Motivasi Wisatawan TINJAUAN PUSTAKA

2.17. Motivasi Wisatawan

Menurut Pitana dan Gayatri 2005 menjelaskan bahwa motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perjalanan adalah sebagai berikut: 1. Physical or physiological motivation motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis, antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olah raga, bersantai, dan sebagainya. 2. Cultural motivation motivasi budaya, yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi, dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai obyek peninggalan budaya monumen bersejarah. 3. Social motivation atau interpersonal motivation motivasi yang bersifat sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga Visiting friends and relatives, menemui mitra kerja, melakukan hal-hal yang dianggap mendatangkan gengsi nilai prestise, melakukan ziarah, pelarian dari situasi-situasi yang membosankan, dan seterusnya. 4. Fantasy motivation motivasi karena fantasi, yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan ego-enhancement yang memberikan kepuasan psikologis. 5. Pelasure bersenang- senang dengan tujuan ”melarikan diri” untuk sementara dari rutinitas sehari-hari. 6. Relaxation, rest and recreation beristirahat untuk menghilangkan stress, dengan tujuan untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Hal tersebut antara lain dilakukan dengan mengunjungi lingkungan yang berbeda dengan yang dilihatnya sehari-hari, di mana lingkungan tersebut memberikan kesan damai dan menyehatkan. 7. Health kesehatan, yaitu berkunjung ke tempat-tempat yang dapat membantu menjaga kesehatan atau menyembuhkan penyakit. 8. Participation in sports olahraga yang bersifat rekreasi. 9. Ethnic and family kesamaan etnik dan kunjungan kepada keluarga 10. Spiritual and religious alasan yang bersifat spiritual dan keagamaan. 11. Professional or business melakukan aktivitas yang berkaitan dengan profesipekerjaan, misalnya aktivitas menghadiri suatu sidang atau konferensi. Pitana dan Gayatri 2005 menyatakan, ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam melakukan perjalanan wisata, yaitu: 1. Karakteristik wisatawan, baik karakteristik sosial, ekonomi umur, pendidikan, pendapatan, dan pengalaman sebelumnya, maupun karakteristik perilaku seperti motivasi, sikap, dan nilai edukatif. 2. Kesadaran akan manfaat perjalanan, pengetahuan terhadap destinasi yang akan dikunjungi dan citra destinasi. 3. Gambaran perjalanan, meliputi jarak, lama tinggal di daerah tujuan wisata, kendala waktu dan biaya, bayangan akan risiko, ketidakpastian dan tingkat kepercayaan terhadap biro perjalanan wisata. 4. Keunggulan daerah tujuan wisata, yang meliputi jenis dan sifat atraksi yang ditawarkan, kualitas layanan, lingkungan fisik dan sosial, situasi politik, aksesibilitas dan perilaku masyarakat lokal terhadap wisatawan yang juga sangat penting sebagai salah satu atribut daerah tujuan wisata adalah citra image yang dimiliki.

2.18. Sumber Daya Wisata dan Obyek Wisata