Kerapatan Lalulintas Tarif Lokasi dan Waktu Penelitian

membayar tol. Pada sistem ini tarif yang diberlakukan sama, baik untuk penggunaan jalan tol dengan jarak pendek atau untuk penggunaan jalan tol dengan jarak panjang. Oleh karena itu pada system terbuka ini metode pentarifan dapat dikategorikan sebagai tarif seragam flat. Sistem Tertutup adalah sistem transaksi tol pada ruas tertutup, yang berarti pada ruas tertutup tersebut terdapat gerbang masuk dan gerbang keluar untuk kendaraan. Pada pngumpulan tol tertutup ini, setiap kendaraan yang memasuki jalan tol harus mengambil kartu masuk dan pada saat keluar jalan tol harus mengembalikan kartu masuk tersebut disertai dengan pembayaran tol. Pada sistem ini tarif yang ditetapkan tidak sama, tetapi dipengaruhi oleh jarak yang ditempuh. Semakin jauh jarak yang ditempuh panjang jalan tol yang digunakan, semakin mahal tarif tol yang harus dibayar oleh pengguna. Oleh karena itu metode pentarifan pada sistem terbuka ini dapat dkategorikan sebagai tarif berdasarkan jarak distance- based fares. Dalam peraturan atau regulasi penentuan tarif jalan tol yang berlaku, yaitu Undang-Undang No. 38 Tahun 2004, Tentang Jalan, dan peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005, Tentang Jalan Tol, dikemukakan pendekatan yang digunakan dalam penentuan tarif jalan tol di Indonesia. Tarif tol dihitung berdasarkan kemampuan bayar pengguna jalan tol, besar keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi. Menurut pendekatan ini, penyelengaraan jalan tol bukanlah untuk tujuan komersial atau motif mencari untung yang sebesar-besarnya namun juga dimaksudkan untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk melakukan kegiatan transportasi. Dengan kata lain, penyelengaraan jalan tol bukan hanya bertujuan komersial, namun memiliki tujuan sosial juga. Karena inventasi pada pembangunan jalan tol umumnya sangat besar, menurut pendekatann ini tarif suatu ruas jalan tol biasanya dihitung berdasarkan manfaat penghematan biaya operasi kendaraan vehicle operating cost savings dan nilai penghematan waktu perjalanan value of travel time savings. Berdasarkan pendekatan tersebut, tarif tol tidak boleh melebihi atau sama dengan besarnya manfaat yang diperoleh pengguna. Biasanya ketentuan yang digunakan adalah tarif tidak boleh melebihi 70 manfaat yang didapat dari penggunaannya. Manfaat ini sering diistilahkan juga sebagai besar keuntungan biaya operasi kendaraan BKBOK. Total Manfaat BKBOK = [Total Manfaat Penghematan BOK + Total Nilai penghematn Waktu Perjalanan. Manfat BOK = BOK Arteri - BOK Tol Manfaat Nilai Waktu = Biaya satuan waktuselisih waktu antara arteri dan Tol BKBOKRpkmkend = [Total manfaat panjang Jalan Volume Lalin]

4.4. Instrumen Penelitian dan Alat Kerja

Instrumen yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah diri peneliti sendiri, pedoman wawancara, lembar observasi, kuisioner, survei lapangan, kamera, serta proses perancangan model dan simul;asi. Pemodelan dan smulasi dilakukan dengan bantuan seperangkat komputer dengan program model simulasi dinamis Powersim Studio Express 2003.

4.5. Analisis Dinamik

Analisis dinamik dilakukan untuk memperoleh rancangan desian model kebijakan dan strategi pengelolaan tingkat pelayanan jalan tol. Data yang dianalisis adalah kebutuhan masyarakat pengguna jalan tol, pemerintah, dan pelaku usaha jalan tol dan jalan non-tol. Selanjutnya diformulasikan permasalahan yang terjadi, baik pengguna jalan tol maupun pada penerapan tingkat pelayanan jalan tol. Kemudian mengidentifikasi sistem untuk mengenali hubungan antara kebutuhan pengguna jalan tol, pemerintah, pelaku usaha, dan masalah dengan membuat diagram output input. Selanjutnya adalah verifikasi dan validasi model.

4.5.1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan, seperti yang tertera pada masing-masing kotak kebutuhan, adalah sebagai berikut:

1. PELAKU USAHA JALAN TOL DAN NON-TOL:

• Kualitas pelayanan; • Tarif pelayanan sesuai; • Kecepatan distribusi hasil produksi; • Keamanan terjamin; • Kualitas sarana dan prasarana jalan tol; • Biaya Operasi Kendaraan BOK; dan • Tingkat pengembalian modal Rate of Return.

2. PEMERINTAH:

• Terciptanya iklim usaha yang kondusif; • Terciptanya lapangan kerja; • Terciptanya pelayanan maksimal; • Terwujudnya retribusi yang terus meningkat; • Terciptanya koordinasi antar instansi; dan • Terciptanya kebersihan dan kelestarian lingkungan

3. MASYARAKAT PENGGUNA TOL:

• Tingkat Pelayanan; • Tarif Pelayanan; • Antrian dan kenyamanan; • Tepat waktu; dan • Waktu Tempuh Perjalanan.

4.5.2. Formulasi Masalah

Dari uraian yang telah dirumuskan, pokok-pokok permasalahan yang dapat diungkap adalah: 1. Pertumbuhan volume lalulintas pada ruas jalan tol cukup tinggi, apabila tidak dikendalikan akan berakibat pada pengelolaan dan pengoperasian jalan tol, termasuk komponen kondisi fisik jalan tol, manajemen lalulintas dan komponen tataguna lahan, sehingga berakibat pada menurunnya tingkat pelayanan jalan tol atau dengan kata lain Standar Pelayanan Minimal SPM Jalan Tol tidak terpenuhi Standar Pelayanan Minimal sesuai Praturan Menteri PU Nomor 392PRTM2005. 2. Pertumbuhan volume lalulintas yang tinggi akan mengakibatkan permasalahan lingkungan hidup, yang dalam penelitian ini dibatasi hanya