Validasi Model STRUKTUR MODEL KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN

Cikampek. Setelah dilakukan uji coba untuk menjalankan model tersebut dengan perangkat lunak powersim, model tersebut dapat berjalan dengan baik sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan simulasi dengan memasukkan parameter- parameter sesuai dengan keadaan sebenarnya di alam nyata. Gambar 38. Validasi Model Dinamik Terhadap LHR

BAB 6 PERILAKU MODEL KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENGELOLAAN TINGKAT PELAYANAN JALAN TOL

6.1. Pendahuluan

Setelah suatu struktur model dibangun dan divalidasi, model tersebut sudah dapat dipergunakan untuk menghasilkan output yang dibutuhkan untuk dianalisis lebih lanjut dengan tujuan untuk menilai suatu skenario kebijakan. Perubahan suatu besaran atau variabel terhadap waktu atau catatan tentang magnitude besar, nilai, angka sesuatu dalam kurun waktu tertentu pertumbuhan, penurunan, osilasi, stagnan, atau kombinasinya disebut sebagai perilaku behavior atau dinamika model tersebut Tasrif, 2005. Dengan melihat perilaku masing-masing sub-model pada skenario kebijakan tertentu, dapat dipilih alternatif skenario kebijakan yang terbaik yang dapat mengantisipasi permasalahan yang akan timbul di kemudian hari dan yang akan menghasilkan nilai yang menguntungkan dilihat dari sisi keberlanjutan pengelolaan tingkat pelayanan jalan tol. Adapun kebijakan yang akan diambil tersebut difokuskan untuk mengatasi beberapa permasalahan yang akan timbul, yaitu : 1. Laju pertumbuhan volume lalulintas ke ruas jalan tol Jakarta-Cikampek. 2. Pencemaran udara di lingkungan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek. 3. Kebisingan di lingkungan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek. 4. Rendahnya tingkat kecepatan kendaraan yang melewati jalan tol. 5. Rendahnya kualitas kondisi fisik jalan tol. 6. Lambatnya proses transaksi di pintu gerbang tol. 7. Penggunaan bahu jalan sebagai lajur lalulintas. Oleh karena itu pada bagian ini akan dilihat perilaku masing-masing sub-model, yaitu: 1. Sub-Model Sistem Tata Guna Lahan, Kondisi Fisik Jalan Tol, serta Lingkungan; dan 2. Sub-Model Sistem Manajemen Lalulintas.

6.2. Perilaku Sub-model Sistem Tata Guna Lahan, Kondisi Fisik Jalan Tol, serta Lingkungan

Pada hasil simulasi sub-model tata guna lahan, kondisi fisik jalan tol, serta lingkungan untuk ruas jalan tol Cikarang Utama – Cikampek terpilih dapat dilihat adanya trend yang terus tumbuh. Pertumbuhan kawasan sepanjang jalan tol akan menimbulkan bangkitan dan tarikan lalulintas yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan pencemaran udara serta penurunan tingkat pelayanan jalan tol yang cukup signifikan apabila tidak ada kebijakan pembatasan kendaraan berat yang terdapat pada trend pertumbuhan yang ada sekarang. Gambar 39. Pertumbuhan LHR, Pendapatan, Dana OM Kondisi Jalan dan Kondisi Jalan Ruas Jalan Tol Cikarang Utama – Cikampek Dari grafik hasil simulasi sub-model Sistem Tata Guna Lahan, Kondisi Fisik Jalan Tol dan Lingkungan pada Gambar 39 dapat dinyatakan bahwa selama kurun waktu 20 tahun, yaitu dari tahun 2010 sampai 2030, Lalulintas Harian Rata-Rata mengalami kenaikan sangat signifikan. LHR meningkat dari 28.000 kendaraan per hari menjadi 116.000 kendaraan per hari, pendapatan mengalami kenaikan dari 3,77 trilyun menjadi menjadi 3,9 trlyun, sedangan biaya