oleh persawahan dengan indikasi untuk dikembangkan sebagai wilayah industri. Berdasarkan pengelompokkan tersebut, Jalan Tol Jakarta-Cikampek dibagi menjadi 4 segmen rona lingkungan yang menunjukkan perbedaan sesuai dengan tataguna dan prioritas peruntukannya. Sejalan dengan dilaksanakannya pembangunan jalan tol, pemerintah juga menetapkan kebijakan berupa beberapa wilayah di sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek, yaitu Bekasi dan Karawang, dikembangkan menjadi kawasan industri. Dalam lingkup yang lebih mikro, berdasarkan pengolahan data Potensi Desa dari BPS, didapatkan hasil bahwa sebagian besar wilayah yang memiliki status administratif “kota”, memiliki luas lahan yang sebagian besar dijadikan permukiman dan bangunan, yaitu rata-rata mencapai lebih besar dari 80. Sementara wilayah yang memiliki status kabupaten memiliki lahan untuk permukiman dan bangunan yang lebih kecil dibandingkan untuk fungsi lainnya. Tabel 18. Penggunaan Lahan di Sepanjang Jalan Tol Jakarta Cikampek KabupatenKota Sawah Ladang Kebun Holtikul tura Peruma han Bangun an Lainnya Total Jakarta Selatan 14 2 7.054 823 1.513 9.406 Jakarta Timur 1.670 195 32.531 7.961 6.965 49.322 Karawang 37.702 51.107 50.755 1.213 11.497 373 3.599 156.246 Kota Bekasi 925 138 7 10.711 1.377 897 14.055 Sumber: BPS, 2005 Gambar 21. Kondisi Penggunaan Lahan Sepanjang Jalan Tol Jakarta- Cikampek