Pola Penggunaan Lahan AN PUSTAK

dan perkebunan, industri, pertambangan, serta pertahanan keamanan atau perbatasan. Dasar hukum bagi pemerintah dalam membuat kebijakan dalam penataan ruang adalah UU No.26 tahun 2008, tentang Penataan Ruang Tamin. 2000. Kebijakan tata ruang sangat erat kaitannya dengan kebijakan transportasi. Ruang merupakan kegiatan yang berada di atas lahan kota, sedangkan transportasi merupakan sistem jaringan yang secara fisik menghubungkan satu ruang kegiatan dengan ruang kegiatan lainnya. Jika akses transportasi ke suatu ruang kegiatan persil lahan diperbaiki, ruang kegiatan tersebut akan menjadi lebih menarik, dan biasanya menjadi lebih berkembang. Dengan berkembangnya ruang kegiatan tersebut, berkembang pula kebutuhan akan transportasi. Peningkatan ini kemudian menyebabkan kelebihan beban pada jaringan transportasi, yang harus ditanggulangi. Siklus akan terulang kembali bila aksesibilitas diperbaiki. Jenis tataguna lahan atau sistem kegiatan yang berbeda permukiman, pendidikan, dan komersial mempunyai ciri bangkitan lalulintas yang berbeda Tamin, 2000. Ciri-ciri tersebut meliputi jumlah arus lalulintas, jenis lalulintas, dan waktu terjadinya lalulintas orang ke kantor menghasilkan lalulintas pada pagi dan sore hari, sedangkan pertokoan menghasilkan arus talu lintas di sepanjang hari. Untuk mengetahui intensitas bangkitan perjalanan yang timbul dari suatu sistem kegiatan dapat dianaiisis dengan memberi ukuran intensitas pada masing- masing jenis kegiatan pada petak atau daerah lahan Tamin, 2000. Sebagai contoh adalah sebagai berikut: a. Petak lahan kegiatan perumahan; ukurannya adalah luas lokasi perumahan, banyaknya rumah masing-masing tipe, dan kepadatan penduduknya jumlah penghuninya. b. Petak lahan kegiatan industri; ukurannya adalah luas daerah industri, jumlah bahan baku, jumlah produksi, dan jumlah ragam industri. c. Petak lahan perdagangan; ukurannya adalah luas lantai toko plaza, parkir, jumlah perdagangan, dan ragam perdagangan. d. Petak lahan pariwisata; ukurannya adalah luasnya, jumlah fasilitasnya, jumlah kursinya, dan jumlah hotel yang dinyatakan dengan jumlah kamarnya. Pada penelitian ini akan dilihat perpindahan barang atau orang antara dua jenis aktivitas tataguna lahan, yaitu zona untuk tempat tinggal tataguna lahan perumahan sebagai zona 1 dan zona untuk bekerja tataguna lahan pusat perkantoran sebagai zona 2. Antara guna lahan perumahan dengan guna lahan perkantoran tersebut akan terjadi pergerakan perjalanan setiap harinya. Pergerakan tersebut didukung oleh sistem jaringan berupa prasarana jalan Tamin, 2000. Jumlah dan jenis lalulintas yang dihasilkan oleh setiap tataguna lahan merupakan hasil dari fungsi parameter sosial dan ekonomi. Contoh di Amerika Serikat Black, 1978 dalam Tamin, 2000 adalah sebagai berikut: a. 1 hektar perumahan menghasilkan 60-70 pergerakan kendaraan per minggu. b. 1 hektar perkantoran menghasilkan 700 pergerakan kendaraan per hari. c. 1 hektar tempat parkir umum menghasilkan 12 pergerakan kendaraan per hari. Beberapa contoh lain di Amerika Serikat dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Beberapa Aktivitas Tataguna Lahan Deskripsi Aktivitas Tataguna Lahan Rata-Rata Jumlah Pergerakan Kendaraan per 100 m 2 Jumlah Kajian Pasar swalayan 136 3 Pertokoan lokal 85 21 Pusat pertokoan 38 38 Restoran siap santap 595 6 Restoran 60 3 Gedung perkantoran 13 22 Rumah sakit 18 12 Perpustakaan 45 2 Daerah industry 5 98 4.645-9.290 m2 46.452-92.903 m2 Sumber: Black 1978, dalam Tamin, 2000

2.7. Lalulintas Jalan Tol

Volume lalulintas q adalah banyaknya kendaraan n yang melalui suatu titik pengamatan di jalan per satuan waktu s tertentu, misalnya hari, jam, atau menit. Volume lalulintas merupakan variabel yang penting dan sangat dibutuhkan dalam perencanaan suatu jaringan jalan. Volume lalulintas dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: q = n S dengan: q = volume lalulintas, dalam kendaraan persatuan waktu n = banyaknya kendaraan yang melalui suatu titik pengamatan s = waktu Volume lalulintas yang umum dipergunakan sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar jalur adalah Lalulintas Harian Rata-Rata LHR, Volume Jam Perencanaan VJP, dan Kapasitas. Volume lalulintas rata-rata dalam satu hari disebut Lalulintas Harian Rata- Rata. Satuan volume lalulintas dapat berupa unit kendaraan, seperti kendaraan penumpang, bus, atau gabungan, persatuan waktu tertentu. Dari cara memperolehnya, Lalulintas Harian Rata-Rata dibagi menjadi dua jenis, yaitu Lalulintas Harian Rata-Rata Tahunan LHRT dan Lalulintas Harian Rata-Rata LHR Lalulintas harian rata-rata tahunan LHRT adalah jumlah total lalulintas dua arah yang melalui suatu titik pengamatan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun 365 hari. Lalulintas Harian Rata-Rata Tahunan dapat dihitung dengan rumus: LHRT = Jumlah Total Lalulintas 365 Lalulintas Harian Rata-Rata LHR adalah volume lalulintas yang melalui suatu titik pengamatan selama periode waktu pengamatan tertentu, dengan waktu pengamatan tersebut lebih besar dari satu hari dan lebih kecil dari satu tahun. Lalulintas Harian Rata-Rata dapat ditulis dengan rumus: LHR = Jumlah Lalulintas Selama Pengamatan Jumlah Hari Pengamatan